Brilio.net - Di kalangan pria, pisau cukur merupakan sebuah benda penting. Pasalnya alat satu ini biasa dipakai untuk mencukur kumis dan janggut. Namun seiring dengan pemakaian, pisau cukur lama-kelamaan bisa tumpul. Terlebih banyak yang menyimpan benda satu ini di kamar mandi sehingga sering terkena air dan menyebabkan timbulnya karat di pisau cukur.
Karat tersebut membuat pisau jadi kurang tajam untuk mencukur. Jika sudah tumpul, banyak yang memilih membuangnya dan menggantinya dengan yang baru. Padahal kalau tahu triknya, pisau cukur yang tumpul bisa tajam lagi, lho. Trik tersebut pernah ditunjukkan oleh seorang pengguna YouTube HandyHadi.
-
Jangan beli baru, ini trik bersihkan dan tajamkan pisau cukur jadi setajam silet pakai 1 bahan dapur Untuk mengasahnya, pisau cukur tak perlu dikeluarkan dari pegangannya, jadi sangat memudahkan kamu.
-
Bukan digosok kardus atau ikat pinggang, ini cara ampuh menajamkan pisau cukur pakai 1 alat dapur Tak perlu buru-buru beli baru, ya.
-
Trik mudah bikin gunting kuku yang tumpul jadi tajam lagi, cukup andalkan satu barang bekas Nggak perlu repot-repot pinjam tetangga saat gunting kuku tumpul, cukup andalkan satu barang bekas yang ada di sekitar rumah
Tak usah diselipi karet ban, ini trik hentikan tabung gas elpiji mendesis cukup pakai 1 alat sederhana
Mudah dipraktikkan di rumah
Cara menajamkan pisau cukur tumpul.
Dalam salah satu unggahan videonya, dia membagikan trik membuat pisau cukur yang tumpul jadi tajam lagi. Dia juga mengaku hanya mengandalkan satu bahan dapur untuk menajamkan pisau cukurnya. Usut punya usut, bahan dapur yang digunakan adalah sabun cuci piring. Selain itu, dia juga menambahkan air hangat.
foto: YouTube/HandyHadi
9 Cara atasi regulator longgar, mampet, dan mendesis bocor, praktis cuma pakai alat dan bahan rumahan
Pertama-tama, siapkan sebuah mangkuk. Lalu tuangkan sabun cuci piring secukupnya. Tambahkan juga air hangat secukupnya. Jika sudah, cairan pembersih tersebut bisa dipakai untuk mencuci pisau cukur. Caranya, gosokkan cairan pembersih ke pisau cukur. Sikat selama beberapa saat.
foto: YouTube/HandyHadi
Dalam video tersebut, pengguna YouTube tersebut tampak mencuci dua buah pisau cukur yang telanjur tumpul. Setelah disikat beberapa saat, bilas pisau tersebut dengan air hangat sampai benar-benar bersih.
"Keringkan dengan spons lalu lap kembali," tulisnya, dikutip BrilioFood dari YouTube HandyHadi pada Jumat (10/5).
Setelah pisau cukur kering, pengguna YouTube tersebut menyiapkan sebuah ikat pinggang dari bahan kulit. Ikat pinggang itulah yang dipakai sebagai alat untuk mengasah pisau cukur.
foto: YouTube/HandyHadi
"Lakukan pengasahan searah," tambahnya.
Pengguna YouTube tersebut mengasah pisau cukur dengan ikat pinggang selama satu menit. Hasilnya, pisau cukur yang awalnya tumpul kini jadi tajam lagi dan bisa dipakai untuk mencukur.
Cara mengatasi kulit yang terluka karena pisau cukur.
Jika kulit terluka karena terkena pisau cukur, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi luka dan mempercepat proses penyembuhan:
1. Bersihkan dengan lembut.
Bilas luka dengan air dingin atau hangat untuk membersihkannya dari kotoran dan bakteri. Hindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang keras yang bisa menyebabkan iritasi lebih lanjut.
2. Tekan perdarahan.
Jika luka masih berdarah, gunakan kain bersih atau kapas steril untuk menekan perdarahan dengan lembut. Tekan selama beberapa menit sampai perdarahan berhenti.
3. Oleskan salep antibiotik.
Setelah membersihkan luka, oleskan lapisan tipis salep antibiotik untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan.
4. Gunakan perban atau plester.
Tutup luka dengan perban steril atau plester untuk melindunginya dari kotoran dan bakteri. Ganti perban atau plester secara teratur, setidaknya sekali sehari atau sesuai kebutuhan.
5. Hindari menggosok atau menggaruk luka.
Hindari menggosok atau menggaruk luka, karena hal ini dapat menyebabkan iritasi dan memperlambat proses penyembuhan. Biarkan luka tetap kering dan bersih.
6. Hindari produk yang mengiritasi.
Hindari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung alkohol atau bahan kimia keras lainnya yang dapat menyebabkan iritasi pada luka.
7. Pantau perkembangan luka.
Pantau perkembangan luka secara teratur. Jika Anda melihat tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, atau keluar cairan berwarna, segera konsultasikan dengan dokter.