Brilio.net - Selain ekonomis, tempe juga dikenal sebagai bahan makanan yang padat gizi. Dilansir dari webmd.com, mengonsumsi tempe bisa membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan kolesterol baik, dan menjaga kesehatan tulang. Nggak heran, kalau tempe kerap diandalkan sebagai menu makan harian.
Tapi saat hendak mengolahnya, kamu tetap harus selektif memilih tempe yang berkualitas baik. Pasalnya, tak jarang tempe yang dijual di pasar atau swalayan sudah dalam kondisi tidak segar. Kondisi tempe seperti ini dapat memengaruhi masa penyimpanannya. Pasalnya, tempe yang tidak segar jadi cepat busuk dalam satu sampai dua hari saja.
-
Tanpa bahan tambahan, ini trik menyimpan tempe agar tidak busuk hingga 1 bulan Nggak perlu menyiapkan bahan tambahan untuk melakukan trik ini.
-
Tanpa dibaluri garam, ini trik mudah menyimpan tempe agar awet dan tetap enak hingga sebulan Metode ini menjanjikan tempe tetap enak dan awet sampai sebulan.
-
Cara menyimpan tempe agar awet dan tidak berubah rasa hingga 3 bulan Tempe adalah makanan tradisional yang kaya nutrisi. Berikut cara menyimpannya agar awet dan tetap lezat hingga 3 bulan.
Tidak hanya itu, tempe yang berkualitas buruk juga memengaruhi rasanya dimasak. Tempe yang sudah tidak segar biasanya jadi tidak begitu enak saat disantap. Tentu kamu ingin menyajikan makanan yang berkualitas dan enak, bukan? Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan tempe yang akan dibeli.
Nah, untuk memilih tempe yang berkualitas, kamu perlu mengetahui ciri-cirinya. Salah satu channel YouTube/iniTempe Bali Official membeberkan cara memilih tempe yang baik dan segar berdasarkan bentuk, tampilan, hingga aromanya. Hal ini tentu bisa jadi bekal penting saat hendak membeli tempe di pasar.
Nah, tanpa berlama-lama lagi, berikut lima cara memilih tempe segar dan berkualitas baik, dilansir BrilioFood dari YouTube/iniTempe Bali Official pada Senin (2/1).
Para ibu wajib tahu ini~
1. Perhatikan jamurnya.
foto: YouTube/iniTempe Bali Official
Hal pertama yang diperhatikan saat membeli tempe adalah perhatikan jamurnya. Tempe segar biasanya memiliki jamur yang masih banyak dan berwarna putih di permukaan. Jika jamurnya sudah berwarna hitam atau kecokelatan, bisa dipastikan tempe sudah mulai busuk.
2. Tekstur tempe halus.
foto: YouTube/iniTempe Bali Official
Selain itu, perhatikan juga tekstur tempe. Sebaiknya pilih tempe dengan permukaannya halus dan bersih yang menandakan jamur pada tempe masih baik dan belum busuk. Selain halus, tempe segar juga biasanya masih agak basah dan terasa hangat saat disentuh.
3. Berwarna putih pucat.
foto: YouTube/iniTempe Bali Official
Dari segi warna, tempe segar memiliki penampilan yang putih pucat atau putih kekuningan. Bukan tanpa alasan, warna ini merupakan warna alami dari kedelai. Sebaiknya jangan pilih tempe yang warnanya kusam atau bahkan terlalu kuning, karena bisa jadi tempe sudah diberi pewarna makanan.
4. Padat kedelai.
foto: YouTube/iniTempe Bali Official
Tempe yang berkualitas baik dan segar cenderung padat dan biji keledainya sangat rapat. Saat ditekan dan dipotong, tempe segar biasanya tidak mudah hancur. Sebaliknya, jika tidak padat, biasanya biji kedelai akan dengan mudah terlepas dan membuat tempe jadi hancur. Kondisi tempe seperti ini biasanya menandakan bahwa tempe belum matang dan siap diolah.
5. Memiliki aroma harum dan segar.
foto: freepik.com
Tempe akan selalu mengalami proses fermentasi setiap harinya. Sehingga semakin lama disimpan, tempe bisa jadi semakin matang. Kondisi tempe yang matangnya pas dan segar biasanya memiliki aroma harum dari bau jamur yang segar. Hindari tempe yang baunya terlalu menyengat karena bisa dipastikan tempe tersebut sudah terlalu matang dan hampir membusuk.