Brilio.net - Rebahan jadi aktivitas yang cukup menyenangkan. Bagaimana tidak, di momen ini tubuh terasa rileks dan nyaman. Nggak jarang banyak orang yang suka rebahan sebab bisa bersantai tanpa melakukan aktivitas fisik apapun. Ketika rebahan pun seseorang cenderung menghibur diri dengan sering menonton televisi atau sekadar scroll media sosial sambil ngemil.

Sayangnya, rebahan atau kebiasan kurangnya aktivitas fisik ini bisa menimbulkan berbagai penyakit. Menyadur data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2022 terdapat 31% orang dewasa di seluruh dunia atau sekitar 1,8 miliar manusia tidak melakukan aktivitas fisik yang mengakibatkan berbagai penyakit.

Lebih jauh menurut WHO, sejak 2010 hingga 2022 orang dewasa yang kurang aktivitas fisik atau cenderung rebahan ini meningkat sekitar 5 poin persentase di tahun tersebut. Jika terjadi terus-menerus bisa diperkirakan masyarakat dunia akan mengalami ketidakaktifan fisik hingga 35% pada 2030.

Menyadur dari Healthline, ada beberapa dampak buruk terlalu sering rebahan seperti obesitas, penyakit jantung, dan berbagai penyakit lainnya. Biar makin aware pada diri sendiri, yuk kulik lebih dalam tentang dampak buruk terlalu sering rebahan. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (1/7).

Dampak penyakit akibat terlalu sering rebahan

Dampak penyakit akibat terlalu sering rebahan
freepik.com

1. Memengaruhi neuron otak.

Melansir dari laman American Addiction Center Resource, dalam Journal of Comparative Neurology, menjelaskan otak manusia mempunyai kapasita yang menghasilkan neuron hingga seseorang berusia tua. Otak juga mampu mengubah sekaligus memperbaiki neuron otak yang rusak akibat terganggu oleh alkohol kronis.

Namun sayangnya, orang yang rebahan sering kali membuat cabang neuron bergerak secara aktif sehingga sistem simpatik saraf bergerak terlalu aktif yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi hingga masalah penyakit jantung.

Selain itu, ketika rebahan kondisi paru-paru cenderung terhimpit sehingga asupan oksigen ke tubuh jadi terhambat. Padahal otak sangat membutuhkan asupan oksigen supaya bisa fokus. Apabila oksigen ke otak terganggu bisa membuat seseorang kehilangan konsentrasi serta menurunkan minat belajar.

2. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Orang yang dikategorikan punya kecenderungan rebahan biasanya sering duduk atau berbaring kurang lebih selama 6 jam atau lebih. Selain itu, enggan melakukan aktivitas fisik dan cenderung berjalan kaki di bawah 5.000 langkah. Padahal untuk jaga kesehatan minimal rutin jalan kaki lebih dari 5.000 langkah per hari.

Ketika terlalu sering rebahan membuat tubuh menumpuk asupan makanan yang disantap jadi lemak apabila tidak digunakan. Hasilnya, seseorang cenderung obesitas. Ketika obesitas bisa berisiko meningkat diabetes tipe 2. Selain itu, ketika rebahan dapat memicu peningkatan kadar gula darah dan insulin sehingga menyebabkan diabetes.

3. Obesitas.

Obesitas terjadi ketika sering makanan atau minum manis tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik. Ketika tubuh lebih banyak rebahan maka kalori yang dikonsumsi setiap hari, menumpuk di dalam tubuh. Kalori yang tidak dibakar diubah menjadi lemak yang menempel di perut, lengan, paha, dan sebagainya sehingga berisiko obesitas.

4. Memicu kanker.

Ketika rebahan kalori dalam tubuh tidak dibakar, alhasil terjadi penumpukan di berbagai organ tubuh termasuk di payudara, usus, hingga kelamin. Bila lama kelamaan, kandungan yang dikonsumsi tadi memicu kanker di orang tersebut seperti hati, jantung, kanker prostat, payudara maupun usus.

5. Depresi.

Ketika kurang aktivitas fisik atau lebih banyak rebahan membuat tubuh tidak memproduksi dopamin. Rebahan juga membuat seseorang cenderung main HP hingga larut malam. Akhirnya tidur jadi terganggu, pekerjaan terhambat, hingga berbagai risiko lainnya. Jika terus terjadi tubuh tidak bisa meningkat mood dan mengurangi stres. Pada akhirnya dari stres berkembang menjadi depresi akut.

6. Penyakit jantung dan stroke.

Kurangnya aktivitas tubuh memuat kadar kolesterol jahat meningkat (LDL). Kemudian menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) tubuh, ketika terjadi terus-menerus dapat meningkatkan tekanan darah tubuh. Terlebih bisa menyebabkan peradangan di pembuluh darah. Akibatnya dapat berisiko terkena serangan jantung hingga stroke.

7. Meningkatkan risiko pneumonia.

Menyadur dari laman Health Digest, menurut sebuah studi pada 2021 yang diterbitkan dalam American Journal of Translational Research, mencatat bahwa semakin lama seseorang menghabiskan waktu berbaring di tempat tidur, semakin besar pula risiko pneumonia. Hal bisa terjadi ketika tubuh terlalu sering berbaring dalam waktu yang lama memungkinkan kuman menetap di paru-paru bersama dengan lendir serta sekresi lainnya. Alhasil, bisa memicu pneumonia atau infeksi pada kantung udara di paru-paru.

Walau demikian, penyakit ini lebih berisiko menyerang orang tua atau diatas 65 tahun, anak-anak dibawah usia 2 tahun, hingga orang yang memiliki riwayat autoimun. Berdasarkan penelitian tersebut, nggak menutup kemungkinan orang yang sering rebahan bisa terkena penyakit ini.

Cara hidup sehat agar tidak sering rebahan.

Dampak penyakit akibat terlalu sering rebahan
freepik.com

1. Istirahat yang cukup dan rutin olahraga.

Ketika lelah bekerja membuat tubuh ingin rebahan. Untuk keluar dari zona nyaman tersebut kamu wajib punya kesadaran untuk rutin olahraga. Bangun kebiasan olahraga dengan mulai jalan 5.000 langkah setiap hari.

Usai olahraga, beri waktu untuk istirahat. Sebisa mungkin hindari penggunaan HP. Pasalnya sering gunakan HP sebelum tidur bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

2. Ganti camilan yang lebih sehat.

Nggak ada salahnya ngemil di kala lapar malam hari. Tapi coba ganti camilan manis dengan buah-buahan yang tinggi serat seperti apel, alpukat, jeruk, dan sejenisnya. Selain itu, harus rutin minum air ya agar tubuh tetap terhidrasi.

3. Bergaul dengan lingkungan yang produktif.

Coba deh ikuti komunitas pecinta alam, komunitas menulis, atau komunitas jalanan kaki yang sudah marak saat ini. Bergaul dengan teman yang produktif dapat membantumu menjadi lebih aktif dan produktif.

4. Mencari motivasi dengan menetapkan target harian.

Biar nggak sering rebahan, kamu harus punya tujuan yang ingin dicapai, misalnya ingin bangun kebiasan olahraga agar punya body goal. Ingin awet muda, dan sebagainya. Ketika punya tujuan, seseorang cenderung berjuang untuk mencapainya. Jadi, yuk cari motivasi menjadi lebih baik untuk diri sendiri.

5. Mengatasi clinomania

Clinomania dapat disebabkan oleh sindrom kelelahan kronis, fibromyalgia, dan beberapa kondisi kesehatan lainnya. Untuk mengatasi clinomania, cobalah deh merawat hewan peliharaan, dengerin musik, atau bahkan luangkan waktu bersenang-senang di luar rumah. Jangan lupa, tentukan catatan agenda harian. Hal ini bertujuan agar kamu tahu mana yang jadi prioritas untuk dicapai hari ini.