Brilio.net - Lantai rumah yang tidak terawat dengan baik biasanya akan mudah kotor. Namun tak hanya itu, lantai burik dan kotor juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Kotoran yang menumpuk dan berkerak dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur, sehingga menyebabkan alergi dan penyakit pernapasan. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab dan cara efektif mengatasi masalah lantai burik berkerak.

Penyebab utama lantai burik berkerak adalah penumpukan kotoran dan sisa-sisa bahan kimia dari pembersih yang tidak dibilas dengan baik. Selain itu, penggunaan air keras yang mengandung banyak mineral dapat memperburuk kondisi lantai, karena mineral-mineral tersebut dapat mengendap dan membentuk kerak yang sulit dihilangkan. Lantai yang terbuat dari bahan berpori seperti keramik dan batu alam juga lebih rentan terhadap masalah ini, karena pori-porinya dapat menyerap kotoran dan zat kimia.

Untuk mengatasi lantai burik berkerak, kamu bisa mengepel lantai seperti yang dilakukan pengguna Instagram @deinemirna. Melalui salah satu video yang diunggah, dia mengaku tidak hanya menggunakan cairan pembersih lantai. Usut punya usut, ada dua bahan dapur yang ditambahkan supaya lantai jadi lebih kinclong dan kesat hingga 2 minggu lamanya.

 

Menarik Ditiru, Nih~

Trik mengepel lantai burik kusam berkerak jadi kinclong dan kesat lagi hingga 2 minggu.

Dilansir BrilioFood dari akun Instagram @deinemirna pada Jumat (24/5), bahan dapur yang digunakan adalah garam dan sabun cuci piring. Jadi dalam ember, cukup tuang sabun cuci piring, garam, dan cairan pembersih lantai secukupnya. Setelah itu, tuang air panas dan air dingin (suhu air cenderung hangat).

foto: Instagram/@deinemirna

Selanjutnya, masukkan kain pel ke dalam ember. Lalu peras dan gunakan untuk mengepel lantai seperti biasa. Dengan campuran bahan-bahan tersebut, lantai yang dipel akan cepat kering dan tidak licin sekalipun terinjak oleh kaki yang basah.

foto: Instagram/@deinemirna

Namun agar noda dan kotorannya bisa hilang dengan maksimal, dia melakukan tahap lain. Jadi setelah dipel dengan cairan tersebut, lantai di rumah dipel lagi. Tapi sedikit berbeda dengan sebelumnya, cairan pembersih yang digunakan hanya terbuat dari campuran garam dan pembersih lantai saja. Lalu pel lagi seperti biasa dan tunggu kering. Dengan begitu, lantai akan lebih kinclong dan kesat tahan lama.

"Ngepel pakai cara seperti ini biar lantai granit awet & gak cepet burik.
CUKUP 2 MINGGU SEKALI YA" tulis pengguna Instagram @deinemirna.

foto: Instagram/@deinemirna

Video tentang trik mengepel lantai ini telah ditonton lebih dari 31 ribu kali sejak diunggah pada 5 Mei lalu. Menilik kolom komentar, banyak warganet yang mengaku takjub dengan hasil lantai yang kinclong dan bersih.

"Wahhh bisa ngaca di lantai jadinya," sahut Instagram @rumahibokarha.

"Auto kinclong ya mba," tulis akun Instagram @rumahalna_.

"Wah wah solusi nih mba," kata Instagram @siti_marrifa.

"efektif untuk granit ya ini," komentar akun Instagram @vella_velz.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by (@deinemirna)

 

Bahaya mengonsumsi garam secara berlebih.

Mengonsumsi garam secara berlebihan dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan. Berikut adalah sembilan bahaya yang dapat timbul akibat mengonsumsi garam secara berlebihan.

1. Hipertensi (tekanan darah tinggi).

Kandungan natrium dalam garam dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke.

2. Penyakit jantung dan pembuluh darah.

Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko aterosklerosis, serangan jantung, dan penyakit jantung lainnya.

3. Stroke.

Tingginya konsumsi garam terkait dengan peningkatan risiko stroke iskemik dan hemoragik.

4. Kerusakan ginjal.

Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan peningkatan beban kerja pada ginjal, yang dapat mengakibatkan kerusakan ginjal dan peningkatan risiko gagal ginjal.

5. Retensi air dan pembengkakan.

Kelebihan natrium dalam tubuh dapat menyebabkan retensi air, yang dapat mengakibatkan pembengkakan pada tubuh, khususnya pada kaki, tangan, dan perut.

6. Osteoporosis.

Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan hilangnya kalsium dari tulang, meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.

7. Kerusakan pembuluh darah otak.

Tingginya asupan garam dapat merusak pembuluh darah di otak, meningkatkan risiko gangguan kognitif dan penyakit Alzheimer.

8. Penyakit lambung.

Garam dapat merangsang produksi asam lambung, yang dapat memperburuk kondisi seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan gastritis.

9. Ketergantungan.

Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan, di mana tubuh membutuhkan asupan garam yang terus-menerus untuk menjaga keseimbangan elektrolit.

Mengurangi konsumsi garam secara signifikan dapat membantu mengurangi risiko terkena berbagai penyakit yang berkaitan dengan hipertensi dan peningkatan natrium dalam tubuh.