Brilio.net - Ketika membeli obat di apotek, pastinya ada simbol berupa lingkaran dengan warna tertentu pada kemasan obat. Simbol ini bukan sekadar hiasan, tetapi menunjukkan golongan obat tersebut. Setiap golongan memiliki aturan penggunaan dan risiko yang berbeda.
Untuk membantu lebih memahami, yuk kita bahas lebih dalam tentang 4 jenis golongan obat yang umum ditemukan di apotek dan cara mengonsumsinya dengan aman.
Golongan Obat Berdasarkan Jenisnya
1. Obat Bebas
Menurut informasi dari Persatuan Ahli Farmasi (PAFI) Cabang Gunung Kidul, obat bebas adalah golongan obat yang paling mudah diakses tanpa memerlukan resep dokter. Ciri khasnya adalah logo lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi hitam.
- Ciri-ciri dan penggunaan:
- Digunakan untuk gejala ringan seperti demam, sakit kepala, atau gangguan pencernaan.
- Memiliki risiko efek samping rendah.
- Tetap harus digunakan sesuai dosis yang dianjurkan.
- Contoh obat:
- Parasetamol: untuk menurunkan demam.
- Antasida: untuk mengurangi asam lambung.
- Vitamin C: untuk menjaga daya tahan tubuh.
2. Obat Bebas Terbatas
Golongan ini juga dapat dibeli tanpa resep dokter, tetapi penggunaannya lebih ketat. Obat bebas terbatas memiliki logo lingkaran biru dengan garis tepi hitam.
- Ciri khas:
- Memiliki peringatan khusus pada kemasan.
- Digunakan untuk kondisi yang memerlukan perhatian lebih seperti alergi ringan atau infeksi cacing.
- Jenis peringatan pada kemasan:
- P. No. 1: "Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya."
- P. No. 3: "Hanya untuk bagian luar tubuh."
- Contoh obat:
- CTM: untuk alergi.
- Mebendazole: untuk mengatasi cacingan.
3. Obat Keras dan Psikotropika
Golongan obat keras ditandai dengan logo lingkaran merah dengan garis tepi hitam serta huruf "K" di tengahnya. Obat ini hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
Indahnya jalan-jalan ke Sumbawa, snorkeling dan diving bersama whale shark di Teluk Saleh
- Obat keras:
- Contoh: antibiotik seperti Amoksisilin.
- Risiko: dapat menyebabkan resistensi bakteri jika digunakan sembarangan.
- Psikotropika:
- Digunakan untuk gangguan mental atau neurologis.
- Contoh: Diazepam untuk gangguan kecemasan.
- Risiko: potensi ketergantungan.
4. Obat Golongan Narkotika
Golongan narkotika memiliki logo lingkaran merah dengan tanda plus di tengahnya. Obat ini sering digunakan dalam dunia medis untuk mengatasi rasa nyeri berat.
- Penggunaan:
- Hanya diberikan berdasarkan resep dokter dengan izin khusus.
- Tidak bisa ditebus menggunakan salinan resep.
- Contoh obat:
- Kodein: untuk meredakan batuk parah.
- Morfin: untuk mengelola nyeri berat pada pasien tertentu.
Tips Aman Mengonsumsi Obat
Untuk menjaga keamanan dan efektivitas penggunaan obat, berikut beberapa tips:
- Selalu baca label obat. Pastikan memahami aturan pakai, dosis, dan peringatan.
- Ikuti anjuran dokter atau apoteker. Jangan mengubah dosis atau menghentikan konsumsi tanpa konsultasi.
- Simpan obat di tempat yang aman. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan sinar matahari langsung.
- Hindari konsumsi berlebihan. Obat yang aman pun bisa berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Memahami golongan obat pastinya membantu agar lebih bijak dalam mengonsumsinya. Mulai dari obat bebas hingga golongan narkotika, masing-masing memiliki manfaat dan risiko tersendiri. Dengan memilih dan menggunakan obat secara tepat, tidak hanya menjaga kesehatan diri tetapi juga membantu mencegah penyalahgunaan obat. Tetaplah konsultasikan dengan tenaga medis sebelum menggunakan obat apa pun untuk hasil yang maksimal.