Brilio.net - Termos adalah perabot yang dikenal karena kemampuannya bisa menjaga suhu air di dalamnya tetap stabil, baik panas maupun dingin. Dengan teknologi isolasi termal yang dimilikinya, termos mampu mempertahankan suhu air dalam waktu yang cukup lama. Bisa digunakan kapan saja, tanpa perlu memanaskannya lagi. Kepraktisan inilah yang membuat termos menjadi barang yang sering digunakan, terutama saat dalam perjalanan.
Saat air panas dimasukkan ke dalam termos, suhu air cenderung stabil dan tetap panas selama beberapa jam, bahkan bisa bertahan hingga lebih dari setengah hari tergantung pada kualitas termosnya. Fitur ini sangat berguna, terutama bagi mereka yang membutuhkan air panas secara terus-menerus, seperti untuk membuat teh atau kopi. Selain itu, termos juga membantu menghemat energi karena tidak perlu memanaskan air berulang kali. Dengan begitu, termos menjadi perabot yang tidak hanya praktis, tetapi juga efisien dalam mendukung kebutuhan sehari-hari.
-
Bukan dilapisi kain, ini trik agar air dalam termos tetap awet panas sampai 2 bulan Kalau sudah rusak, suhu panas air hanya bertahan dalam waktu 1 jam saja atau bahkan lebih singkat.
-
Tak perlu dibalut kain, ini trik agar air dalam termos tetap panas hingga berminggu-minggu modal Rp.0 Dari yang biasanya cuma 24 jam, kini semakin lama hingga berminggu-minggu.
-
Trik bikin air di termos panasnya awet hingga satu minggu, mudah ditiru Umumnya, termos bisa menahan air panas selama 10 hingga 12 jam.
Langsung merekah dalam 10 menit, ini trik rebus singkong agar cepat empuk pakai 2 bumbu dapur
Namun, termos yang telah digunakan dalam jangka waktu lama, bahkan bertahun-tahun, sering kali tidak lagi mampu menjaga suhu air tetap panas seperti sebelumnya. Hal ini biasanya disebabkan oleh kerusakan pada termos atau penurunan kualitas insulasi di dalamnya. Insulasi berperan penting dalam mencegah perpindahan suhu air, sehingga air dalam termos tetap panas untuk waktu yang lama. Ketika insulasi mulai menurun, kemampuan termos untuk mempertahankan suhu air pun ikut berkurang, sehingga air di dalamnya lebih cepat dingin.
Penurunan kualitas insulasi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti usia termos yang sudah tua, penggunaan yang berulang, atau kerusakan akibat benturan. Ketika insulasi tidak lagi berfungsi optimal, panas dari air lebih mudah keluar, sehingga air yang disimpan dalam termos tidak bisa bertahan panas selama yang diharapkan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi termos secara berkala dan menggantinya jika mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan performa, agar termos tetap bisa berfungsi dengan baik dan menjaga suhu air sesuai kebutuhan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, beberapa orang biasanya memilih untuk membongkar termos dan mengganti beberapa komponen di dalamnya. Ada juga yang memilih untuk melapisi tabung kaca dalam termos dengan kain sebagai solusi. Namun, daripada harus membongkar termos, sebenarnya ada cara lain yang dapat dilakukan untuk menjaga termos tetap awet dalam menjaga panasnya.
Tanpa saringan, dandang, dan panci khusus, ini trik mengukus makanan cuma pakai 1 alat makan
Lebih lanjut, trik tersebut pernah ditunjukkan oleh pengguna Instagram @lie_denielcandra. Di unggahan videonya, ia memberikan tutorial agar isi dalam termos awet panas. Dilansir BrilioFood dari Instagram @lie_denielcandra pada Selasa (3/9), siapkan satu alat sederhana yakni karet gelang.
foto: Instagram/@lie_denielcandra
Caranya terbilang gampang, buka tutup termos terlebih dahulu. Lalu ikatkan karet gelang di bagian dalam tutup termos. Jumlah karet yang digunakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam unggahan videonya, warganet ini hanya mengikatkan satu buah karet gelang.
foto: Instagram/@lie_denielcandra
Kalau sudah, tutup kembali termos seperti biasa. Karena ada penambahan karet seperti ini, uap panas di dalam termos jadi terkunci. Alhasil, air di dalam termos akan tetap panas tahan lama.
foto: Instagram/@lie_denielcandra
Hal ini terbukti setelah ia menyimpan air di dalam termos selama seharian, hasilnya tetap panas. Sangat mudah untuk ditiru di rumah, kan?