Brilio.net - Susu merupakan dalah satu sumber pangan yang memiliki banyak kandungan gizi. Oleh sebab itu, setiap orang khususnya anak-anak dianjurkan mengonsumsi susu guna memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Sayangnya hingga kini tingkat konsumsi susu di Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan rata-rata negara ASEAN. Di Filipina, tingkat konsumsi 22,1 liter, Thailand dengan 3,7 liter, dan Malaysia dengan 50,9 liter.
-
Menkes : Pemberian ASI bisa mencegah 823 ribu kematian anak Menyusui (ASI) salah satu investasi terbaik untuk kelangsungan hidup
-
Waduh, minum susu lebih dari 3 gelas diklaim bisa percepat kematian! Pantuan selama 20 tahun menunjukkan 15.541 meninggal dan 17.252 mengalami patah tulang dengan 4.259 mengalami gangguan pada tulang panggul.
-
Minum susu saat sahur bikin kenyang lebih lama, ini penjelasannya Susu mempunyai protein yang bagus dan bikin tubuh nggak gampang lemas
"Konsumsi yang rendah ini punya korelasi sangat erat dengan besarnya masalah kesehatan yang muncul pada anak-anak," ujar pakar gizi, Emilia E Achmadi MS.
Menurut Emilia, susu memiliki manfaat besar untuk anak-anak. "Sebagai sumber kalsium, susu merupakan produk pangan dengan kandungan nutrisi lengkap yang paling mudah diserap khususnya oleh anak-anak dengan fungsi pencernaan normal saat masa tumbuh kembangnya. Agar dapat menyesuaikan tingginya kebutuhan nutrisi di tengah aktifnya kegiatan mereka, susu cair segar berkualitas yang mengandung keseimbangan nutrisi dapat menjadi solusi, salah satunya susu UHT," tambahnya.
Namun, mengonsumsi susu juga harus diperhatikan. Bila dikonsumsi terlalu banyak tidak baik. Idealnya, anak-anak berusia 2-5 tahun membutuhkan 400–600 cc susu segar sehari (setara dengan 2–3 gelas) untuk dapat melengkapi nutrisi harian di luar makanan padat lainnya.
"Bahan-bahan premium yang terkandung dalam susu UHT, seperti protein, karbohidrat, vitamin dan mineral menjadikannya produk yang lengkap dan seimbang serta aman dikonsumsi sehari-hari oleh anak berusia di atas dua tahun," pungkasnya.