Brilio.net - Di Swiss, telur ayam memiliki tingkatan nilai yang bergantung pada cara pemeliharaan ayam petelur. Ayam yang hidup lebih sejahtera menghasilkan telur dengan harga lebih tinggi. Semakin baik kondisi ayam, semakin mahal pula telur yang dijual. Jadi, kebahagiaan ayam turut menentukan nilai jual telurnya.
Di Indonesia, telur ayam umumnya terbagi menjadi dua jenis, telur ayam negeri dan telur ayam kampung. Peternak belum banyak menekankan kesejahteraan ayam sebagai faktor unggulan produk. Aspek kesejahteraan ayam pun belum menjadi indikator utama dalam penjualan telur.
Jangan asal pilih yang putih, begini cara bedakan telur ayam kampung asli dan palsu agar tak terkecoh
Namun beda halnya dengan di Swiss. Selebgram pemilik akun Instagram @evelyntrivena mengungkap jenis-jenis telur ayam yang dijual di supermarket di Swiss. Wanita itu menunjukkan kasta telur ayam di negara tempatnya kini tinggal.
foto: Instagram/@evelyntrivena
“Nggak punya manusia yang punya status sosial, tapi di Swiss telur juga punya. Jadi telur-telur di sini itu dibedain dari seberapa sejahtera hidup si ayamnya,” jelasnya dikutip BrilioFood pada Minggu (11/10).
Cara simpel masak telur ayam kampung agar hasilnya setengah matang dan bertekstur lembut
foto: Instagram/@evelyntrivena
Pertama, ada jenis telur boden haltung eler yang merupakan telur hasil dari ayam-ayam yang hanya keluyuran di dalam kandang saja. Karena tempatnya terbatas, telur yang dihasilkan juga hanya dijual dengan harga murah, per butir telur dijual dengan harga Rp 5.500.
foto: Instagram/@evelyntrivena
Telur jenis kedua adalah freiland eler yakni telur dari ayam-ayam yang hidupnya lebih bebas. Nggak terkurung di kandang, ayam-ayam bahkan bisa jalan-jalan di alam, berjemur, kegiatan lainnya yang membuatnya senang. Hal inilah yang membuat jenis telur satu ini lebih mahal dibandingkan telur boden haltung eler tadi.
“Telur ini dijual dari ukuran M atau L hingga XL,” jelasnya lebih lanjut.
foto: Instagram/@evelyntrivena
Terakhir, masih ada jenis telur bio. Jenis telur satu ini berasal dari para ayam yang hidupnya dinilai paling sejahtera. Pasalnya ayamnya ini bebas berkeliaran dan juga makan makanan organik. Nggak heran kalau telur ini dijual dengan harga paling mahal yakni, Rp 16.000/butirnya.
“Di sini tuh percaya, semakin bagus pelihara ayamnya, semakin bagus juga nih kualitas si telurnya,” ucapnya.
foto: Instagram/@evelyntrivena
Sedangkan jenis telur lainnya yang berwarna-warni atau dilukis adalah telur biasa yang direbus. Meski begitu, jenis telur satu ini terbilang laris dibeli oleh para penduduk di Swiss.