Brilio.net - Sinar UV (ultraviolet) adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ini tidak dapat dilihat oleh mata manusia dan terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan panjang gelombangnya, yakni UVA, UVB, dan UVC.

UVA memiliki panjang gelombang yang lebih panjang dan dapat menembus lapisan dermis kulit. Sinar ini bertanggung jawab atas penuaan kulit dan kerusakan jangka panjang.

UVB mempunyai panjang gelombang yang lebih pendek dan berfokus pada lapisan epidermis. Sinar ini menyebabkan kulit terbakar dan berkontribusi pada pengembangan kanker kulit.

Sedangkan UVC memiliki panjang gelombang terpendek dan paling berbahaya, tetapi sebagian besar diserap oleh lapisan ozon, sehingga tidak mencapai permukaan bumi dalam jumlah signifikan.

Paparan sinar UV sangat mempengaruhi kesehatan kulit. Paparan sinar UVA dapat mempercepat proses penuaan, menyebabkan kerutan, garis halus, dan kehilangan elastisitas kulit.

Paparan sinar UVB dapat merusak DNA sel-sel kulit dan berkontribusi pada perkembangan berbagai jenis kanker kulit, termasuk melanoma.

Sinar UVB menyebabkan kemerahan dan luka bakar pada kulit, yang bisa sangat menyakitkan. Sementara, paparan sinar UV dapat menyebabkan bintik-bintik hitam atau hiperpigmentasi, yang membuat warna kulit tidak merata.

Sinar UV dapat menyebabkan berbagai masalah kulit lainnya, seperti psoriasis, eksim, dan dermatitis. Selain itu, sinar UV dapat mengurangi kelembapan kulit, membuatnya kering dan kasar.

Tapi nggak melulu sinar UV matahari saja yang merusak kulit. Pasalnya ternyata ada beberapa makanan dan minuman yang juga membuat kesehatan kulit terganggu.

Berikut BrilioFood lansir dari berbagai sumber, 9 makanan dan minuman ini yang bisa merusak kulit pada Minggu (4/8).

1. Gula dan makanan manis.

foto: pexels.com

Gula dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang berkontribusi pada masalah kulit seperti jerawat dan penuaan dini. Proses glycation, di mana gula berikatan dengan protein dalam kulit, dapat merusak kolagen dan elastin, yang penting untuk menjaga kekenyalan kulit.

2. Makanan olahan.

Makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna, dan bahan kimia lainnya dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh dan berdampak negatif pada kesehatan kulit. Makanan ini seringkali tinggi garam dan rendah nutrisi, yang dapat menyebabkan dehidrasi.

3. Karbohidrat refinasi.

foto: pexels.com

Makanan seperti roti putih, pasta, dan nasi putih memiliki indeks glikemik tinggi, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Kadar gula darah yang tinggi dapat memicu produksi minyak berlebih dan jerawat.

4. Makanan olahan.

Pasalnya makanan olahan mengandung lemak trans. Di mana kandungan inilah yang dapat menyebabkan peradangan, mengganggu keseimbangan kolagen, dan membuat kulit tampak kusam.

5. Susu dan produk susu.

foto: pexels.com

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu dan produk susu dapat mempengaruhi hormon dan berkontribusi pada timbulnya jerawat pada beberapa orang, meskipun hasilnya bervariasi antar individu.

6. Alkohol.

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, yang membuat kulit terlihat kusam dan kering. Alkohol juga dapat memperburuk kondisi kulit seperti rosacea.

7. Kafein.

foto: pexels.com

Meskipun konsumsi kafein dalam jumlah sedang tidak berbahaya, terlalu banyak kafein dapat menyebabkan dehidrasi, yang berdampak pada elastisitas dan kecerahan kulit.

8. Makanan pedas.

foto: pexels.com

Makanan pedas dapat memicu reaksi alergi atau iritasi kulit pada sebagian orang. Ini bisa menyebabkan kemerahan, ruam, atau flare-up pada kondisi kulit tertentu.

9. Makanan tinggi garam.

Makanan yang mengandung garam tinggi dapat menyebabkan retensi air, yang bisa membuat kulit terlihat bengkak dan tidak sehat. Garam juga dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat merusak penampilan kulit.

Menerapkan pola makan seimbang yang kaya akan sayuran, buah-buahan, dan air dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Berikut adalah beberapa makanan dan minuman yang baik bagi kesehatan kulit:

1. Air putih.

Air adalah komponen utama dalam menjaga kelembapan kulit. Mengonsumsi cukup air setiap hari membantu menjaga kulit tetap terhidrasi dan elastis, serta membantu dalam proses detoksifikasi.

2. Ikan berlemak.

Ikan seperti salmon, makarel, dan sarden kaya akan asam lemak omega-3 yang penting untuk menjaga kesehatan kulit. Omega-3 membantu mengurangi peradangan, menjaga kelembapan kulit, dan mencegah kulit kering dan bersisik.

3. Buah-buahan beri.

Stroberi, blueberry, raspberry, dan blackberry kaya akan antioksidan, seperti vitamin C, yang membantu melawan kerusakan akibat radikal bebas dan meningkatkan produksi kolagen untuk kulit yang lebih kencang dan elastis.

4. Sayuran hijau.

Sayuran seperti bayam, kale, dan brokoli mengandung vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan kulit. Vitamin A, C, dan K dalam sayuran hijau membantu menjaga kelembapan, mencegah keriput, dan memperbaiki kerusakan kulit.

5. Kacang-kacangan dan biji-bijian.

Almond, walnut, biji bunga matahari, dan biji chia mengandung vitamin E dan asam lemak yang penting untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dan melindungi dari kerusakan akibat sinar UV.

6. Teh hijau.

Teh hijau mengandung katekin, yaitu antioksidan yang membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan meningkatkan elastisitas serta kelembutan kulit. Teh hijau juga memiliki sifat antiinflamasi.

7. Alpukat.

Alpukat kaya akan lemak sehat, vitamin E, dan vitamin C yang penting untuk menjaga kelembapan kulit dan melawan kerusakan akibat radikal bebas. Lemak sehat juga membantu menjaga elastisitas kulit.

Mengonsumsi makanan dan minuman ini secara teratur dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, bercahaya, dan terlindungi dari kerusakan lingkungan.