Brilio.net - Bagi sebagian masyarakat, ketupat merupakan menu wajib yang harus ada baik pada bulan Ramadan ataupun saat Lebaran. Tradisi menghidangkan ketupat sendiri sudah ada sejak zaman Walisongo dan disebut-sebut punya makna mendalam. Dilansir dari liputan6.com, ketupat adalah akronim dari Ngaku Lepat yang artinya mengakui kesalahan. Pasalnya, selain beribadah, Lebaran juga identik dengan saling bermaaf-maafan dengan seluruh keluarga dan kerabat.
Wah, ternyata ketupat bukan hanya sekadar jadi makanan, tapi ada arti tersendiri di baliknya, ya? Nggak heran walaupun harus repot memasaknya, banyak orang masih gemar menyajikan makanan satu ini saat Lebaran, kan?
-
Jangan direbus, begini cara jitu menghangatkan ketupat agar tetap lembut dan nikmat disantap lagi Seringkali ketupat yang sudah dibuat masih tersisa banyak dan harus disimpan di kulkas biar tak basi setelah momen Lebaran berlalu.
-
10 Kesalahan saat masak ketupat ini perlu dihindari, bikin cepat basi Kesalahan yang sering dilakukan ini bikin ketupat jadi berlendir, teksturnya keras, lembek, bahkan tidak bisa bertahan lama alias cepat basi.
-
Mengenal sejarah ketupat Lebaran dan filosofi di dalamnya Tak hanya di Indonesia, berbagai negara di Asia Tenggara juga sering menghidangkan ketupat saat lebaran.
Cara pembuatan ketupat memang dianggap cukup rumit karena beras harus dimasukkan dulu ke dalam bungkus khusus dari janur kelapa, kemudian baru bisa dimasak. Tapi, zaman sekarang nggak melulu harus membuat bungkus ketupat ini dari awal lho, melainkan bisa pula membelinya di pasaran.
Namun, setelah dibeli sebelum digunakan, janur bungkus ketupat yang sudah dirangkai ini memang sebaiknya disimpan dengan cara yang tepat. Sebab, warnanya bisa-bisa tak hijau lagi dan teksturnya mengering, sehingga cepat hancur saat digunakan.