Brilio.net - Sawi termasuk salah satu bahan makanan yang dipilih banyak orang. Sayuran hijau satu ini memang memiliki rasa lezat dan tinggi nutrisi. Dilansir dari webmd.com, sawi hijau merupakan salah satu sumber antioksidan yang baik. Kalau rutin dikonsumsi, kandungan sawi hijau akan menjaga imunitas tubuh dan menurunkan diabetes.
Ada banyak menu yang bisa dibuat dari sawi, mulai dari tumisan, dicampur mi instan, sampai dimasak jadi hidangan berkuah. Oleh karena itu, banyak orang sengaja menyetok sawi di rumah. Sayangnya, jika cara menyimpan sawi kurang tepat, sayuran satu ini justru layu dan menguning. Kalau sudah begini, sawi akhirnya dibuang percuma.
-
15 Resep sayur sawi kuah sehat, enak, praktis, dan sederhana Selain lezat dan segar, sayur sawi ini juga selalu cocok untuk teman lauk pauk apa saja
-
Bukan dengan merendam dalam air es, ini cara mudah membuat sawi layu jadi segar kembali Nggak perlu cemas lagi kalau mau menyimpan sawi untuk stok.
-
15 Resep sayur sawi putih dengan berbagai bahan, praktis bikin nagih Sayur putih memiliki harga yang terjangkau, dan mudah pula dalam proses pengolahannya.
Untuk menyiasatinya, kamu bisa mencoba menanam sawi sendiri di rumah. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan sawi yang fresh (segar) saat dibutuhkan untuk masakan.
Tak usah bingung mendapatkan benih bibit sawi yang mudah di tanam. Kamu bisa mencoba benih sawi Shinta, loh. Langsung aja cek di e-commerce favoritmu.
Sayangnya merawat tanaman sawi tidaklah mudah. Sama seperti tanaman lainnya, sawi juga mudah sekali terserang hama. Alih-alih tumbuh subur, tanaman sawi malah berlubang karena habis dimakan kutu ataupun belalang. Masalah tersebut juga pernah dirasakan oleh pengguna YouTube Pak Tani BS.
Sawi bisa tumbuh dengan optimal
"Bolong-bolong gini jadinya karena sawi dimakan sama berbagai hama, ada ulat, kutu daun, sampai belalang," ungkapnya dikutip BrilioFood dari YouTube Pak Tani BS pada Senin (30/10).
foto: YouTube/Pak Tani BS
Untuk merawat tanamannya, warganet satu ini tidak menggunakan larutan sabun cuci seperti yang dilakukan kebanyakan orang. Ia mengganti larutan sabun cuci piring dengan satu bahan bahan masakan lainnya, yakni daun pepaya. Nah, caranya iris-iris tipis lalu tumbuk daun pepaya pakai ulekan.
"Kita tumbuk sampai getahnya itu keluar semua yang ada di daun pepaya," ungkapnya lebih lanjut.
foto: YouTube/Pak Tani BS
Setelah dirasa sudah halus, masukkan tumbukan daun pepaya ke dalam botol yang sudah diisi air. Dalam video, tampak warganet satu ini menggunakan takaran air sebanyak 1 liter.
foto: YouTube/Pak Tani BS
Nggak bisa langsung dipakai, tutup botol lalu diamkan larutan daun pepaya selama semalaman. Hal ini bertujuan agar ekstrak daun pepaya bisa tercampur sempurna dengan air.
Setelah didiamkan semalaman, saring larutan daun pepaya. Sisihkan bagian ampasnya, dan masukkan cairannya ke dalam botol spray agar mudah pengaplikasiannya ke tanaman sawi.
foto: YouTube/Pak Tani BS
Jika sudah, langsung semprot seluruh bagian sawi pakai larutan daun pepaya. Agar hasilnya maksimal, kamu bisa menyemprotkan cairan satu ini secara rutin.
"Disemprot setiap hari boleh agar bebas dari berbagai hama. Namun kalau mau dipanen, pastikan setelah 5 hari setelah proses penyemprotan cairan ini. Aman kok organik, tidak ada residu kimia," jelasnya.
foto: YouTube/Pak Tani BS
Dilansir dari agrotech.jurnalpertanianunisapalu.com, cairan ekstrak daun pepaya dipercaya bisa membasmi berbagai serangan hama di tanaman. Oleh karena itu, setelah disemprot cairan tersebut, sawi bisa tumbuh dengan optimal. Nggak ada lagi sehelai daun pun yang berlubang karena dimakan oleh belalang dan hama lainnya.