Brilio.net - Sudah menjadi rahasia umum kalau ada bahan makanan yang terbuat dari kotoran hewan. Salah satunya bahkan berasal dari Indonesia dan sudah mendunia, yakni kopi luwak. Sesuai namanya, kopi ini berasal dari sisa kotoran hewan bernama luwak.
Luwak adalah musang, yakni salah satu hewan liar yang ada Indonesia. Siapa sangka, ternyata kopi yang dihasilkan dari mamalia liar ini ditaksir dengan harga yang begitu mahal. Per gram kopi luwak bisa seharga Rp 2,1 juta, lho.
-
6 Kotoran hewan ini kini laris manis jadi makanan & minuman, kamu mau? Tentu tanggapan kalian pasti beragam, ada yang jijik bahkan suka tergantung manfaat dan kegunaannya.
-
10 Kuliner legendaris Indonesia ini dibuat dari bahan yang tak terduga Nggak cuma yang ekstrem yang bisa mengejutkan.
-
Jangan lihat bentuknya, hewan menjijikkan ini ternyata kaya manfaat Di balik penampilannya yang menjijikkan tersimpan manfaat yang tak terkira bagi manusia.
Ada pula bahan lainnya yang terbuat dari kotoran hewan, lho. Ada panda, gajah, dan serangga. Memang terdengar menjijikan, tetapi banyak yang mengatakan kalau bahan makanan ini enak banget, lho.
Penasaran apa saja kotoran hewan yang bisa dimakan? Berikut lima bahan makanan yang terbuat dari kotoran hewan, telah dilansir Brilio Food dari berbagai sumber pada Kamis (8/7).
1. Lak, kotoran dari shellac.
foto: hellotushy.com
Shellac adalah jenis serangga yang dibudidayakan di India, Thailand, dan Burma. Kotoran dari shellac ini biasa disebut juga dengan lak. Lak biasanya ditemukan di ranting pohon kemudian diolah menjadi campuran makanan manis.
2. Teh hijau kotoran dari panda.
foto: freepik.com
Teh hijau ini dibuat di China dari campuran teh hijau dan kotoran panda. Teh satu ini tinggi antioksidan, sehingga begitu bermanfaat untuk kesehatan.
3. Kopi black ivory, dibuat dari kotoran gajah.
foto: freepik.com
Nggak hanya Indonesia, di Thailand pun ada kopi yang terbuat dari kotoran hewan. Lebih tepatnya, dibuat dari kotoran gajah Thailand yang nantinya akan menjadi serbuk kopi siap seduh.
4. Semut Madu.
foto: wikipedia.org
Selain lebah ada juga semut yang mampu menghasilkan madu, Semut Madu (Honey Pot Ant) atau bahasa latinnya Myrmecocystus. Semut-semut ini diberi makan oleh semut pekerja dengan buangan pencernaan Aphid (Serangga Daun) yang disebut madu.
Zat ini sebenarnya tidak berkaitan dengan madu biasa. Akan tetapi, buangan pencernaan kutu ini yang memakan getah tumbuhan dinamai demikian karena mengandung gula dalam kadar tinggi. Jenis semut ini banyak ditemukan di Australia, di mana suku aborigin sering menggali tanah untuk mencari madu semut ini.
5. Urine sapi.
foto: freepik.com
Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), salah satu kelompok budaya Hindu terkemuka di India yang mencoba mengembangkan penemuan tersebut. Mereka melakukan riset di Haridwar, kota suci yang terletak di kawasan Sungai Gangga. Hasilnya, sebuah minuman kesehatan alternatif yang berasa seperti minuman ringan.
Tak terkecuali urine dan kotoran sapi. Masyarakat setempat bahkan telah mengonsumsi keduanya selama bertahun-tahun. Mereka memang tidak meminum atau memakannya bulat-bulat. Namun, mencampurkannya dalam minuman, dengan tujuan menambah kesehatan mereka. Di beberapa negara bagian India, kotoran dan urine sapi dijual di toko-toko setempat, bersanding dengan produk susu dan yogurt.