6. Babi panggang atau babi guling.

foto: Pexels/Pixabay

Makanan khas daging merah lain yang sering disajikan saat perayaan Natal adalah babi. Biasanya, daging babi dimasak dengan cara dipanggang. Dilansir dari healthyeating.sfgate.com, daging babi mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang sangat tinggi yang kurang baik untuk jantung, arteri, ginjal, dan organ-organ tubuh lainnya.

7. Poffertjes.

foto: Instagram/@kulturlokal.id

Poffertjes merupakan kue khas Belanda yang juga sering jadi hidangan khas Natal. Bentuknya yang kecil-kecil bisa-bisa bikin kalap buat mengunyahnya terus menerus. Dilansir dari medlineplus.gov, 12 potong poffertjes mengandung setidaknya 10 persen lemak jenuh di dalamnya. Padahal, seseorang dianjurkan untuk mengonsumsi lemak jenuh kurang dari 10 persen dalam sehari. Sebaiknya batasi makan kue satu ini biar nggak bikin kolesterol naik.

8. Ayam kodok.

foto: Instagram/@hilmi_fitriani87

Ayam kodok biasanya dihidangkan satu ekor utuh buat perayaan Natal. Porsi ayam ini juga sudah pasti semakin besar karena diisi dengan berbagai bahan, seperti kornet, roti tawar, telur, hati ayam, dan lain sebagainya yang tinggi lemak. Kalau nggak ingin kolesterol naik, sebaiknya makan ayam kodok ini hanya dalam porsi sewajarnya. Dilansir dari health.harvard.edu, kolesterol naik juga akan berisiko bikin serangan jantung sampai stroke.

9. Kue bagea.

foto: Instagram/@vitakwee

Kue bagea ini merupakan makanan khas Maluku Utara yang juga sering menghiasi meja makan saat Natal. Sekilas, kue ini tampak biasa saja, tetapi rupanya mengandung santan, sehingga kue bagea juga bisa berbahaya buat kolesterol. Dilansir dari pubmed.ncbi.nlm.nih.gov, makanan mengandung santan biasanya juga tinggi kadar lemak jenuh, sehingga kurang bagus untuk kesehatan kolesterol dan kardiovaskular.