Brilio.net - Berbagai macam bahan makanan yang hendak diolah dan dikonsumsi memang harus dicuci terlebih dahulu untuk menghindari adanya kontaminasi. Hal ini tak terkecuali pada aneka jenis sayuran. Bukan tanpa sebab, sayuran biasa ditanam dengan pupuk atau bahkan pestisida yang terbuat dari bahan kimia.

Selain pada proses produksi, sayuran juga kerap terpapar bahan kimia selama pengiriman. Sejumlah petani terkadang memberikan pengawet tambahan agar sayuran tidak cepat busuk selama proses pengiriman.

Sayangnya, pengawet yang digunakan terkadang bikin banyak orang tercengang karena berasal dari bahan-bahan tak terduga, seperti semen putih.

Yup, seorang bapak-bapak pernah membagikan momen menaburkan semen putih ke tumpukan kubis yang hendak dijual. Video yang diunggah oleh akun TikTok @afmaretary ini mulanya menampilkan tumpukan kubis yang sudah ditata rapi di dalam truk besar. Lantas ada seorang bapak-bapak yang menggenggam bubuk putih di tangan kanan. Sesaat kemudian, bapak-bapak tersebut menaburkan bubuk putih dalam genggaman ke tumpukan kubis di truk tersebut.

foto: TikTok/@afmaretary

Tumpukan kubis yang sudah ditaburi bubuk ini langsung memutih. Tak berhenti di situ, bapak-bapak tersebut kemudian mengambil bubuk putih dari dalam sak semen. Lalu menaburkan kembali ke seluruh permukaan kubis. Proses ini dilakukan sampai seluruh permukaan kubis memutih.

foto: TikTok/@afmaretary

Usut punya usut, tumpukan kubis dalam truk ini baru dipanen dan hendak dikirim ke pasar untuk dijual. Lantas pemberian semen putih pada kubis ini bertujuan untuk membuat sayuran tersebut jadi lebih awet. Hal ini dijelaskan langsung oleh sang pengunggah video.

"kenapa itu di tabur make semen putih, biar apa ya," tanya akun TikTok @user6883742335395.

"buat mengurangi kadar air kk," terang pengguna TikTok @afmaretary dikutip BrilioFood pada Senin (15/7).

Lebih lanjut, praktik pemberian semen putih pada kubis ini ternyata sudah dilakukan bertahun-tahun oleh pengguna TikTok @afmaretary. Petani asal Dieng, Banjarnegara ini juga menjelaskan bahwa teknik tersebut cenderung aman.

"ngak bahaya kk. aku udah 30 tahun berdagang kol/gobis alhamdulilah Aman kk," jelasnya.

foto: TikTok/@afmaretary

Menurut jurnal penelitian agroteknologi yang dilansir dari repository.umy.ac.id, pemberian semen putih dapat berpengaruh dalam menghambat laju kerusakan dan perkembangan bakteri penyebab pembusukan. Hal ini sering dilakukan oleh petani kubis di berbagai daerah. Tak hanya di Banjarnegara, namun petani di Magelang dan Sumatera Utara juga kerap melakukan praktik ini saat hendak mendistribusikan kubis ke pasar.

Walaupun begitu, banyak warganet yang tetap meragukan keamanan kubis tersebut. Bagaimana tidak, semen putih yang terbuat dari bahan kimia dan berfungsi sebagai bahan bangunan, justru dipakai untuk mengawetkan makanan. Keresahan ini kemudian diungkapkan warganet dalam kolom komentar pada video yang telah ditonton hampir 4 juta kali tersebut.

"saya kira yg putih2 di kobis itu tepung...ternyata semeen ya Allah itu kan di komsumsi kok dintabuurin bahan kimia yg ntuk bangunan too," tulis akun TikTok @Yuli@@.

"bahaya x ya, Di warung makan atau pinggir jalan suka ngk di cuci sayurnya," papar TikTok @leogirl.

"waduh baru tau aku,, gk bahaya ta," kata TikTok @Ranss.

foto: TikTok/@afmaretary

Dalam menanggapi hal tersebut, pengguna TikTok @afmaretary ini memberikan penjelasan di video berbeda. Dalam video tersebut, beberapa pria yang hendak memindahkan kubis ke dalam keranjang tampak mengupasnya terlebih dahulu. Menurut pengguna TikTok @afmaretary, pengupasan ini dilakukan hingga 3-4 lapis.

Oleh sebab itu, kubis yang siap dijual sudah tidak mengandung semen dan aman dikonsumsi. Namun agar lebih aman lagi, jangan lupa untuk tetap mencuci kubis atau kol secara maksimal saat hendak dimasak. Hal tersebut akan meminimalisir adanya kontaminasi bakteri atau bahan kimia yang tidak diinginkan.