Brilio.net - Diabetes adalah kondisi medis kronis yang memengaruhi cara tubuh mengatur kadar gula darah (glukosa). Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tak mampu mengatur insulin dengan efektif. Di mana insulin sendiri merupakan hormon yang diproduksi oleh pankreas, berfungsi untuk membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sebagai energi atau disimpan.
Diabetes adalah kondisi yang serius jika tidak diobati dengan baik. Tetapi apabila dikelola secara tepat, banyak pasien diabetes dapat hidup sehat dan aktif lagi. Bahkan saat ini, diabetes tidak hanya menyerang orang dewasa saja. Ikatan Dokter Anak Indonesia menyampaikan bahwa pada 2023 terjadi peningkatan kasus diabetes pada anak hingga 70 kali lipat.
-
Cegah diabetes sejak dini, ini jumlah asupan gula yang direkomendasikan untuk anak Salah satu alasan diabetes pada anak adalah pola makan yang tinggi gula dan lemak tidak sehat.
-
Kasus diabetes meningkat, ini 9 minuman dengan pemanis alami sebagai pengganti kopi susu Dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak
-
Cegah diabetes pada remaja, ini 5 cara sederhana untuk penuhi asupan protein harian Diabetes menyerang segala usia.
Seorang perawat di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Surabaya, Islam Syarifurrahman menjelaskan kalau diabetes yang banyak dialami anak-anak adalah jenis 1 dan 2. Karena insulin tidak diproduksi maksimal, sehingga gula darah tak dapat diubah dan jadi tetap tinggi.
"Penyebabnya anak mengalami diabetes banyak sekali, karena genetik, obesitas, konsumsi gula dan garam berlebih," dikutip dari um-surabaya.ac.id.
Untuk menyiasatinya, para orang tua harus lebih teliti menjaga asupan makanan untuk buah hatinya. Bisa dimulai dengan memilih makanan yang mengandung nutrisi tinggi seperti daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, dan lain sebagainya.
Nggak ketinggalan, batasi konsumsi gula dan garam berlebih. Kalau anak suka makanan manis, kamu bisa menggantinya dengan camilan yang memakai gula alami. Berikut sudah BrilioFood rangkum dari berbagai sumber, 11 makanan dengan gula alami pengganti camilan manis pada Senin (22/7).
1. Buah kering.
foto: pexels.com
Buah kering tanpa gula tambahan seperti kismis atau aprikot. Camilan manis ini tetap sehat jika dikonsumsi dalam jumlah normal.
2. Kacang kedelai sangrai.
Kacang kedelai bisa diolah dengan metode sangrai. Rasanya enak terkadang bikin mulut nggak berhenti ngunyah. Nggak cuma itu, kandungan protein dan serat yang tinggi pada kedelai sangrai juga bagus untuk kesehatan tubuh.
3. Popcorn tanpa mentega.
foto: pexels.com
Kamu bisa membuat popcorn sendiri sebagai camilan sehari-hari. Karena membuatnya sendiri, pastikan kamu tidak menambahkan mentega di dalamnya. Meski tanpa mentega, popcorn yang dihasilkan tetep bercita rasa enak dan bikin nagih.
4. Keju cottage.
Keju cottage yang tidak mengandung lemak sama sekali bisa dicampurkan ke berbagai hidangan. Kalau mau simpel, kamu bisa mengonsumsinya dengan potongan buah segar.
5. Puding chia.
foto: pexels.com
Puding chia bisa dicampurkan dengan susu almond atau yogurt. Selain menambah cita rasa, makanan satu ini juga kaya asam lemak omega-3 yang baik bagi perkembangan anak.
6. Keripik sayur atau buah.
Sudah banyak yang menjual berbagai jenis keripik sayur atau buah. Kamu bisa menjadikannya salah satu alternatif camilan sehat di rumah.
7. Smoothie hijau.
foto: pexels.com
Smoothie hijau bisa dibuat dari bayam, kale, brokoli, dan lain sebagainya. Agar rasanya lebih enak, tambahkan potongan pisang sebagai campurannya. Minuman satu ini mengandung banyak vitamin dan mineral.
8. Kacang edamame.
Kacang edamame bisa diolah dengan cara direbus. Meski simpel, namun camilan satu ini memiliki rasa enak dan bikin nagih. Nggak cuma itu, kacang edamame juga kaya protein dan serat.
9. Yogurt.
foto: pexels.com
Saat mengonsumsi yogurt, kamu nggak perlu menambahkan gula lagi. Baik dikonsumsi langsung atau nggak, kamu bisa mencampurkan yogurt dengan buah segar dan sedikit madu.
10. Kacang-kacangan.
Ada banyak jenis kacang-kacangan yang bisa dimakan, seperti almond, kacang mede, dan pistachio. Semua jenis kacang ini bisa diolah jadi camilan menyehatkan.
11. Buah segar.
foto: pexels.com
Ada banyak pilihan buah segar yang bisa dikonsumsi sebagai camilan. Seperti apel, kiwi, stroberi, blueberry, anggur, dan lain sebagainya. Meski rasanya manis, buah-buahan segar tetap mengandung vitamin dan tinggi antioksidan.
Jenis-jenis diabetes.
1. Diabetes tipe 1.
Merupakan kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin pada pankreas. Akibatnya, tubuh tidak dapat memproduksi insulin sama sekali. Cara pengobatan diabetes tipe 1, memerlukan suntikan insulin secara rutin atau penggunaan pompa insulin.
2. Diabetes tipe 2.
Terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif (resistensi insulin) atau pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Diabetes tipe 2 seringkali terkait dengan gaya hidup dan faktor risiko seperti obesitas.
Penyakit diabetes tipe 2 bisa disembuhkan dengan cara mengelola perubahan gaya hidup, obat-obatan oral, dan dalam beberapa kasus menggunakan suntikan insulin.
3. Diabetes gestasional.
Terjadi selama kehamilan dan biasanya menghilang setelah melahirkan. Namun, wanita yang mengalaminya berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Pengobatannya, dapat dikelola dengan diet khusus, olahraga, dan dalam beberapa kasus, yakni memakai insulin.
Gejala umum diabetes.
- Peningkatan rasa haus dan sering buang air kecil.
- Rasa lapar yang berlebihan.
- Kelelahan yang tidak biasa.
- Penglihatan kabur.
- Luka atau infeksi yang lambat sembuh.
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
Risiko dan faktor penyebab diabetes.
1. Diabetes tipe 1.
Biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau dewasa dan dapat dipengaruhi oleh faktor genetik serta lingkungan.
2. Diabetes tipe 2.
Faktor risiko termasuk kelebihan berat badan, gaya hidup yang kurang aktif, pola makan tidak sehat, usia, riwayat keluarga, dan beberapa kondisi medis lainnya.
3. Diabetes gestasional.
Faktor risiko meliputi obesitas, riwayat keluarga diabetes, dan kehamilan ketika berusia tua.
Pengelolaan dan pencegahan diabetes.
1. Pengelolaan.
Diabetes memerlukan pemantauan rutin kadar gula darah, perencanaan diet sehat, aktivitas fisik teratur, dan mungkin penggunaan obat-obatan atau insulin.
2. Pencegahan.
Untuk diabetes tipe 2, melibatkan gaya hidup sehat, seperti diet seimbang, olahraga teratur, dan menjaga berat badan ideal.