Brilio.net - Gas LPG habis ditandai dengan kompor yang sudah tidak bisa dinyalakan lagi ataupun jarum regulator mengarah ke warna merah. Kalau sudah seperti itu, tabung gas bisa segera diganti dengan yang baru apabila ingin masak. Namun, akhir-akhir ini tengah ramai soal mengisi ulang tabung gas yang sudah habis.

foto: YouTube/Yoga Arief

Salah satu caranya sempat dibagikan lewat unggahan milik YouTube Yoga Arief. Dilansir BrilioFood dari YouTube KREATIF channel pada Kamis (18/7), pria ini menunjukkan tabung gas LPG yang disiram air panas, jadi terisi ulang dan bisa berfungsi lagi. Lewat video tersebut, pria ini mengatakan hal tersebut bisa terjadi lantaran isi gas dalam tabung beku, sehingga bisa menguap saat tabungnya disiram air panas.

foto: YouTube/Yoga Arief

Padahal, cara tersebut berisiko bahaya, lho. Di penjelasan laman kominfo.go.id, siraman air panas pada tabung gas tersebut memang akan meningkatkan tekanan dari dalam, sehingga ada sisa-sisa gas yang mengalir ke selang menuju kompor agar dapat dinyalakan kembali.

Namun, tekanan gas yang dipicu oleh air panas sebenarnya tidak efisien dan tak akan bertahan lama, alhasil energi yang dibutuhkan untuk memasak tetap kurang, kecuali tabung gasnya diganti dengan yang baru.

foto: YouTube/Yoga Arief

Di sisi lain, upaya menuangkan air panas tersebut bisa merusak lapisan cat pada tabung gas LPG. Apalagi jika sering dilakukan berulang, lapisan cat tabung gas yang sudah rusak akan membuat tabung cepat karatan.

foto: YouTube/KREATIF channel

Alih-alih menggunakan ide menuangkan air panas ke tabung gas LPG, kamu bisa mempelajari cara merawat alat dapur satu ini agar tetap awet, lho. Jadi, biar gas tetap awet, kamu bisa memilih regulator berkualitas, sehingga penyaluran gas ke kompor tetap stabil dan tak mudah bocor.

Selain itu, saat masak, sebaiknya gunakan api kompor yang tidak terlalu besar dan menutup wajan agar masakan bisa cepat matang.

Membersihkan kompor secara rutin juga bermanfaat untuk menjaga gas tetap awet, lho. Pasalnya, kalau kompor kotor, bisa jadi lubang-lubang pada burnernya tersumbat, sehingga distribusi panas api tidak stabil dan menyebabkan pemborosan gas.