Brilio.net - Siapa sih yang nggak suka kelengkeng? Buah mungil satu ini sudah menjadi primadona banyak orang karena rasanya yang manis. Selain itu, bentuknya yang kecil juga membuat buah kelengkeng lebih praktis disantap, sehingga kerap dikonsumsi sebagai camilan.

Lantas karena sering disantap buahnya, banyak orang kemudian memilih menanamnya sendiri di halaman rumah. Pohon kelengkeng ini bisa tumbuh dengan subur dan daunnya pun lebat, sehingga membuat pekarangan rumah jadi tampak asri. Selain itu, hasil buahnya juga bisa dikonsumsi atau bahkan dijual di pasar.

Namun kelengkeng termasuk buah musiman. Biasanya dalam waktu 1 tahun, pohon kelengkeng hanya berbuah pada bulan Desember sampai Maret saja. Hal ini lantaran butuh waktu 5-6 bulan agar bunganya bisa berubah jadi buah dan siap dipanen.

Tapi tak perlu khawatir, sebenarnya ada trik yang bisa dilakukan untuk mempersingkat durasi tersebut, yakni dengan memberikan pupuk. Sebagian besar orang kerap memberikan pupuk pabrikan yang terbuat dari bahan kimia. Padahal ada bahan organik yang bisa dipakai sebagai pupuk dan lebih ampuh dalam menyuburkan pohon kelengkeng.

Penggunaan pupuk organik tersebut pernah dilakukan oleh pengguna YouTube bernama Edi. Melalui channel YouTube edi sopyan marpaung, dia mengaku bahan organik ini memiliki fungsi yang sama seperti pupuk POC. Pupuk POC sendiri dapat membantu merangsang pertumbuhan kuncup bunga. Namun dengan pupuk organik, kuncup bunga kelengkeng bisa lebih cepat berbunga dan berbuah.

 

Dari 5-6 bulan jadi 2-3 bulan berbuahnya

Dilansir BrilioFood pada Minggu (26/11), pupuk organik yang digunakan berasal dari ampas buah, yakni kulit nanas. Menurut Edi, kulit nanas ini mengandung zat besi, boron, mangan, tembaga, zink, dan klorofil. Sejumlah zat tersebut bisa mempercepat pertumbuhan bunga dan buah, sekalipun tanaman kelengkeng hanya ditanam dalam pot.

Tapi perlu diketahui bahwa kulit nanas ini jangan langsung dipakai, ya. Ada proses yang harus dilakukan agar kandungan zatnya bisa keluar dengan maksimal. Jadi pertama-tama, potong atau cincang dulu kulit nanas jadi bagian yang kecil. Selain dicincang, kamu juga bisa memblender kulit nanas ini.

foto: YouTube/edi sopyan marpaung

Selanjutnya, masukkan kulit nanas ini ke dalam panci. Lalu tuang 2 liter air ke dalamnya. Jika sudah, tambahkan juga 1 sdt garam ke dalam air tersebut. Lalu rebus sampai air menyusut jadi 1 liter. Ketika air sudah menyusut, matikan api dan diamkan sampai dingin.

foto: YouTube/edi sopyan marpaung

Jika air rebusan kulit nanas sudah dingin, angkat dan saring. Nah, air rebusan yang sudah disaring inilah yang nantinya akan dipakai sebagai pupuk. Pindahkan air rebusan ke dalam botol agar lebih mudah digunakan. Tapi sebelum siap disiram ke tanaman kelengkeng, tambahkan dulu 1 sachet kecap manis ukuran kecil. Lalu kocok-kocok sampai tercampur rata.

foto: YouTube/edi sopyan marpaung

Setelah diberi tambahan kecap, diamkan air tersebut selama minimal 2 jam agar terfermentasi. Barulah kemudian aplikasikan dengan cara mencampur 50 ml air rebusan kulit nanas dengan 3 liter air bersih. Lalu aduk dan diamkan 5 menit.

Untuk hasil maksimal, semprotkan cairan ini dari bagian batang bawah hingga ke daun dan bunganya. Lakukan penyemprotan setiap pagi dan sore hari agar pohon kelengkeng bisa cepat berbunga dan berbuah. Walau langsung disemprotkan ke bunga, namun bunga pohon kelengkeng ini tidak akan rontok karena bahan yang dipakai organik.

foto: YouTube/edi sopyan marpaung

Dalam video tersebut, Edi mengaku bahwa penyemprotan pupuk ini dilakukan pada saat pohon kelengkeng mulai berbunga (namun belum jadi putih). Setelah diberi pupuk dari kulit nanas, bunganya bisa cepat berubah jadi buah dalam waktu 2-3 bulan. Jadi lebih cepat dari pertumbuhan pohon kelengkeng pada umumnya yang biasanya butuh waktu 5-6 bulan.