Brilio.net - Minyak goreng termasuk salah satu bahan yang banyak digunakan dan tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Masyarakat Indonesia sendiri sudah terbiasa mengolah makanan dengan cara digoreng menggunakan minyak. Nggak heran kalau minyak goreng mudah didapat di berbagai tempat.

Di pasaran, kamu bisa mendapat minyak goreng dengan berbagai macam jenis dan kualitas. Ada yang dikemas secara botolan dari pabrik, tapi ada juga yang dijual secara curah (kiloan). Tapi biasanya minyak goreng curah punya harga lebih murah dibandingkan minyak goreng kemasan yang bermerek.

You May Know
BACA JUGA :
Trik agar minyak goreng tak berbusa dan tetap jernih saat dipanaskan, jangan asal pakai spatula

Murahnya minyak goreng curah membuat jenis minyak ini jadi incaran banyak orang. Fungsinya pun sama, yakni bisa dipakai menggoreng atau menumis makanan. Dengan menggunakan minyak goreng curah, pengeluaran rumah tangga juga bisa lebih hemat.

Sayangnya, minyak goreng curah termasuk minyak yang kurang berkualitas. Jenis minyak ini punya kandungan asam lemak yang tinggi. Di suhu dingin, asam lemak pada minyak bisa mengubah teksturnya jadi lebih padat dan keruh.

Sekilas, minyak goreng ini tampak keruh dan tak jernih. Karena teksturnya juga padat, minyak goreng tersebut jadi sering dianggap tidak layak digunakan lagi. Memang tekstur minyak goreng yang padat membuatnya lebih sulit dipakai, sehingga banyak orang menyebutnya dengan minyak goreng yang sedang 'tidur'.

BACA JUGA :
Tak perlu botol khusus, ini cara simpel sulap tutup botol minyak goreng biar penggunaannya nggak boros