Brilio.net - Banyak orang memakai sabun cuci piring untuk membersihkan piring dan perabot dapur lain. Dalam keadaan tertentu, sabun cuci piring juga bisa dipakai untuk menghilangkan noda minyak pada pakaian sebelum dicuci.

Bahkan terkadang, sabun cuci piring dipakai untuk membersihkan alat rumah tangga lainnya seperti sisir, mainan plastik, kain lap, dan sebagainya. Nggak cuma itu, sebagian orang kadang menggunakan sabun cuci piring untuk mencuci tangan yang berminyak setelah memasak. Mengingat karena fungsinya banyak, sabun cuci piring sering disimpan sebagai stok di rumah.

Namun, ada beberapa efek samping jika terlalu sering menggunakan sabun cuci. Efek samping ini muncul ketika kamu terlalu kerap memakai sabun cuci piring untuk tangan.

- Membuat kulit tangan jadi kering.

foto: pexels.com

Sabun cuci piring dirancang untuk menghapus kotoran berbasis minyak dari piring. Oleh karena itu, bahan kimia dalam sabun ini juga bisa menghapus minyak alami dari kulit. Kehilangan minyak alami tersebut dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan iritasi. Sangat berisiko bagi orang-orang dengan masalah kulit seperti eksim.

- Berisiko mengakibatkan anemia hingga iritasi mata.

foto: pexels.com

Dilansir BrilioFood dari findhealthytips.com pada Selasa (23/7), sabun cuci piring mengandung glycol ether jika dipakai berulang dan dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan anemia, keracunan, serta iritasi pada mata dan hidung.

- Kandungan di dalam sabun cuci piring bisa menyebabkan penyakit kanker.

foto: pexels.com

Sabun cuci piring mengandung diethanolamine (DEA) dan triethanolamine (TEA). Kedua kandungan tersebut akan bereaksi membentuk nitrosamine, yang dianggap berpotensi karsinogenik. Di mana zat karsinogenik dapat merusak DNA sel atau mengubah cara sel beroperasi, yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel tidak terkendali, salah satu karakteristik utama penyakit kanker.

Cara tepat dan alami mencuci tangan.

foto :pexels.com

Mencuci tangan dengan cara yang benar dan alami adalah penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Berikut adalah langkah-langkah dan penjelasan untuk mencuci tangan secara benar dan alami.

1. Basahi tangan dengan air mengalir.

- Gunakan air bersih, baik hangat maupun dingin.

- Air mengalir membantu menghilangkan kotoran lebih efektif.

2. Gunakan sabun alami.

- Pilih sabun berbahan dasar alami tanpa bahan kimia keras.

- Opsi alami termasuk sabun berbasis minyak kelapa, minyak zaitun, atau gliserin nabati.

3. Gosok seluruh permukaan tangan.

- Gosok telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, dan di bawah kuku.

- Lakukan selama minimal 20 detik untuk hasil yang lebih optimal.

4. Perhatikan area yang sering terlewat.

- Bersihkan pergelangan tangan, ibu jari, dan ujung jari dengan seksama.

5. Bilas dengan air bersih.

- Gunakan air mengalir untuk membilas semua sabun.

- Pastikan tidak ada residu sabun yang tertinggal.

6. Keringkan tangan.

- Gunakan handuk bersih atau kertas tisu.

- Alternatif alami: biarkan tangan kering dengan sendirinya di udara.

7. Pelembap alami.

- Setelah mencuci, oleskan pelembap alami seperti minyak kelapa atau aloe vera untuk menjaga kelembapan kulit.

Tips tambahan:
- Gunakan kuku sikat alami untuk membersihkan di bagian bawah kuku jika diperlukan.

- Hindari air yang terlalu panas karena dapat mengeringkan kulit.

- Jika tidak ada sabun dan air, gunakan hand sanitizer berbasis alkohol.

Bahan alami yang bisa digunakan sebagai sabun:

- Minyak kelapa dengan sedikit baking soda

- Campuran madu dan minyak zaitun

- Jus lemon

Mencuci tangan dengan cara ini tidak hanya membersihkan, tetapi juga menjaga kesehatan kulit tanpa menggunakan bahan kimia keras. Praktik ini efektif dalam menghilangkan kuman dan bakteri, sekaligus ramah lingkungan.

Waktu yang dianjurkan untuk cuci tangan.

Mencuci tangan adalah kebiasaan penting yang harus dilakukan di berbagai situasi. Berikut adalah saat-saat penting ketika kamu harus mencuci tangan, beserta alasannya.

1. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan.

Mencegah kontaminasi silang antara bahan makanan mentah dan makanan siap saji, serta menghindari penyebaran bakteri ke makanan.

2. Sebelum makan.

Menghilangkan kuman yang mungkin ada di tangan sebelum menyentuh makanan yang akan dikonsumsi.

3. Setelah menggunakan toilet.

Menghilangkan bakteri dan patogen yang bisa didapat dari aktivitas di toilet.

4. Setelah mengganti popok atau membersihkan anak.

Mencegah penyebaran bakteri dan virus yang ada dalam kotoran manusia.

5. Sebelum dan sesudah merawat orang sakit.

Melindungi diri dari infeksi dan mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.

6. Setelah bersin, batuk, atau membuang ingus.

Menghilangkan kuman yang mungkin tersebar saat bersin atau batuk.

7. Setelah menyentuh hewan, pakan hewan, atau kotoran hewan.

Hewan dapat membawa berbagai bakteri yang bisa ditransfer ke manusia.

8. Setelah memegang sampah.

Sampah sering mengandung berbagai jenis bakteri dan patogen.

9. Setelah beraktivitas di luar ruangan.

Menghilangkan kotoran dan kuman yang mungkin terpapar selama beraktivitas di luar.

10. Sebelum dan sesudah merawat luka.

Mencegah infeksi pada luka dan melindungi diri dari patogen yang mungkin ada pada luka.

11. Setelah menggunakan transportasi umum.

Permukaan di transportasi umum sering disentuh banyak orang dan bisa menjadi sarang kuman.

12. Sebelum menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Mencegah transfer kuman dari tangan ke area sensitif tubuh yang bisa menjadi pintu masuk infeksi.

13. Setelah menyentuh permukaan yang sering disentuh di tempat umum.

Pegangan pintu, tombol lift, dan permukaan lain di tempat umum sering mengandung banyak kuman.

Mencuci tangan pada saat-saat penting, membantu mencegah penyebaran penyakit, melindungi diri dan orang lain dari infeksi, serta menjaga kebersihan umum. Sederet cara tersebut termasuk efektif meski sederhana untuk menjaga kesehatan.