Brilio.net - Salah satu kenikmatan menyantap es krim adalah teksturnya yang lembut dan langsung lumer di mulut. Baik orang tua maupun anak muda pasti tidak bisa menolak kelezatan es krim. Oleh sebab itu, es krim masih menjadi makanan yang digemari dan diburu berbagai kalangan.
Sayangnya, ada satu tantangan terbesar saat menyantap es krim, yakni durasinya harus cepat. Karena es krim mudah sekali meleleh jika di suhu ruang, maka harus segera dikonsumsi sesaat setelah disajikan. Apalagi jika kamu mengonsumsi es krim cone, yang saat meleleh, akan langsung mengotori tangan.
-
Es krim sandwich ini awet dibiarkan 4 hari di halaman, ini penyebabnya Fakta unik ini akhirnya terpecahkan.
-
Trik simpel menyimpan es krim dalam freezer agar teksturnya tak keras Tekstur es krim yang mengeras karena suhu tinggi jadi bikin susah disendok.
-
Tak banyak yang tahu, ini trik agar adonan es krim bisa mengembang dan lebih lembut Bahan dasar es krim biasanya dibuat dari susu, gula, SP, dan sedikit tepung.
Namun tahu nggak sih, tantangan tersebut ternyata bisa diatasi oleh sekelompok ilmuwan dari Universitas Wisconsin-Madison, Amarika Serikat. Dilansir BrilioFood dari businessinsider.com pada Sabtu (13/7), sejumlah ilmuwan ini mengeluarkan inovasi baru yang dapat mencegah es krim meleleh atau berubah bentuk meski diletakkan di suhu ruang berjam-jam.
Penelitian ini dipimpin oleh Cameron Wicks, mahasiswa doktoral (PhD) bidang ilmu pangan. Di siaran pers universitas, Wicks menjelaskan bahwa dia memanfaatkan senyawa berbasis tanaman yang disebut polifenol untuk mencegah es krim meleleh di suhu ruang. Dengan begitu, makanan beku seperti es krim tidak akan berubah bentuk.
"Menambahkan polifenol ke dalam es krim dapat menghasilkan produk yang dapat mempertahankan bentuknya selama lebih dari 4 jam pada suhu ruangan. Itu cukup mendekati konsep es krim yang tidak meleleh," ujar Wicks dikutip dari businessinsider.com.
Geregetan dikerjain penjual es krim Turki, cara Vebby Palwinta balas prank ini bikin orang ketawa puas
foto: freepik.com
Lebih lanjut, Wicks menjelaskan bahwa polifenol ini akan berfungsi secara efektif jika dipadukan dengan zat lain, yakni lemak dan protein. Dengan begitu, tekstur atau bentuk es krim yang dicampur polifenol jadi tetap kental dan mudah dibentuk.
Nah, polifenol ini pada dasarnya bisa ditemukan dari bahan-bahan alami, seperti teh dan buah beri. Menurut Wicks, penggunaan bahan alami bisa memberikan manfaat tersendiri dari segi kesehatan. Salah satunya adalah untuk meningkatkan kesehatan jantung.
foto: freepik.com
Sayangnya, Wicks mengaku bahwa polifenol buatan lebih efektif membuat es krim tidak mudah meleleh. Oleh sebab itu, dia bersama timnya masih mencari alternatif lain dari bahan-bahan alami yang sifatnya mirip dengan polifenol buatan. Tentu dengan harapan, es krim tersebut bisa layak dikonsumsi masyarakat.
foto: freepik.com
Jadi, untuk saat ini, hasil penelitian milik Cameron Wicks masih belum diizinkan beredar dan diterapkan demi mencegah adanya efek samping atau kegagalan lain. Menurut Wicks, masih diperlukan banyak penelitian untuk menemukan jumlah polifenol yang tepat demi menjaga tekstur es krim tetap stabil, tanpa memengaruhi rasanya. Dengan begitu, es krim tersebut bisa dinikmati secara santai tanpa khawatir meleleh atau pun berubah rasa.
"Es krim adalah sistem yang sangat kompleks. Dengan memahami semua ilmu di baliknya, kamu dapat membuat makanan yang lebih sehat, lebih berkelanjutan, dan dapat membuat sistem yang lebih baik untuk menyajikan makanan kepada seluruh orang di dunia," kata Wicks di siaran pers yang dilansir dari businessinsider.com.