Brilio.net - Salah satu jenis sampah yang sering berada di rumah adalah sampah organik. Sampah organik ini biasanya berasal dari sisa makanan atau bahan masak, termasuk sayuran. Umumnya, limbah sayuran akan langsung dibuang karena sudah tidak dikonsumsi. Padahal limbah sayur bisa dimanfaatkan lagi, lho. Salah satunya jadi cairan pembersih serbaguna.
Cairan pembersih dari limbah sayur ini juga dikenal dengan sebutan eco enzyme. Eco enzyme ini merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi limbah organik (sisa sayur), gula, dan air. Kegunaan eco enzyme ini pun bisa untuk berbagai keperluan dapur, seperti membersihkan sayuran hingga mencuci noda gosong pada teflon.
-
Sampah organik adalah, ketahui jenis, manfaat, dan cara pengelolaannya Sampah organik merupakan sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati atau yang dapat diurai (degradable).
-
Jelaskan tentang macam-macam limbah beserta tips menanggulanginya Limbah dapat berupa padat, cair, atau gas, dan masing-masing jenis limbah memiliki karakteristik serta dampak yang berbeda terhadap lingkungan.
-
Kamu peduli lingkungan? Ayo atasi pencemaran dengan tanaman ini Konsep penggunaan tanaman untuk penanganan limbah dan sebagai indikator pencemaran udara dan air ini ternyata sudah lama ada lho!
Untuk membuat cairan pembersih serbaguna ini, kamu hanya perlu mengumpulkan sisa-sisa sayuran yang tidak dikonsumsi. Kamu bisa meniru cara yang dibagikan oleh pengguna akun TikTok/@kimchii_ovie. Lewat unggahan videonya, akun tersebut memperlihatkan setiap cara dan beberapa bahan lain yang dibutuhkan untuk membuat pembersih serbaguna.
Cara Ini Juga Bisa Mengurangi Limbah Sayuran.
Dilansir BrilioFood pada Selasa (27/9), kamu perlu menyiapkan 1 kg gula aren dan 10 liter air. Kemudian untuk limbah sayurnya, pengguna TikTok/@kimchii_ovie menggunakan 3 kg limbah sayur mentah segar. Limbah sayur ini bisa berasal dari berbagai jenis sayuran, termasuk kulit jeruk nipis.
foto: TikTok/@kimchii_ovie
Kemudian Siapkan air dalam wadah yang besar. Lalu tuang gula aren cair ke dalamnya dan aduk-aduk hingga merata. Setelah itu, tinggal tuang limbah sayur yang sudah disiapkan sebelumnya. Aduk sampai tercampur rata. Kemudian tutup wadah hingga rapat.
foto: TikTok/@kimchii_ovie
Biar lebih jelas, beri label produksi dan masa panen. Menurut akun TikTok/@kimchii_ovie, proses fermentasi limbah sayur ini bisa mencapai 3-6 bulan lamanya. Hasilnya nanti berbentuk cairan berwarna cokelat muda atau cokelat gelap.
"Lama pembuatannya sekitar 3-6 bulan. Hasilnya berbentuk cairan, ada yang berwarna cokelat muda dan cokelat gelap," jelasnya lebih lanjut.
foto: TikTok/@kimchii_ovie
Dalam satu minggu pertama, buka tutup wadah setiap hari. Hal ini bertujuan untuk membuang gas selama proses fermentasi. Kemudian di hari ke-7 dan 30, aduk-aduk cairan eco enzyme tersebut. Setelah tiga bulan, cairan bisa disaring dan siap digunakan.
foto: TikTok/@kimchii_ovie
Lebih lanjut, pada video yang sudah ditonton belasan ribuan kali tersebut, dijelaskan tentang manfaat eco enzyme yang dibuat. Dia biasa menggunakannya untuk mencuci sayuran agar lebih higienis saat dikonsumsi. Caranya, cukup tuang sedikit eco enzyme ke dalam air yang sudah berisi sayuran. Lalu cuci sayuran dengan air tersebut.
"Tujuannya adalah untuk menghilangkan residu pestisida pada sayur," papar TikTok/@kimchii_ovie lebih lanjut.
foto: TikTok/@kimchii_ovie
Selain itu, dia juga menggunakan eco enzyme ini sebagai pupuk organik, cairan pembersih udara dalam air purifier, hingga pembersih lantai. Cukup gunakan sedikit eco enzyme dan campur dengan air sebagai cairan pembersih. Selain itu, eco enzyme juga bisa jadi alternatif dalam mengatasi limbah sayur, lho. Dengan begitu, limbah sayur yang ada di rumah tidak terbuang sia-sia.