Brilio.net - Masakan Padang menjadi salah satu hidangan melegenda yang disukai banyak orang. Bahkan kini, rumah makan Padang semakin menjamur di berbagai daerah. Banyak orang menjual masakan ala Minang sebagai ide bisnis yang menguntungkan.
Namun baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan adanya penertiban rumah makan Padang di Cirebon. Lebih tepatnya pada 3 Oktober lalu, sekelompok orang yang tergabung dalam Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC) merazia rumah makan Padang di Jl Pabuaran Kidul, Kecamatan Pabuaran, Cirebon, Jawa Barat.
-
17 Nama nyeleneh rumah makan padang ini auto bikin pembeli garuk kepala Mau makan jadi mikir dulu kan~
-
Meme rumah makan padang bikin kamu tertawa ngakak Rumah makan ini memiliki kesan tersendiri bagi penikmatnya.
-
7 Cara simpel buktikan rumah makan Padang yang kamu kunjungi asli Saat ini banyak rumah makan Padang bertebaran dengan menu makanan yang rasanya sudah tak asli lagi.
Bukan ditata di meja, rumah makan Padang ini unik penyajian makanannya bak di restoran Jepang
Menurut spekulasi yang beredar di media sosial X dan Facebook, ormas tersebut melakukan penertiban rumah makan Padang tersebut karena penjual bukan berasal dari etnis Minang. Oleh sebab itu, langkah razia yang dilakukan adalah dengan menghapus tulisan atau label "masakan Padang" di etalase rumah makan tersebut. Video penertiban ini lantas diunggah oleh akun X Jominangg.
Dalam video berdurasi 38 detik itu, terlihat tiga orang berdiri di depan rumah makan Padang yang menjadi sasaran razia. Dilansir BrilioFood dari akun X @Jominangg pada Selasa (29/10), salah satu dari mereka kemudian tengah mencopot tulisan "masakan Padang" yang tertera di kaca depan rumah makan ini. Bagian belakang baju yang dikenakan orang tersebut memang terdapat tulisan "PRMPC", yang merupakan akronim dari sebuah ormas.
foto: X/@Jominangg
Cara simpel bikin sambal hijau ala rumah makan Padang walau tanpa direbus, warna cerah dan antipahit
Tak hanya merespons soal penggunaan tulisan masakan Padang, ormas PRMPC juga diketahui turut menanggapi terkait menu paket hemat yang kini banyak beredar. Di sejumlah rumah makan Padang, terdapat menu paket murah yang dijual dengan harga Rp10 ribu untuk nasi dan lauk. Usut punya usut, hal ini dilakukan untuk menjaga cita rasa asli dan kualitas masakan Padang.
"PRMPC, khususnya kuliner masakan padang, tidak diperbolehkan bikin serba murah atau sediakan paket murah," tulis Ketua PRMPC, Eriyanto, di akun Facebook pribadinya pada Senin (28/10) kemarin.
foto: X/@Jominangg
Melalui unggahan tersebut, Eriyanto juga turut menegaskan bahwa dia sebenarnya tidak melarang etnis non-Minang berjualan nasi Padang. Namun razia tersebut dilakukan karena dia menentang penjualan menu dengan harga yang murah. Hal tersebut dinilai bisa merendahkan citra kuliner khas Minang.
"Kami tidak melarang orang non-Minang berjualan Nasi Padang, tapi mohon kerjasamanya untuk tidak menjadikan harga murah seperti Rp10.000 sebagai alat promosi," terangnya lebih lanjut.
Eriyanto menilai bahwa masakan Padang bukan masakan murahan yang bisa dijual dengan harga sangat rendah. Oleh sebab itu, setelah melalui proses negosiasi dengan pemilik rumah makan, Eriyanto beserta anggota ormas PRMPC lain melakukan pencopotan label "masakan Padang" di rumah makan tersebut.
foto: Facebook/Eriyanto
Namun aksi tersebut menuai berbagai macam kritik dari warganet. Melalui unggahan di akun X @Jominangg, banyak warganet yang menilai bahwa aksi tersebut terlalu berlebihan. Warganet mengaku prihatin kepada sebagian pemilik rumah makan Padang yang terkena imbasnya.
"Kalau merasa kalah bersaing, perbaiki kualitas, buat terobosan baru. Jangan hajat hidup orang dipersekusi. Hidup merantau itu akal diperluas. Tenggang menenggang diperbanyak. Bukan semangat kedaerahan yang sempit dibawa-bawa, kemudian dipamerkan," tulis akun X @tagabarak.
"Persekusi warung makan cuma karena beda etnis itu primitif & berbahaya banget. Kalau semua etnis main persekusi balik, Indonesia bubar dong? Kompetisi bisnis harusnya soal kualitas & inovasi, bukan soal siapa yang lahir di mana," papar akun @emye82.
"sbg asli minang saya g setuju dgn tindakan ini.. masakan padang bukan hanya milik orang asli minang.. tp milik bangsa ini.. siapa saja boleh mencari rezeki dgn berjualan masakan padang.. Jangan Aneh2 Deh," komentar akun X @Xiah_Firman.