Brilio.net - Salah satu start-up di Belgia tengah merancang gebrakan revolusi kuliner dengan memperkenalkan jangkrik sebagai alternatif protein di negara tersebut.
Little food, start-up yang menyebut ramah lingkungan, menyediakan jangkrik kering dengan beragam rasa seperti bawang atau tomat. Atau varian krispi.
-
6 Camilan sehat dari berbagai negara, ada keripik jangkrik Nggak semua camilan kurang sehat untuk tubuh.
-
Unik, restoran ini menjual bakso dan daging burger dari larva serangga Dilengkapi dengan isian seperti hamburger lain pada umumnya, seperti nasi, wortel.
-
Bagaimana rasanya keong diolah jadi 'burger'? Cicipi sendiri di sini Pemilihan keong sebagai bahan dasar produk makanan dikarenakan daging keong memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi.
"Untuk jenis protein sama, sebagai perbandingan protein dari daging sapi, jangkrik lebih mudah dicerna, lebih dari itu jangkrik juga memproduksi 60 kali lebih sedikit gas greenhouse," terang peternak jangkrik Little Food Nikolaas Viaene, dikutip dari Reuters, Jumat (23/6).
Mengonsumsi serangga saat ini tengah menjadi tren di sejumlah negara, seperti China, Ghana, Meksiko dan Thailand. Tapi, masyarakat Brussels, Belgia, menyatakan belum begitu yakin menjadikan jangkrik dalam menu harian mereka.
Ditanya soal kemungkinan jangkrik sebagai menu mereka, salah satu warga Kota Brussels, Efthimia Lelecas menegaskan tak berminat memakannya. "Nggak, melihatnya aja jijik, tidak, tidak," ujarnya.