Brilio.net - Beras yang dimasak menjadi nasi adalah salah satu makanan pokok orang Indonesia. Bahkan, ada anggapan 'belum kenyang kalau belum makan nasi'. Nggak heran, kalau semua lauk bisa dimakan bersama nasi. Seperti steak yang biasanya dimakan bersama kentang, tapi di Indonesia ada juga yang dimakan bersama nasi.
Beras umumnya dibeli langsung dalam jumlah banyak. Biasanya juga beras dijadikan stok bahan makanan rumah sebelum diolah. Karena membeli beras langsung dalam jumlah besar dianggap lebih praktis daripada harus selalu bolak-balik ke pasar untuk membeli beras selanjutnya.
-
Tanpa daun jeruk, begini trik menyimpan beras agar tidak berkutu pakai 1 bahan dapur Jika sudah terkontaminasi kutu, beras yang disimpan akan berubah tidak pulen dan justru mengeluarkan bau apek saat dimasak.
-
Cuma pakai 1 jenis daun, begini trik menyimpan beras agar bebas kutu dan tak bau apek Beras yang kotor dan bau apek menghasilkan nasi tidak pulen.
-
Pakai 1 jenis rempah, begini cara aman menyimpan beras supaya tak bau dan bebas kutu Teknik penyimpanan yang kurang tepat hanya akan membuat beras jadi lembap dan berkutu.
Namun, menyimpan beras terlalu lama di rumah bisa membuatnya jadi bau, berjamur, atau bahkan berkutu. Saat mau dimasak di lain waktu, beras pun menjadi kurang higienis dan kualitasnya menurun. Salah satu faktor penyebabnya adalah kesalahan dalam menyimpan atau memang kualitas beras yang dibeli kurang bagus.
Nah, untuk menyimpan beras yang tepat, perlu memperhatikan beberapa hal. Apa saja itu? Berikut Brilio Food himpun dari berbagai sumber pada Jumat (11/6), tujuh cara menyimpan beras supaya awet dan bebas kutu.
1. Simpan di freezer sebelum dimasukkan ke wadah.
foto: frepik.com
Saat beras baru dibeli, jangan buru-buru memasukkannya ke dalam wadah. Kamu bisa menaruhnya di freezer terlebih dahulu kurang lebih selama 4 hari. Cara ini bisa membunuh larva dan telur yang kemungkinan sudah ada pada beras yang dibeli tanpa disadari. Dengan menaruhnya di dalam freezer, akan mencegah perkembangbiakan larva dan telur tersebut.
2. Rutin membersihkan wadah penyimpanan beras.
foto: frepik.com
Bersihkan wadah untuk menyimpan beras terlebih dahulu. Jangan langsung memasukkan beras baru ke wadah beras yang belum dicuci. Terlebih lagi, jika kamu mencampurkan beras lama dengan beras yang baru. Hal ini bisa menyebabkan munculnya jamur dan kutu pada beras.
3. Keringkan wadah untuk menyimpan beras.
foto: frepik.com
Setelah dicuci bersih, keringkan terlebih dulu wadah yang akan dipakai menyimpan beras. Jika tidak, suhu di dalam wadah menjadi lembab, bisa juga memicu munculnya jamur dan kutu pada beras. Kamu juga harus menyimpan wadah berisi beras di tempat yang kering dan bersih agar beras tetap higienis dan tahan lama.
4. Tutup rapat wadah beras.
foto: frepik.com
Pastikan wadah yang digunakan untuk menyimpan beras berkualitas. Bisa juga menggunakan wadah khusus untuk menyimpan beras. Hal ini juga penting untuk menjaga beras dari lembab yang bisa memicu jamur dan kutu.
5. Gunakan daun jeruk.
foto: frepik.com
Daun jeruk bisa mencegah munculnya kutu pada beras. Kamu bisa menggunakan 50 gram daun jeruk purut yang ditumbuk. Kemudian letakkan di atas piring atau mangkuk kecil, lalu taruh di dalam wadah tertutup bersama beras. Cara ini juga akan membuat beras lebih beraroma saat dimasak nanti.
6. Gunakan bawang dan cabai.
foto: frepik.com
Selain daun jeruk, kamu juga bisa menggunakan bawang dan cabai untuk mencegah kutu pada beras. Cukup gunakan sedikit saja, dua atau tiga siung bawang serta tiga cabai, letakkan bersama beras di dalam wadah.
7. Gunakan daun salam.
foto: frepik.com
Selain dua cara sebelumnya, cara ini juga bisa kamu coba untuk membantu menjaga beras dari kutu. Seperti daun jeruk, aroma daun salam juga efektif untuk mencegah munculnya bakteri dan kutu pada beras. Sehingga, beras akan relatif tahan lama jika disimpan dengan cara ini.