Brilio.net - Pembatasan ruang gerak saat pandemi membuat banyak orang kehilangan mood. Bahkan ada juga yang sampai depresi. Studi baru yang diterbitkan jurnal medis The Lancet belum lama ini menunjukkan, pandemi Covid-19 menambah beban gangguan depresi dan kecemasan terhadap masyarakat di lebih dari 200 negara pada 2020.
Tapi bukan hanya pandemi, makanan yang kita konsumsi ternyata juga dapat memengaruhi mood. Setidaknya itulah yang diungkapkan hasil penelitian Nutritional Neuroscience (Desember 2017). Dalam penelitian itu disebutkan, suasana hati seseorang salah satunya bisa dipengaruhi dari makanan.
-
Tak hanya bikin sehat, 11 sayur dan buah ini bisa tingkatkan mood Mengonsumsi makanan sehat bisa jadi salah satu cara untuk menjaga mood hingga kesehatan mental.
-
Jarang yang tahu, 9 jenis makanan ini bisa memicu kamu bad mood Bisa jadi referensi kamu untuk hati-hati menyantapnya.
-
Cobain yuk, 5 makanan ini dipercaya bisa tingkatkan mood positif Mood yang bagus bikin semangat beraktivitas.
Nah, menurut penelitian tersebut salah satu makanan yang bisa membangkitkan mood seseorang adalah daging merah. Bukan semata soal kelezatannya, daging bisa meningkatkan mood karena mengandung dopamin alias hormon bahagia.
“Mereka yang menghindari konsumsi daging merah memiliki tingkat atau risiko depresi, kecemasan, serta perilaku melukai diri sendiri yang lebih tinggi secara signifikan. Hasil temuan kami tidak menyarankan untuk menghindari konsumsi daging bagi manfaat kesehatan psikologis secara keseluruhan,” ujar Lina Begdache, Asisten Profesor Studi Kesehatan dan Kesejahteraan di Binghamton University seperti dilansir eurekalert.org.
Begdache juga menegaskan remaja yang memakan daging kurang dari tiga kali seminggu cenderung menunjukkan tekanan mental yang signifikan. Hal serupa diungkapkan Dr. Edward Archer. Pada penelitiannya, Critical Reviews in Food Science and Nutrition (April 2020), ia dan sejumlah peneliti mengamati mengenai hubungan antara konsumsi daging dengan kesehatan mental. “Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa pemakan daging memiliki kondisi psikologis lebih baik,” terangnya.
Nah agar bisa membangkitkan mood, daging merah tentunya harus diolah dengan benar, menarik tanpa menghilangkan manfaat dan kandungan nutrisinya. Hal ini pula yang terungkap dalam acara Beef Talk yang digelar Meat and Livestock Australia (MLA), perusahaan yang membantu industri red meat (daging merah) di Indonesia di Portable Kitched & Lounged Kelapa Gading, belum lama ini.
“Daging Australia memang dikembangbiakkan di tempat yang ideal, yaitu Australia yang memiliki iklim, cuaca, dan kondisi yang sangat natural dengan banyaknya pakan rumput. Sehingga daging yang dihasilkan menjadi lebih tender, lebih lembut dan terbebas dari zat adiktif dan hormon artifisial,” ujar Business Development Manager International Markets MLA, Christian Haryanto.
Menu olahan daging merah
Dalam acara tersebut, sejumlah menu berbahan dasar daging merah disajikan agar dapat menjadi inspirasi dalam mengolahnya di antaranya Surf & Turf di mana terdapat sup crab bisque dengan grilled drums cube ditambah potongan kecil daun kemangi. Nah untuk menambah rasa, menu ini disajikan bersama wine Santa Julia Torrontes.
Lalu ada juga menu Braised Black Angus Beef Shank yang disajikan bersama mushroom risotto dengan parmesan dan white truffle. Menu ini disajikan bersama wine Santa Julia Malbec.
Selain itu ada juga menu Wagyu 5+ Striploin yang disajikan menggunakan saus campuran pommery mustard dan chimichurri. Kelezatan menu ini semakin bertambah dengan adanya foie gras, pure potato, dan roasted pumpkin dengan Santa Julia Reserva Malbec Cabernet Franc.
Tentu saja setelah menyantap sajian nikmat tersebut, kurang afdol tanpa makanan penutup berupa Lamandine Sweet Ending yang disajikan Chef Eric. Menu ini berisi Chocolate Fondant Caramel Butterscotch Cookie, Espresso Cremeux, Dark Rum, Salted Caramel, Tonka Ice Cream dengan Santa Julia Dulce Natural Sweet Sparkling.