Brilio.net - Lalat buah termasuk salah satu jenis hama yang sering datang di tanaman buah. Bukan hanya tanaman yang menghasilkan buah manis saja, namun apapun jenis tanaman yang berbuah. Dalam hal ini cabai termasuk salah satu tanaman yang juga kerap didatangi oleh hama lalat buah.

Pada dasarnya, lalat buah ini tidak merusak tanaman karena hanya mengincar bagian buah pada tanaman tersebut. Namun justru karena hal tersebut, buah cabai bisa jadi hitam lebam, busuk, dan berakhir kering. Nah, kondisi cabai yang seperti ini tentu membuatnya tidak bisa dipanen karena tak layak dikonsumsi.

Untuk mengatasi lalat buah ini, sebagian orang biasanya akan menggunakan insektisida atau cairan pembasmi hama. Nah, insektisida ini terbuat dari bahan kimia dan bersifat racun. Oleh sebab itu, lalat buah bisa langsung mati begitu saja.

Sayangnya, insektisida juga bisa memberikan dampak buruk pada tanaman cabai dan lingkungan sekitarnya. Nah, supaya lebih aman, kamu bisa menggunakan bahan alami, lho. Bahan alami ini pernah digunakan juga oleh pengguna YouTube Mitra Pertanian Channel. Melalui video yang diunggah, dia menjelaskan lebih lanjut tentang bahan alami dan cara peracikannya.

 

 

Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari

Dilansir BrilioFood pada Rabu (20/12), bahan yang digunakan adalah bawang putih. Nah, bahan dapur satu ini memiliki bau menyengat yang tidak disukai oleh hama tanaman, termasuk lalat buah. Namun untuk hasil maksimal, dia mencampur bawang putih ini dengan bahan alami lain yang punya bau menyengat, yakni daun sirih.

"Dikarenakan lalat buah tidak menyukai aroma bau menyengat, jadi saya mencari ide cara untuk menggunakan bahan-bahan organik yang ada di sekitar rumah, kemudian saya jadikan pestisida organik untuk mengurangi biaya perawatan, namun memiliki efek yang maksimal. Dan hingga sekarang, racikan ini saya pakai dan terbukti ampuh," terang YouTube Mitra Pertanian Channel.

Lebih lanjut, kedua bahan tadi diolah dengan cara yang berbeda. Untuk bawang putih, kamu cukup menyiapkan 4-5 siung bawang putih yang sudah dikupas. Lalu potong dan cincang sampai bentuknya lebih kecil.

foto: YouTube/Mitra Pertanian Channel

Jika sudah, campur bawang putih cincang dengan 1 liter air. Lalu tuang cairan ini ke dalam blender. Setelah itu, blender selama kurang lebih 2 menit hingga bawang putih benar-benar halus dan tercampur rata. Selanjutnya, saring cairan bawang putih. Lalu pindahkan hasil saringannya ke dalam botol. Jika sudah, tutup botol dan sisihkan terlebih dahulu.

foto: YouTube/Mitra Pertanian Channel

Lanjut dengan mengolah daun sirihnya. Siapkan 10 lembar daun sirih tua yang berwarna hijau pekat. Lalu rebus di dalam 1,5 liter air mendidih. Pastikan daun terendam sempurna dan tutup panci. Rebus selama beberapa menit sampai daun jadi lembek.

foto: YouTube/Mitra Pertanian Channel

Jika sudah lembek, matikan api kompor. Lalu diamkan daun sirih dalam panci sampai airnya jadi dingin. Saat didiamkan, pastikan panci masih dalam kondisi tertutup, ya. Setelah itu, masukkan daun sirih beserta air rebusannya ke dalam wadah blender. Lalu blender sampai daunnya halus.

foto: YouTube/Mitra Pertanian Channel

Selanjutnya, saring cairan daun sirih ini sambil diremas-remas ampasnya. Barulah kemudian pindahkan cairan ini ke dalam botol tertutup. Dengan begitu, aroma kuat daun sirih akan tetap terjaga.

"Racikan pestisida ini tidak ada masa kedaluwarsanya, ya. Semakin lama, semakin bagus," kata YouTube Mitra Pertanian Channel.

Untuk cara pakainya, cukup siapkan air sekitar 16 liter atau 1 ember sedang. Lalu agar pestisida bisa melekat, sebaiknya tambahkan 1 tutup botol cairan perekat. Nah, carian perekat ini bisa berasal dari bahan kimia khusus tanaman atau bisa juga memanfaatkan sedikit sabun cuci piring.

foto: YouTube/Mitra Pertanian Channel

Selanjutnya, tuang 1 gelas kecil (200 ml) air daun sirih ke dalam ember. Lalu tambahkan juga air bawang putih tadi dengan dosis yang sama (200 ml). Barulah kemudian aduk semua bahan dan semprotkan ke tanaman cabai. Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari agar pestisida organik tersebut tidak mudah menguap karena sinar matahari.

Gimana? Cukup mudah, bukan? Nggak heran kalau video bermanfaat ini sudah ditonton lebih dari 23 ribu kali di YouTube. Nggak cuma itu, ada banyak pengguna YouTube lain yang mengungkapkan terima kasih karena mendapat ilmu baru yang bermanfaat.