Minuman yang bantu sehatkan jantung.

6. Teh hijau

Teh hijau kaya akan antioksidan katekin yang bermanfaat untuk kesehatan jantung. Katekin membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi kolesterol LDL (jahat), dan memperkuat kesehatan pembuluh darah. Selain itu, ekstrak teh hijau juga dapat meningkatkan tekanan darah dan kontrol glikemik.

Kamu bisa meminum teh hijau secara rutin namun tidak boleh berlebihan. Ingat segala sesuatu yang berlebihan tidak baik juga sehingga perlu kontrol pola konsumsi makanan dan minuman ini sekaligus rutin lakukan olahraga ringan.

7. Rutin minum air putih.

Melansir dari Heart Foundation yang diakses dari laman Heart-healthy drinks, menganjurkan untuk rutin minum air putih. Pasalnya air minuman yang paling aman dan paling sehat untuk jantung. Air putih mengandung nol kalori dan mampu menghidrasi tubuh dengan baik serta mudah diperoleh. Upayakan minum air putih paling tidak minum 6-8 cangkir setiap hari atau setara 1,5 – 2 liter.

8. Susu rendah lemak.

Susu rendah lemak jadi salah satu minuman yang baik untuk kesehatan jantung. Melansir dari Harvard Health Publishing berjudul The best beverages for your heart menjelaskan susu rendah lemak seperti susu kedelai baik untuk jaga kesehatan jatuh. Pasalnya susu tinggi akan kandungan kalsiumnya yang sekaligus bermanfaat untuk menguatkan tulang. Jika kamu memilih susu kedelai, carilah yang kaya akan kalsium dan sterol yang bantu turunkan kadar kolesterol.

9. Jus buah alami.

Jus buah alami tanpa tambahan pemanis buatan jadi salah satu minuman yang baik untuk jaga kesehatan jantung. Jus buah mengandung beragam nutrisi dan vitamin yang baik untuk kesehatan. Melansir dari Heart Foundation disarankan sesekali minum jus buah atau sayur 100% dari bahan alami tanpa campuran gula.

10. Kopi.

Kopi juga bantu jaga kesehatan minuman yang dapat mencegah stroke dan penyakit jantung lainnya. Disarankan kopi alami dari biji kopi tanpa tambahan gula atau krim. Kopi yang dikonsumsi pun tidak boleh berlebihan maksimal 400 mg per hari atau empat gelas espresso.

Apa itu penyakit jantung koroner dan gejalanya.

Makanan dan minuman yang bantu jaga kesehatan jantung
pexels.com

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung tersumbat oleh timbunan lemak. Pembuluh darah jantung, disebut arteri koroner, mengalami penyempitan dan mengeras karena timbunan lemak yang menumpuk di dinding pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah ke jantung berkurang, sehingga otot jantung tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. PJK dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti nyeri dada, keringat dingin, dan sesak napas.

Gejala penyakit jantung koroner.

Gejala PJK biasanya muncul ketika pembuluh darah jantung tidak dapat memompa darah dengan efektif. Beberapa gejala yang umum terjadi antara lain:

1. Nyeri dada

Nyeri dada yang disebut juga angina, terjadi karena area otot jantung tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Nyeri ini biasanya terjadi ketika seseorang sedang beraktivitas, makan, kedinginan, stres, atau istirahat.

2. Keringat dingin dan mual

Ketika pembuluh darah menyempit, otot jantung rentan kekurangan oksigen, sehingga memicu iskemia. Akibatnya, pengidap PJK mengalami keringat dingin dan mual.

3. Sesak napas

Jantung yang tidak berfungsi normal berimbas pada saluran pernapasan. Itu mengapa pengidap PJK rentan mengalami sesak napas.

Penyebab penyakit jantung koroner.

Makanan dan minuman yang bantu jaga kesehatan jantung
pexels.com

PJK disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Usia

Jantung bekerja terus menerus tanpa henti. Semakin bertambah usia, risiko otot jantung melemah dan menebal juga semakin meningkat. Tak menutup kemungkinan bila usia muda juga mengalami penyakit jantung koroner sebab gaya hidup yang tidak sehat.

2. Jenis kelamin

Pria memiliki risiko mengalami PJK lebih besar dari wanita. Namun, potensi PJK akan meningkat pada wanita setelah memasuki usia atau masa menopause. Terlebih pria kerap merokok dibandingkan wanita, seperti yang diketahui merokok dapat menyebabkan pembuluh darah menebal dan mengeras, sehingga menghambat aliran darah ke jantung

3. Riwayat kesehatan keluarga

Potensi mengalami PJK akan lebih tinggi bila mempunyai keturunan seperti ayah atau saudara laki-laki yang menderita PJK. Potensi yang sama juga dapat dialami bila memiliki ibu atau saudara perempuan yang menderita PJK sebelum usia 65.

4. Merokok

Asap rokok mengandung nikotin dan karbon monoksida yang mampu merusak lapisan dalam jantung hingga menyebabkan pembuluh darah.

5. Hipertensi dan kadar kolesterol yang tinggi

Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dapat menyebabkan pembuluh darah menebal. Selanjutnya, kolesterol yang tinggi dapat membentuk timbunan plak pada pembuluh darah hingga meningkatkan risiko aterosklerosis.

6. Pola makan tidak baik

Sering mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, gula, garam, dan kolesterol dapat berpengaruh pada potensi mengalami PJK.

7. Kurangnya aktivitas fisik

Tubuh yang kurang bergerak apalagi tidak pernah berolahraga juga mampu meningkatkan risiko PJK. Selain itu, ada juga orang dengan obesitas atau kelebihan berat badan berpotensi meningkatkan risiko PJK. Hal ini disebabkan karena ruang gerak jantung akan terhambat dan tertutup oleh lemak yang ada di tubuh.

8. Tidak menjaga kebersihan diri

Tidak menjaga kebersihan diri seperti tidak mencuci tangan atau menyikat gigi dapat menyebabkan bakteri dan virus masuk. Walau kecil namun bisa berpotensi mengakibatkan adanya penyakit jantung koroner.

Cara mencegah adanya penyakit jantung koroner

Makanan dan minuman yang bantu jaga kesehatan jantung
pexels.com

Pencegahan penyakit jantung koroner dapat dilakukan dengan mempraktikkan gaya hidup sehat dan aktif. Beberapa cara pencegahan yang efektif diantaranya:

1. Mengonsumsi makanan tinggi serat, rendah gula, dan rendah lemak. Makanan yang seimbang maupun mengandung serat, vitamin, serta mineral yang cukup dapat membantu mencegah PJK.

2. Berhenti merokok dapat mengurangi risiko PJK.

3. Hindari paparan asap rokok dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner.

4. Rutin lakukan latihan fisik membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit mematikan tersebut.