Brilio.net - Pecinta sepak bola pasti nggak asing dengan Ballon d'Or, sebuah penghargaan sepak bola tahunan yang diberikan kepada pemain terbaik pada musim sebelumnya. Di dunia kuliner ada juga lho penghargaan seperti ini.
Namanya Bocuse d’Or. Ini kompetisi memasak antarchef dari berbagai negara di dunia yang digelar setiap dua tahun sekali di Kota Lyon, Perancis, yang merupakan pusat gastronomi. Kompetisi memasak ini pun sering disejajarkan dengan Olimpiade (Olympic Games) dan Piala Dunia (World Cup) untuk dunia kuliner.
-
Tim APCA Indonesia bakal mewakili Indonesia di Asian Pastry Cup 2020 Sebagai langkah awal menghadapi kompetisi kelas dunia di Prancis
-
Berdarah Indonesia, Syrco Bakker chef terbaik asal Belanda tur Asia jelang pembukaan resto di Bali Pada usia tiga puluh delapan tahun, Syrco Bakker sudah menjadi kekuatan kuliner global yang mapan dan tak perlu diperkenalkan lagi.
-
Bisnis kuliner 5 juri MasterChef Indonesia, ada yang di luar negeri Ada yang pernah berkunjung ke kafe mereka?
Nah, setelah 10 tahun lalu Indonesia dipilih untuk ikut bertanding dalam kompetisi chef profesional paling prestisius di dunia ini, tahun ini Indonesia akan kembali bertanding, tepatnya pada 26 hingga 27 September 2021. Tim Indonesia mendapat dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia serta PT Time International yang merupakan salah satu sponsor utama tim Indonesia.
“Adalah sebuah kebahagiaan dan kebanggaan untuk turut mendukung tim Indonesia yang telah berlatih keras untuk masuk ke babak final Bocuse d’Or di Lyon, Perancis. Saya selalu percaya bahwa bakat-bakat baru harus terus dipanen, dan saya juga pencinta kuliner, jadi ini adalah kombinasi yang sempurna,” ujar Irwan D Mussry, Presiden dan CEO PT Time International.
Dalam kompetisi ini, Tim Indonesia akan diwakili Mandif Warokka dan Lutfi Nugraha. Chef Mandif dan Lutfi merupakan commis dari restoran Blanco par Mandif di Ubud, Bali. Sejatinya Chef Mandif bukan wajah baru dalam kompetisi kuliner internasional. Ia pernah beberapa kali bertanding di panggung internasional seperti saat mendapatkan medali emas di Salon Culinaire Dubai tahun 2005.
“Bocuse d’Or adalah kesempatan bagi saya untuk membuktikan bahwa chef Indonesia mampu bersaing dengan chef kelas dunia. Ini adalah suatu kebanggaan yang tak terkira,” ujar Mandif Warokka.
Tim Indonesia dilatih Chris Salans, chef dan sekaligus pemilik restoran fine dining Mozaic di Ubud Bali. Selain itu ada juga chef Gilles Marx, presiden Bocuse d’Or Indonesia yang juga pemilik restoran Amuz Gourmet di Jakarta. Ia juga yang melatih tim Indonesia saat berkompetisi di ajang dua tahunan ini pada 2011 silam.
Proses seleksi babak final Bocuse d’Or melalui beberapa tahap. Pertama dilakukan secara nasional oleh negara-negara yang ingin berpartisipasi, dilanjutkan di tahap regional seperti Eropa, Asia Pasifik dan Amerika, hingga dipilih yang terbaik untuk bertanding di babak final di Lyon Perancis.
Strategi khusus
Tim Indonesia memiliki strategis khusus. Para chef bakal memperlihatkan kualitas dan keragaman cita rasa Indonesia, mulai dari inspirasi rasa sampai aneka bahan baku.
“Indonesia dianugerahi kekayaan alam dari laut hingga darat, inilah yang ingin kami representasikan dalam hidangan-hidangan yang sudah kami rancang. Jadi melalui makanan kami, para juri dan mereka yang hadir dapat melihat Indonesia,” papar Mandif.
Ajang ini sekaligus menjadi kehormatan tersendiri bagi chef Lutfi karena akan mendampingi chef Mandif. “Di usia saya yang masih 21 tahun, merupakan sebuah kehormatan besar untuk turut serta dalam kompetisi kuliner paling bergengsi ini bersama chef Mandif sebagai commis tim Indonesia,” ujar Lutfi.
Bukan tanpa alasan chef Lutfi dipilih sebagai asisten chef Mandif. Sebagaimana olahraga, tim harus saling memiliki chemistry dan saling memahami. Chef Lutfi adalah orang yang tepat karena ia sudah lama bekerja bersama dengan chef Mandif di restoran Blanco par Mandif. Keduanya diharapkan bisa saling melengkapi dan membawa medali bagi Indonesia.
Layak berkompetisi
Menurut coach tim Indonesia, Chris Salans, setelah tinggal di Indonesia lebih dari 20 tahun, ia sangat bangga melihat pencapaian chef-chef di Indonesia. Ia yakin kapasitas chef di Indonesia sudah layak untuk bertanding di kompetisi global seperti Bocuse d’Or.
“Dipilihnya Indonesia untuk masuk ke babak final Bocuse d’Or 2021 di Lyon, Perancis, menjadi cerminan kapasitas chef Indonesia saat ini. Setelah 10 tahun lalu membawa tim Indonesia ke Lyon, saya yakin Indonesia sudah siap untuk kembali lagi mengincar posisi di podium kompetisi memasak paling bergengsi di dunia ini,” jelas Gilles Marx.
Yuk dukung para chef Tanah Air membawa nama Indonesia di kancah kuliner kelas dunia.