Brilio.net - Kanker prostat menjadi salah satu perhatian utama dalam kesehatan pria, terutama bagi mereka yang berusia 45 tahun ke atas. Banyak pria tidak menyadari gejala awal kanker prostat karena gejalanya sering kali tidak disertai rasa sakit.
Gejala seperti keluarnya darah pada air mani kerap kali diabaikan, sehingga diagnosis pun sering terlambat. Oleh sebab itu, skrining kanker prostat sangat dianjurkan, terutama bagi kelompok usia ini.

Berdasarkan data dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kanker prostat merupakan penyebab kematian nomor enam tertinggi di kalangan pria. Dengan insiden global mencapai 30,7 per 100.000 pria dan angka kematian 7,7 per 100.000 pria, penting bagi setiap pria untuk menjaga kesehatan prostat.

Di Indonesia sendiri, kanker prostat menempati urutan kelima sebagai kasus kanker terbanyak pada pasien pria, dengan angka kejadian sebesar 11,6 per 100.000 pria dan angka kematian sebesar 4,5 per 100.000 pria. Kondisi ini menuntut masyarakat untuk lebih peduli terhadap kanker prostat dan dampaknya terhadap kesehatan seksual pria.

Alasan pria usia 45 tahun ke atas perlu melakukan skrining kanker prostat
freepik.com

Mengingat kasus kanker prostat yang cukup tinggi di Indonesia maka perlunya skrining sedini mungkin terlebih bagi pria berusia 45 tahun. Hal ini pun disampaikan oleh Dokter Spesialis Urologi dari Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. Andika afriansyah, SpU, Sub.SpFFN(K) yang menjelaskan bahwa Skrining kanker prostat biasanya dimulai dengan pemeriksaan Prostate-Specific Antigen (PSA) pada usia 50 tahun.

Namun, bagi seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker prostat, pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan lebih awal, yakni pada usia 45 tahun. Metode utama untuk mendiagnosis kanker prostat mencakup anamnesis perjalanan penyakit, pemeriksaan colok dubur, pengukuran kadar PSA serum, hingga ultrasonografi transrektal atau transabdominal.

Diagnosis yang definitif baru bisa diperoleh melalui biopsi prostat atau spesimen operasi. Melalui langkah-langkah ini, deteksi dini kanker prostat bisa membantu meningkatkan peluang pengobatan yang efektif dan mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.

Lebih jauh dijelaskan bahwa alasan utama ketika skrining kanker prostat dilakukan bertujuan agar bisa diobati sedini mungkin. Pasalnya apabila sudah stadium lanjut kemungkinan besar menyebabkan kematian. Namun, apabila datang ketika stadium awal maka kemungkinan penyembuhan total bisa dilakukan. Menurutnya, skrining kanker prostat sebaiknya dilakukan satu sampai dua kali setahun agar menghindari risiko yang tidak diinginkan.

Sebagai informasi, berikut gejala adanya kanker prostat:

Kanker prostat salah satu jenis kanker yang biasanya sulit untuk dideteksi pada tahap awal karena tidak menunjukkan gejala yang jelas. Gejala baru akan muncul dan dirasakan oleh penderitanya setelah kelenjar mulai membengkak. Beberapa gejala kanker prostat yang dapat muncul antara lain:

- Aliran urine yang melemah.

- Kesulitan menahan buang air kecil.

- Adanya darah dalam air mani atau urine.

- Frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama di malam hari.

- Rasa panas dan nyeri pada penis saat ejakulasi atau saat buang air kecil.