Brilio.net - Banyak orang membeli ayam di pasar atau supermarket tanpa benar-benar memeriksa kualitasnya. Padahal, beberapa pedagang curang menggunakan trik tertentu untuk meningkatkan berat ayam demi keuntungan lebih besar. Salah satu praktik yang baru-baru ini terungkap adalah penyuntikan air kotor ke dalam daging ayam. Dengan cara ini, ayam terlihat lebih besar dan berat, sehingga bisa dijual lebih mahal meskipun kualitasnya buruk.
Kasus terbaru di Kebayoran Lama menunjukkan bahwa ayam yang telah disuntik air kotor tidak hanya kehilangan kualitasnya, tetapi juga berisiko bagi kesehatan. Air yang digunakan tidak higienis dan mengandung bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan hingga infeksi serius. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri ayam gelonggongan sebelum membelinya.
Perbedaan ayam gelonggongan dan ayam segar
Agar tidak tertipu, berikut beberapa perbedaan utama antara ayam gelonggongan dan ayam segar:
1. Tekstur daging
- Ayam Gelonggongan: Terasa lebih lembek dan kenyal saat ditekan.
- Ayam Segar: Padat dan lebih elastis saat ditekan, tidak mudah hancur.
2. Berat ayam
- Ayam Gelonggongan: Lebih berat dari seharusnya karena penuh air.
- Ayam Segar: Beratnya wajar sesuai ukuran tubuhnya.
3. Warna daging
- Ayam Gelonggongan: Tampak pucat atau cenderung keabu-abuan.
- Ayam Segar: Berwarna merah muda alami.
4. Saat dimasak
- Ayam Gelonggongan: Mengeluarkan banyak air, tekstur daging mengecil dan lembek.
- Ayam Segar: Air yang keluar sedikit, daging tetap padat dan empuk.
Cara mengecek ayam gelonggongan hanya dengan sentuhan
Tak perlu alat khusus untuk memastikan ayam yang dibeli segar atau sudah disuntik air. Cukup gunakan tangan dengan metode berikut:
1. Tekan dagingnya
- Tekan bagian dada atau paha ayam dengan jari.
- Jika terasa terlalu empuk dan kenyal, kemungkinan besar ayam gelonggongan.
- Jika padat dan kembali ke bentuk semula setelah ditekan, ayam masih segar.
2. Angkat dan bandingkan beratnya
- Ambil dua ekor ayam dengan ukuran serupa.
- Jika salah satu terasa lebih berat tanpa alasan yang jelas, bisa jadi ayam tersebut telah disuntik air.
3. Periksa permukaannya
- Ayam segar cenderung kering di bagian permukaan.
- Ayam gelonggongan biasanya terasa lebih basah dan berlendir, terutama di bagian kulit.
4. Cium aromanya
- Ayam segar memiliki aroma khas daging mentah yang alami.
- Ayam gelonggongan cenderung berbau lebih amis atau bahkan anyir.
Cara mengolah ayam segar agar lebih sehat dan lezat
Jika sudah mendapatkan ayam yang benar-benar segar, ada beberapa cara memasaknya agar lebih sehat dan lezat. Berikut adalah resep ayam panggang rempah yang bisa dicoba.
Bahan:
- 1 ekor ayam segar, potong sesuai selera
- 3 siung bawang putih, haluskan
- 2 sdm air jeruk nipis
- 1 sdm garam
- 1 sdt lada hitam
- 1 sdt ketumbar bubuk
- 3 lembar daun jeruk
- 2 batang serai, memarkan
- 3 sdm minyak zaitun atau margarin
- 100 ml air
Cara Membuat:
1. Cuci ayam hingga bersih, lalu lumuri dengan air jeruk nipis dan garam. Diamkan 15 menit, lalu bilas.
2. Campurkan bawang putih, lada hitam, ketumbar bubuk, dan sedikit garam sebagai bumbu marinasi.
3. Oleskan bumbu ke seluruh permukaan ayam hingga merata.
4. Tambahkan daun jeruk dan serai untuk aroma yang lebih wangi.
5. Panaskan minyak zaitun, lalu panggang ayam dengan api kecil hingga matang merata.
6. Sesekali olesi ayam dengan minyak agar tidak kering.
7. Setelah matang, sajikan dengan sambal atau lalapan favorit.
Mengenali ayam gelonggongan tidak sulit jika sudah tahu caranya. Dengan metode sederhana menggunakan sentuhan tangan, perbedaan antara ayam segar dan ayam yang telah disuntik air bisa langsung diketahui. Pastikan selalu membeli ayam dari penjual terpercaya dan periksa dengan cermat sebelum memasaknya. Dengan begitu, hidangan yang disajikan lebih sehat dan aman untuk keluarga.