Brilio.net - Di Indonesia, banyak ditemukan tanaman rempah yang serbaguna. Tak hanya untuk bumbu masakan, rempah juga kerap dikonsumsi sebagai jamu. Sebagian masyarakat bahkan seringkali mengandalkan jamu untuk obat tradisional.

Memang pada dasarnya, kebiasaan minuman jamu sudah ada sejak zaman dahulu. Dalam beberapa kasus, jamu dipercaya bisa menyembuhkan banyak penyakit. Bukan tanpa sebab, rempah-rempah yang digunakan mengandung sejumlah senyawa aktif yang dinilai bisa menyehatkan tubuh.

Tapi tahu nggak sih? Sebenarnya kebiasaan minum jamu setiap hari nggak selalu berdampak baik, lho. Seorang dokter bernama Jonathan pernah menjelaskan hal tersebut melalui salah satu video yang diunggah di akun TikTok pribadinya. Mulanya, dokter umum sekaligus konten kreator ini kerap membagikan curhatan tentang pasien yang ditangani.

Dilansir BrilioFood dari TikTok @jonathanalso, dokter ini mengaku kerap mengdukasi pasien tentang jamu yang tidak bisa dijadikan sebagai alternatif obat, sehingga tidak bisa dikonsumsi setiap hari. Menurutnya, jamu bisa membawa dampak buruk bagi tubuh karena dapat merusak hati.

foto: TikTok/@jonathanalso

Sayangnya, imbauan tersebut seakan tak pernah diindahkan. Banyak pasien yang datang dengan pernyataan yang sama bahwa jamu bisa jadi alternatif obat. Lantas dalam unggahan tersebut, dokter Jonathan menjelaskan lebih lanjut tentang mekanisme jamu dalam memengaruhi tubuh manusia.

Dampak buruk yang dapat terjadi adalah hepatotoksisitas atau rusaknya sel-sel hati. Beberapa kandungan jamu, seperti alkaloid bersifat toksik dan bisa merusak hati. Nah, alkaloid ini biasa ditemukan di jahe, kencur, kunyit, dan daun jambu biji.

foto: TikTok/@jonathanalso

Di sisi lain, jamu yang diproduksi tanpa pengawasan ketat berpotensi mengalami kontaminasi bahan berbahaya, seperti logam berat, pestisida, atau bahan kimia berbaha lain. Nah, zat-zat inilah yang bisa menyebabkan kerusakan hati jika terakumulaasi dalam tubuh.

Selanjutnya, dosis atau penggunaan berlebih juga bisa membahayakan. Sejumlah jamu kemasan atau buatan sendiri seringkali dikonsumsi tanpa panduan dosis yang tepat. Alhasil, kandungan dan zat dari jamu yang masuk ke dalam tubuh berpotensi membebani hati dan menyebabkan kerusakan.

foto: freepik.com

Selain itu, mengonsumsi jamu dengan obat lain juga meningkatkan risiko kerusakan hati. Dalam beberapa kasus, jamut bahkan bisa memicu reaksi alergi yang dapat menyebabkan peradatangan hati. Oleh sebab itu, dosisnya harus benar-benar diperhatikan.

Sejumlah reaksi tersebut bisa terjadi dalam jangka menengah atau jangka panjang. Namu sebenarnya konsumsi jamu berlebih juga bisa memberikan efek jangka pendek. Dilansir dari yankes.kemenkes.go.id, konsumsi jamu atau bahan-bahan herbal berlebih bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan muntah.

Unggahan tentang efek samping konsumsi jamu ini sontak menuai atensi warganet. Sejak diunggah pada Jumat (26/7) kemarin, video tersebut sudah ditonton lebih dari 675 ribu kali. Siapa sangka, banyak warganet yang juga masih menganggap bahwa jamu aman dikonsumsi setiap hari. Di sisi lain, ada juga pengguna TikTok yang berbagi pengalaman tentang dampak buruk konsumsi jamu.

"loh ternyata gak boleh??? aku kira rebusan2 gitu aman makanya aku setiap hari minum jamu di mbak jamu," papar TikTok @youngbommeryj.

"ih hampir tiap hari minum kunyit asem," sahut TikTok @mairayayay.

"mau sharing dok, papaku sblmnya pnya luka lambung trs blio coba2 rutinin minum jamu. eh lama² malah pengerasan hati trs lambungnya makin luka. pengobatan medis smpe 3thn lbh, skrg hati² klo minum jamu," tulis akun TikTok @yermeowse.

".bibiku gini, minum jamu kek minum air putih, gak sampe seminggu dirumah sakit lalu innalillah. segala sesuatu yg berlebihan emang gak baik," kata TikTok @anemouza.

"Pada dasarnya apa aja yang kebanyakan pasti gak baikkk," komentar akun TikTok @hihelloooo.