Brilio.net - Baru-baru ini media sosial dihebohkan oleh curhatan warganet yang merupakan pemilik salah satu kafe di Yogyakarta. Video berdurasi 1 menit 27 detik ini berisikan mengenai keluh kesahnya terkait fenomena rojali (rombongan jarang beli) yang biasanya didominasi oleh kalangan mahasiswa.
Ketika unggahannya melalui Instagram viral, dia pun kembali memposting video yang lebih panjang pada akun YouTube.
-
Para pemuda ini 'numpang' makan di rumah orang, ternyata ini alasannya Warung yang dituju tidak menyediakan makan di tempat tapi pemilik warung tetap melayani mereka dengan baik.
-
Koling, kopi cita rasa kafe dalam nuansa kaki lima di Malioboro Jatuh bangun usaha ini diwarnai seratusan kali berurusan dengan Satpol PP.
-
7 Hal ini pasti sering dirasakan perantau ketika baru kenal sama Jogja Ini juga menjadi alasan otentik kenapa Jogja selalu menjadi kota favorit mahasiswa dan selalu dirindukan perantau sepanjang masa.
Kisah desainer interior Korea jualan kimchi otentik di Jogja, gigih meski pernah kenasemprotpembeli
Nah, para mahasiswa rojali ini biasanya datang berbondong-bondong ke kafe untuk melakukan berbagai kegiatan. Mulai dari nongkrong, mengerjakan tugas, hingga rapat. Mirisnya, seringkali para oknum mahasiswa tersebut tidak memesan makan atau minuman yang dijual oleh kafe. Padahal, fasilitas kafe seperti WiFi bisa dinikmati leluasa.
“Makin ngeselin lagi, kalau ada rapat sekitar 20-30 orang, yang order cuma 5 orang,” ujarnya, dikutip BrilioFood dari Instagram @agus_arrya pada Minggu (16/6).
foto: Instagram/@agus_arrya
Fenomena ini sebenarnya sudah berlangsung lama. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah mahasiswa yang seperti itu justru semakin bertambah. Bahkan dirasa kian tidak menghargai pemilik kafe tersebut.
“Meskipun nggak semua mahasiswa di kafe saya seperti itu, tapi oknum rojali ini sudah di taraf yang mengganggu menurut saya. Selain tidak order, mereka juga sering mengacak-acak tempat duduk dan meja yang sudah kita set,” lanjut pemilik video.
Menurutnya, ciri-ciri rojali ini biasanya dimulai dari mahasiswa yang datang seorang atau dua orang. Saat ditanya mau pesan apa, jawabannya masih menunggu teman lainnya. Setelah teman yang dimaksud datang, ternyata orderan pun tetap tidak ada.
Bahkan lebih parahnya, para oknum mahasiswa ini sengaja membawa makanan dari luar kafe. Sudah membawa makanan dari luar, sampah kemasannya pun biasanya dibuang sembarangan di kafe tersebut. Memalukan, kan?
Karena kesal, penggunggah video juga sempat menegur para pengunjungnya dengan berbagai cara, salah satunya dengan memasang tulisan “dilarang membawa makanan dari luar.” Sayangnya cara ini juga masih belum efektif.
foto: Instagram/@agus_arrya
Pemilik kafe yang memiliki nama asli Agus Arya ini memberanikan diri untuk menceritakan fenomena rojali ini di media sosial pribadinya. Menurutnya, ini langkah yang baik agar seluruh pihak, baik mahasiswa dan pemilik kafe atau UMKM sama-sama saling menguntungkan.
“Kalau dibiarkan, lama-lama di Jogja nggak ada lagi yang mau buka warung kopi karena penuh dengan Rojali-rojali gini,” jelasnya.