Brilio.net - Kalau bicara soal makanan khas Indonesia memang tidak ada duanya, dari Sabang hingga Merauke memiliki kuliner khas masing-masing di setiap daerah. Keunikan dan cita rasa yang khas dengan bumbu rempah menggoda jadi salah satu identitas makanan Indonesia. Namun sayangnya, masih banyak makanan Indonesia yang belum dikenal masyarakat luas khususnya di mancanegara.
Salah satu daerah yang juga memiliki kekayaan kuliner adalah Wakatobi. Kalau Wakatobi yang kita tahu hanya destinasi wisatanya yang indah, rupanya makanannya pun tak kalah memiliki kelezatan tersendiri, lho. Apalagi nilai historis dari makanan itu sendiri masih sangat terasa.
-
Liburan ke Wakatobi, jangan lupa icip kuliner lezat di 4 tempat ini Kamu bisa manjakan lidah dengan cita rasa Caribbean van Celebes
-
9 Resep makanan tradisional Indonesia, enak, sederhana, dan mudah dibuat di rumah Menikmati hidangan khas Nusantara tak perlu bingung beli jauh-jauh.
-
10 Resep makanan khas Samarinda, lezat manjakan lidah Makanan khas Samarinda memiliki cita rasa unik dari bumbu rempah-rempahnya.
"Untuk membantu branding makanan khas Wakatobi, Pemkot setempat sudah memiliki website yang di dalamnya juga menjelaskan kuliner. Ini cukup membantu karena sejauh ini makanan khas Wakatobi belum terdengar," ujar perwakilan dari Akademi Gastronomi Indonesia, Carinta kepada brilio.net di Kementerian Pariwisata beberapa waktu lalu.
Salah satu makanan khas Wakatobi yang memiliki nilai sejarah tinggi adalah sup ikan parende. Ya, daerah yang memiliki kekayaan baharinya ini membuat penduduk setempat menjadikan ikan salah satu sumber makanan mereka.
Carinta menceritakan zaman dahulu yang dipakai untuk membuat sup ikan ini adalah ikan kakap merah. Rupanya, Ikan ini memiliki nilai sejarah tinggi karena harganya mahal, susah didapatkan, dan jika ada nelayan dapat ikan maka hanya diperuntukkan bagi sultan. Ini menjadikan sup ikan parende dianggap sebagai makanan kaum bangsawan.
“Kalau kita bicara sekarang lain cerita karena ikan kakap mudah didapat dan ada di mana saja,” lanjut Carinta.
Sup ikan parende/foto: Istimewa
Selain sup ikan parende, ada juga kasoami. Kasoami ini merupakan makanan pengganti nasi terbuat dari singkong dan memiliki bentuk kerucut. Rupanya bentuk dari kasoami ini juga memiliki arti, lho.
"Kasoami juga salah satu makanan spesial untuk para sultan. Bentuknya yang kerucut mencerminkan seperti satu persembahan kepada Tuhan, kepada yang diagungkan dan dituakan, bentuk aslinya memang kerucut," tambahnya.
Sementara, untuk camilan khas Wakatobi ini ada karasi. Kue manis ini terbuat dari tepung beras yang dicampur santan. Cara membuatnya pakai batok kelapa yang dilubangi, ini mencerminkan masyarakat yang menggunakan sumber daya alam dengan maksimal.
Karasi/foto: Istimewa
Sementara itu, pakar kuliner, William Wongso mengatakan bahwa saat ini memang makanan khas Wakatobi belum banyak terekspos, bahkan hanya sedikit kalangan yang mengenal kuliner ini. Ia pun berharap pemerintah bisa melakukan branding agar makanan Wakatobi bisa dikenal seperti makanan-makanan khas daerah lain yang sudah lebih dulu dikenal di mancanegara.
"Lewat berbagai kegiatan seperti festival kuliner, diharapkan akan semakin banyak orang yang kenal makanan khas Wakatobi," tandasnya.