6. Yogurt.

foto: unsplahs.com

Yogurt kemasan yang banyak dijual di supermarket umumnya mengandung tambahan gula untuk meningkatkan rasanya. Meskipun ada produk yogurt yang diklaim rendah lemak, namun di antaranya tetap menggunakan gula tambahan. Dilansir dari healthline.com, para peneliti di Inggris menemukan bawah rata-rata kandungan gula dalam yogurt justru melebih batas anjuran.

7. Teh manis.

foto: freepik.com

Di Indonesia, minuman yang paling banyak dikonsumsi setelah makan berat adalah teh manis. Baik dalam bentuk es atau teh hangat. Teh ini dimaniskan dengan tambahan gula atau sirup. Dilansir dari eatthis.com, teh manis umumnya mengandung 32 gram gula per porsi 12 ons (340 ml).

8. Minuman kekinian.

foto: unsplahs.com

Minuman kekinian masuk dalam deretan minuman yang mengandung gula tinggi. Minuman kekinian dibuat dengan campuran sirup, susu, dan gula yang cukup banyak. Selain itu, banyak orang menyantap minuman kekinian dengan tambahan topping boba.

Dilansir dari abeautifulmess.com, gula pada boba bisa mencapai 1/4 cup. Penggunaan gula ini bertujuan untuk membuat boba jadi lebih manis. Namun saat dikonsumsi bersama minuman kekinian, tubuh tentu akan cenderung mengonsumsi gula secara berlebih.

9. Smoothies.

foto: unsplahs.com

Jumlah gula pada smoothies memang bervariasi. Hal ini bisa tergantung pada seberapa banyak jenis buah, susu, dan bahan lain yang ditambahkan ke dalamnya. Menurut lansiran dari eatthis.com, smoothies kemasan yang dijual di supermarket biasa mengandung 30-60 gram gula. Oleh karena itu, sebaiknya smoothies dibuat sendiri untuk memastikan kandungan gula di dalamnya.

10. Alkohol.

foto: freepik.com

Tidak hanya itu, alkohol juga termasuk minuman yang tinggi gula dan kalori. Dilansir dari therecoberyvillange.com, mengonsumsi alkohol terlalu sering dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Oleh karena itu, sebaiknya hindari konsumsi alkohol.