Brilio.net - Dalam dunia kuliner tradisional Indonesia, ada banyak makanan yang tampak serupa tapi memiliki nama dan ciri khas berbeda di berbagai daerah. Salah satunya adalah kue berbahan dasar tepung beras dan santan, seperti serabi, apem, dan kue tete. Ketiganya sering dianggap sama oleh sebagian orang, padahal jika diperhatikan lebih dalam, ada perbedaan mencolok dari tekstur, rasa, hingga cara penyajiannya.

Serabi dikenal sebagai jajanan khas Jawa yang memiliki tekstur lembut dan sedikit kenyal, sering disajikan dengan kuah kinca yang manis. Sementara itu, apem memiliki dua variasi utama, yaitu apem yang dikukus sehingga teksturnya empuk dan apem yang dimasak di atas cetakan alumunium mirip serabi tetapi lebih padat. Lalu, ada kue tete yang populer di Betawi, berbentuk bulat dengan bagian tengah yang tebal dan pinggiran yang tipis serta renyah. Meski bahan dasarnya sama, setiap kue memiliki ciri khas yang membuatnya unik.

Perbedaan serabi, apem, dan kue tete

1. Serabi: Kue Panggang dengan Tekstur Kenyal dan Kuah Manis

 

foto ilustrasi: Instagram/@dhora_kusumadewi

Serabi merupakan makanan tradisional yang banyak ditemukan di daerah Jawa, khususnya Solo dan Bandung. Di Solo, serabi memiliki rasa yang lebih manis dan sering disajikan dengan kuah kinca berbahan gula merah. Sedangkan di Bandung, serabi lebih dikenal sebagai surabi, yang sering dipadukan dengan topping asin seperti oncom atau keju.

Ciri khas serabi:
- Berbentuk bulat dengan bagian tengah yang agak tebal dan pinggiran yang lebih tipis.
- Dimatangkan dengan cara dipanggang menggunakan wajan tanah liat agar menghasilkan aroma khas.
- Teksturnya kenyal dan sedikit berpori karena menggunakan ragi dalam adonan.
- Bisa dinikmati dengan berbagai topping seperti cokelat, keju, nangka, atau bahkan telur.

2. Apem: Kue Manis dengan Dua Teknik Memasak

foto ilustrasi: Instagram/@ninisyunita

Apem adalah kue tradisional yang sering muncul dalam berbagai acara adat, terutama di Jawa dan Bali. Apem memiliki dua jenis utama berdasarkan teknik memasaknya:

- Apem Kukus: Teksturnya empuk dan mirip bolu kukus, sering disajikan dengan taburan kelapa parut.
- Apem Loyang: Dimatangkan dengan cara dipanggang di atas cetakan jadul berbahan alumunium yang mirip dengan serabi, tetapi lebih padat dan tidak terlalu kenyal.

Ciri khas apem:
- Terbuat dari tepung beras, santan, dan ragi sehingga memiliki rasa sedikit asam.
- Bentuknya lebih tebal dibanding serabi, dengan tekstur lebih padat jika dimasak di loyang.
- Biasanya disajikan tanpa topping, tetapi bisa dinikmati dengan kelapa parut atau kinca.
- Cocok disantap sebagai kudapan tradisional atau pelengkap dalam upacara adat.

3. Kue tete: Kue Khas Betawi dengan Pinggiran Renyah

foto ilustrasi: Instagram/@koh_aming

Kue tete, atau sering disebut juga sebagai kue ape, merupakan jajanan khas Betawi yang mirip dengan serabi tetapi lebih tipis di bagian pinggirnya dan lebih tebal di bagian tengahnya. Kue ini sering dijual di gerobak pinggir jalan sebagai jajanan pasar favorit.

Ciri khas kue tete:
- Berbentuk bulat dengan bagian tengah yang tebal dan pinggirannya yang sangat tipis dan renyah.
- Dibuat dengan campuran tepung beras, santan, dan sedikit pewarna hijau dari daun pandan.
- Dipanggang di atas cetakan besi dengan api kecil hingga bagian tengah mengembang dan pinggirannya renyah.
- Biasanya dinikmati tanpa topping, tetapi memiliki rasa manis yang khas.

Mana yang paling enak? tergantung selera!

Serabi, apem, dan kue tete memiliki cita rasa dan tekstur yang berbeda, sehingga pemilihan yang terbaik tergantung pada selera masing-masing. Jika suka kue yang kenyal dengan kuah manis, serabi bisa jadi pilihan. Jika lebih menyukai kue empuk seperti bolu, apem kukus bisa menjadi favorit. Sedangkan bagi pecinta makanan ringan dengan tekstur kontras antara lembut dan renyah, kue tete adalah pilihan terbaik.

Bagaimana cara membuatnya?

Setiap kue ini memiliki resep yang cukup sederhana dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan. Berikut gambaran singkat cara membuatnya:

Serabi Solo:
1. Campurkan tepung beras, santan, dan ragi instan hingga adonan halus.
2. Diamkan selama 1 jam agar adonan mengembang.
3. Tuangkan ke dalam wajan kecil dan masak dengan api kecil hingga matang.
4. Sajikan dengan kuah kinca dari gula merah dan santan.

Apem Loyang:
1. Campur tepung beras, gula, ragi, dan santan, lalu aduk rata.
2. Diamkan adonan selama 2 jam untuk fermentasi.
3. Tuang ke dalam cetakan alumunium dan panggang hingga matang.
4. Sajikan dengan taburan kelapa atau gula merah cair.

Kue Tete:
1. Campurkan tepung beras, santan, dan gula hingga membentuk adonan cair.
2. Tambahkan sedikit pewarna hijau dari pandan.
3. Tuangkan ke dalam cetakan panas dan masak dengan api kecil.
4. Biarkan bagian tengahnya mengembang dan pinggirannya renyah sebelum diangkat.

FAQ: Pertanyaan seputar serabi, apem, dan kue tete

Apakah ketiga kue ini menggunakan bahan yang sama?

Ya, serabi, apem, dan kue tete sama-sama menggunakan bahan dasar tepung beras dan santan. Namun, perbedaan terletak pada teknik pembuatan dan tambahan bahan lain seperti ragi atau pewarna makanan.

Apakah bisa membuat serabi tanpa kuah kinca?

Tentu saja! Serabi bisa dinikmati tanpa kuah, cukup dengan tambahan topping seperti keju, cokelat, atau bahkan kinca kelapa.

Kenapa apem sering digunakan dalam acara adat?

Apem memiliki filosofi mendalam dalam budaya Jawa, melambangkan permohonan ampun dan doa agar mendapat berkah. Oleh karena itu, sering disajikan dalam acara selamatan.

Mengapa kue tete punya bagian pinggiran yang renyah?

Hal ini terjadi karena cara memasaknya di atas cetakan panas dengan api kecil, sehingga bagian tengahnya tetap lembut sementara pinggirannya menjadi tipis dan garing.

Mana yang paling mudah dibuat di rumah?

Dari ketiganya, apem kukus adalah yang paling mudah karena hanya perlu dikukus tanpa perlu teknik khusus seperti memanggang di wajan tanah liat atau cetakan besi.

Dengan memahami perbedaan antara serabi, apem, dan kue tete, kamu bisa lebih menikmati setiap jenis kue ini dengan keunikan masing-masing. Mau coba buat sendiri di rumah? Yuk, eksplorasi rasa dan nostalgia jajanan tradisional Indonesia!