Brilio.net - Hiperglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah meningkat, dan pada tahap awal, biasanya tidak menunjukkan gejala. Gejala hiperglikemia baru akan dirasakan ketika kadar glukosa darah meningkat secara signifikan melebihi 200 mg/dL.
Dilansir dari medicalnewstoday.com, mengenali gejala hiperglikemia cukup penting untuk mencegah kondisi yang lebih parah. Adapun beberapa gejala hiperglikemia seperti sering buang air kecil, rasa haus berlebih, mulut kering, kelelahan, luka yang lama sembuh, kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki.
Penting untuk menjaga kadar gula dalam darah tetap diambang normal. Pasalnya, gula darah yang tinggi bisa memicu munculnya penyakit diabetes. Menjaga kadar gula tetap normal bisa dimulai dengan menerapkan gaya hidup sehat. Dengan gaya hidup yang sehat, gula darah yang naik juga diturunkan secara alami.
-
11 Minuman penurun gula darah, efektif bagi orang puasa Bisa menstabilkan kadar darah di tubuh.
-
Bikin kadar gula naik, 11 buah pantang dikonsumsi penderita diabetes Buah yang mengandung karbohidrat tinggi juga perlu dihindari oleh penderita diabetes.
-
Jarang diketahui, 9 sayuran ini dapat membantu menurunkan gula darah Sayuran tersebut biasanya mengandung nitrat, indeks glikemiks rendah, kaya akan serat, dan juga protein.
Untuk itu, ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk rutin dikonsumsi karena bisa bantu turunkan kadar gula darah. Nggak melulu mahal, makanan-makanan ini bisa didapat dengan harga terjangkau dan mudah ditemukan di pasar tradisional. Berikut sembilan daftarnya, dirangkum BrilioFood dari berbagai sumber pada Jumat (9/8).
1. Kayu manis.
foto: pexels.com
Kayu manis dikenal memiliki efek meningkatkan sensitivitas insulin yang bisa membantu mengatur kadar gula darah. Senyawa aktif dalam kayu manis, seperti cinnamaldehyde, membantu menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel dan memperlambat pengosongan lambung.
Manusia modern disebut gampang sakit, konsumsi 11 makanan ini bisa bantu tingkatkan kekebalan tubuh
2. Tahu.
foto: pexels.com
Tahu dianjurkan untuk dikonsumsi guna menurunkan kadar gula darah karena beberapa alasan utama. Pertama, tahu rendah karbohidrat dan tinggi protein nabati yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Protein dalam tahu membantu memperlambat penyerapan glukosa ke dalam darah dan mencegah lonjakan gula darah.
Selain itu, tahu juga mengandung serat yang membantu memperlambat penyerapan gula dan menjaga kesehatan pencernaan. Kombinasi dari kandungan protein, serat, dan isoflavon dalam tahu menjadikannya makanan yang efektif dalam membantu mengendalikan kadar gula darah.
3. Alpukat.
Alpukat kaya akan lemak sehat dan serat yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sementara serat membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah.
4. Kacang-kacangan.
Kacang-kacangan seperti almond, kenari, dan kacang tanah mengandung lemak sehat, protein, dan serat yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Mengonsumsi kacang-kacangan dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah setelah makan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
5. Sayuran hijau.
foto: pexels.com
Sayuran hijau seperti bayam, kale, dan brokoli rendah karbohidrat dan kaya akan serat serta nutrisi yang penting untuk mengendalikan gula darah. Sayuran ini juga mengandung magnesium yang berperan penting dalam metabolisme glukosa dan fungsi insulin.
6. Tempe.
Tempe dianjurkan untuk dikonsumsi untuk menurunkan kadar gula darah karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan rendah indeks glikemik. Sebagai sumber protein nabati yang kaya, tempe membantu menjaga rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan manis. Dengan demikian, tempe adalah pilihan makanan yang sehat dan bermanfaat bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.
7. Ikan lele.
Ikan lele dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai upaya menurunkan kadar gula darah karena kandungan protein tinggi dan rendah karbohidratnya. Protein membantu meningkatkan rasa kenyang dan memperlambat penyerapan glukosa, sehingga mencegah lonjakan gula darah.
Selain itu, lele mengandung omega-3 yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengatur kadar gula darah. Nutrisi yang terdapat dalam lele dapat membantu menjaga keseimbangan gizi dan mendukung pola makan sehat bagi individu yang ingin mengontrol kadar gula darah.
8. Jeruk.
foto: pexels.com
Jeruk dianjurkan untuk dikonsumsi dalam usaha menurunkan kadar gula darah karena kaya akan serat dan vitamin C. Serat membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah, sehingga menghindari lonjakan kadar glukosa setelah makan. Selain itu, jeruk memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti bahwa konsumsi jeruk tidak menyebabkan peningkatan gula darah yang drastis.
Vitamin C juga berperan sebagai antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan. Mengonsumsi jeruk secara teratur dapat memberikan manfaat bagi metabolisme gula dalam tubuh.
9. Bawang putih.
foto: pexels.com
Bawang putih memiliki senyawa allicin yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi resistensi insulin. Selain itu, bawang putih juga memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang mendukung kesehatan metabolik secara keseluruhan.
Sebaliknya, ada beberapa makanan yang harus dihindari atau dikonsumsi terbatas karena kandungannya bisa meningkatkan gula dalam darah.
1. Roti putih dan produk tepung halus.
Roti putih, pasta, dan produk tepung halus lainnya memiliki indeks glikemik tinggi yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah cepat. Tepung halus dipecah menjadi gula lebih cepat dalam tubuh, sehingga menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah.
2. Minuman manis.
Soda, jus buah yang diberi pemanis dan minuman energi mengandung gula tambahan yang sangat tinggi. Konsumsi minuman ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah karena gula cair diserap dengan cepat ke dalam aliran darah.
3. Makanan cepat saji.
Banyak makanan cepat saji seperti kentang goreng, burger, dan pizza tinggi karbohidrat dan lemak tidak sehat. Karbohidrat olahan dalam makanan ini dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
4. Permen dan camilan manis.
Permen, cokelat, kue, dan biskuit mengandung gula tambahan yang tinggi. Konsumsi makanan ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat dan signifikan.
5. Sereal sarapan manis.
Banyak sereal sarapan, terutama yang ditujukan untuk anak-anak, mengandung gula tambahan dalam jumlah besar. Meskipun sering dipasarkan sebagai makanan sehat, sereal dapat menyebabkan lonjakan gula darah karena kandungan gula dan karbohidrat olahan yang tinggi.
6. Nasi putih.
Nasi putih adalah sumber karbohidrat olahan yang cepat diubah menjadi glukosa dalam tubuh, sehingga bisa menyebabkan peningkatan cepat dalam kadar gula darah. Nasi putih memiliki indeks glikemik tinggi yang berarti dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
7. Keripik dan snack olahan.
Keripik kentang, keripik jagung, dan snack olahan lainnya sering mengandung karbohidrat sederhana dan lemak tidak sehat. Snack ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan sulit dicerna dengan cepat.