Brilio.net - Cabai sering jadi pilihan untuk ditanam di pekarangan rumah. Bukan tanpa alasan, buah tanaman cabai tentu bisa dipetik dan diolah jadi masakan setelah dipanen nantinya. Nggak melulu harus di lahan luas, tanaman cabai juga bisa tumbuh dengan baik di lahan sempit seperti pot atau polybag.
Agar tumbuh dengan subur, tentunya tanaman cabai harus dirawat dengan baik. Nggak cukup dengan menyiramnya rutin pakai air saja, namun kamu sesekali bisa memberi pupuk untuk memenuhi nutrisi tanaman cabai. Nah, pupuk yang dipakai juga bebas, bisa disesuaikan dengan selera dan yang ada di rumah, ya.
-
Tanpa diberi bumbu dapur, ini cara ampuh mencegah tanaman cabai membusuk di pot saat musim hujan Saat musim hujan, tanaman cabai biasanya mudah terserang berbagai penyakit.
-
Cuma pakai 1 bahan dapur, begini cara mencegah tanaman cabai busuk dan rontok saat musim hujan Banyak tanaman cabai yang mengalami gagal panen di musim hujan seperti ini.
-
Bukan pakai air cucian beras, ini trik membasmi hama pada tanaman cabai mengandalkan 1 jenis buah Tanaman cabai tetap berisiko rusak dan mati jika tidak dirawat dengan baik.
Tanpa bumbu dapur, ini trik melebatkan buah pada tanaman terong hanya dengan 1 bahan pemanis
Sayangnya, meski sudah dirawat dengan baik, terkadang tanaman cabai juga nggak lepas dari suatu penyakit. Salah satu penyebab penyakit di tanaman cabai adalah adanya serangan dari berbagai jamur dan bakteri. Dilansir dari multisaranaindotani.com, serangan jamur dan bakteri justru lebih tinggi terjadi saat musim hujan tiba.
Oleh karena itu, nggak heran jika menanam tanaman cabai saat musim hujan memang jauh lebih menantang. Kalau perawatannya tidak tepat, tanaman cabai bisa layu, busuk batang, hingga berisiko mati begitu saja. Hal ini juga sempat dirasakan oleh pengguna YouTube Mbah Menur.
Tanpa larutan garam atau bawang, ini cara membasmi hama jamur pada tanaman cabai pakai 1 bahan dapur
Mudah banget ditiru
“Ini seperti ini waktunya berbuah malah layu, kering, dan akhirnya mati. Ini disebabkan karena intensitas hujan yang sangat ekstrem, siang, malam, itu memaksa pH-nya turun jadi asam sehingga tanaman cabai jadi tidak kuat dan mati,” ungkapnya dikutip BrilioFood dari YouTube Mbah Menur pada Kamis (27/12).
foto: YouTube/Mbah Menur
Karena tidak mau semua tanaman cabainya layu semua, ia langsung meracik cairan khusus. Nggak perlu bahan kimia, ia hanya mengandalkan air mendidih dan abu dapur secukupnya.
“Abu dapur ini khususnya yang dari kayu ya temen-temen bukan dari sekam,” ungkap pemilik video.
foto: YouTube/Mbah Menur
Tinggal campur kedua bahan tersebut, aduk-aduk. Kalau sudah, diamkan beberapa saat sampai suhu larutannya dingin. Setelah itu, pindahkan larutan abu dapur ke wadah yang lebih besar. Tambahkan air dengan takaran sesuai selera dan satu jenis sampah dapur, yakni kulit bawang merah dan bawang putih.
“Kita aduk-aduk seperti ini lalu kita tutup dan diamkan selama 3 hari,” ucapnya.
foto: YouTube/Mbah Menur
Setelah difermentasi selama 3 hari, campurkan racikan cairan yang sudah dibuat dengan air biasa. Karena perbandingannya 1:1, ia tampak mencampurkan 1 liter cairan racikan dengan 1 liter air biasa. Kalau sudah, tinggal siramkan larutan ke media tanam tanaman cabai. Lakukan proses penyiraman ini secara rutin setiap harinya agar tanaman cabai tetap tumbuh subur dan berbuah lebat di musim hujan.
foto: YouTube/Mbah Menur
Penggunaan abu dapur dan kulit bawang tersebut dianggap ampuh menjaga pH di media tanam tanaman cabai. Hal ini sempat dijelaskan oleh seorang warganet di kolom komentar video.
“Kalau menurutku hal tersebut sangat rasional,
1.Abu dapur berfungsi untuk mengatur pH tanah karena ketika abu dalam kondisi kering akan dapat menghisap air dengan cepat, sehingga air yang masih dalam tanah tidak terlalu banyak.
2.Bawah putih\merah sudah terbukti bisa sebagai zpt ( zat pengatur tumbuh ) selai itu juga berfungsi sebagai pestisida.
3.Untuk air bawang murni akan lebih baik di kompres kan langsung pada tanaman,” ucap akun YouTube Kenangankumbang31.
“Masuk akal itu adik, karena abu dapur adalah bahan yang steril, saya percaya dapat menetralisir tanah yang keasamannya tinggi, mungkin juga dapat membunu bakteri dan jamur yang merugikan, lanjutkan experimen anda, smga hasilnya positif,” ungkap akun YouTube Supryd9773.