Brilio.net - Menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan membutuhkan persiapan yang tepat, terutama dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh. Selama lebih dari 12 jam, tubuh tidak menerima asupan makanan dan minuman, sehingga risiko dehidrasi meningkat. Banyak orang ingin tetap terhidrasi sepanjang hari tanpa harus bolak-balik ke kamar mandi akibat terlalu banyak minum saat sahur.
Jadi, bagaimana cara mengatur jumlah dan frekuensi minum saat sahur agar tubuh tetap bugar tanpa mengalami dehidrasi atau sering buang air kecil? Mari simak penjelasannya berikut ini yang dirangkum BrilioFood dari berbagai sumber.
Pentingnya asupan cairan yang tepat saat sahur
Sahur adalah waktu yang krusial untuk mengisi kembali cadangan cairan tubuh sebelum memulai puasa. Namun, konsumsi air yang berlebihan dalam waktu singkat justru bisa menyebabkan tubuh membuangnya lebih cepat melalui urine. Sebaliknya, minum terlalu sedikit dapat menyebabkan dehidrasi, yang berdampak pada menurunnya konsentrasi, kelelahan, dan pencernaan yang kurang lancar.
Untuk menjaga keseimbangan cairan, penting untuk memahami bagaimana tubuh menyerap dan menggunakan air secara optimal selama berpuasa. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu terapkan:
Strategi mengatur asupan cairan saat sahur
1. Minum secara bertahap
Daripada mengonsumsi banyak air sekaligus, sebaiknya minum dalam jumlah kecil tetapi sering. Ini akan membantu tubuh menyerap cairan lebih baik dan mengurangi dorongan untuk buang air kecil. Sebagai contoh, minumlah segelas air (sekitar 250 ml) setiap 15-20 menit selama sahur.
2. Pilih minuman yang tepat
Air putih adalah pilihan terbaik untuk hidrasi. Hindari minuman berkafein seperti kopi atau teh dalam jumlah berlebihan, karena bersifat diuretik yang dapat meningkatkan produksi urine. Minuman manis atau bersoda juga tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan meningkatkan rasa haus.
3. Konsumsi makanan kaya air
Makanan seperti semangka, melon, jeruk, mentimun, selada, dan tomat memiliki kandungan air yang tinggi dan dapat membantu menjaga hidrasi tubuh lebih lama. Menambahkan makanan ini ke dalam menu sahur bisa menjadi solusi efektif.
4. Hindari makanan asin dan pedas
Makanan yang terlalu asin atau pedas dapat meningkatkan rasa haus dan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Sebaiknya pilih makanan dengan kadar garam rendah dan bumbu yang lebih ringan.
5. Kenali tanda-tanda dehidrasi
Beberapa tanda dehidrasi yang perlu diwaspadai adalah mulut kering, pusing, kelelahan, dan urine berwarna gelap. Jika mengalami gejala ini, sebaiknya tingkatkan asupan cairan saat berbuka dan sahur berikutnya.
Berapa kali sebaiknya minum saat sahur?
Jumlah minum saat sahur sebaiknya tidak berlebihan tetapi tetap mencukupi kebutuhan tubuh. Sebagai panduan umum, kamu bisa mengonsumsi 2 gelas air putih saat sahur, yang diminum secara bertahap, bukan sekaligus.
Ukuran gelas yang direkomendasikan adalah sekitar 250 ml per gelas, sehingga total cairan yang dikonsumsi saat sahur berkisar 500 ml. Ini cukup untuk membantu tubuh tetap terhidrasi tanpa memicu produksi urine berlebih.
Teknik minum 2-4-2 dari dr. Kevin Mak
foto: Instagram/@drkevinmak
Rekomendasi dari dokter dr. Kevin Mak lewat Instagram menyebutkan teknik minum 2-4-2, yang membagi konsumsi cairan selama puasa menjadi tiga tahap seperti berikut:
- 2 gelas saat berbuka puasa
Minum 2 gelas air putih (500 ml) saat berbuka puasa, sebaiknya sebelum mengonsumsi makanan berat.
- 4 gelas di malam hari
Minum 4 gelas air putih (1 liter) secara bertahap di malam hari, yaitu setelah berbuka hingga sebelum tidur. Ini membantu memenuhi kebutuhan cairan harian dan menjaga tubuh tetap terhidrasi.
- 2 gelas saat sahur
Minum 2 gelas air putih (500 ml) saat sahur, sebaiknya tidak sekaligus tetapi bertahap. Ini membantu tubuh tetap terhidrasi selama menjalani puasa di siang hari.
Manfaat teknik minum 2-4-2 menurut dr. Kevin Mak yang juga digital content creator adalah sebagai berikut:
Mencegah dehidrasi
Membantu pencernaan
Menjaga keseimbangan elektrolit
Meningkatkan energi
Menjaga keseimbangan cairan selama puasa memerlukan strategi yang tepat. Dengan menerapkan teknik minum yang benar, seperti minum bertahap, memilih minuman yang tepat, serta mengikuti metode 2-4-2 dari dr. Kevin Mak, tubuh dapat tetap terhidrasi tanpa harus sering buang air kecil.
Mulailah membiasakan pola minum yang sehat selama Ramadan agar puasa terasa lebih ringan dan tubuh tetap segar sepanjang hari.