Brilio.net - Jengkol dikenal sebagai makanan yang memiliki aroma menyengat. Namun hal tersebut tidak menghalangi para penggemarnya untuk tetap menyantap hidangan dari jenis polong-polongan satu ini. Perpaduan teksturnya yang legit mirip daging dan rasa jengkol yang khas seakan bikin jengkol makin lezat ketika disantap.

Jika kamu gemar memasak menu jengkol di rumah, penting untuk tahu jenis jengkol yang digunakan. Pasalnya tidak semua jenis jengkol bisa dimasak jadi menu yang lezat dan empuk. Nah, kamu bisa membedakan jenis jengkol dari umurnya, yakni muda dan tua.

Kedua jenis jengkol ini pada dasarnya bisa dikonsumsi. Namun jengkol muda biasanya tidak cocok digunakan untuk diolah kembali karena teksturnya yang keras dan rasanya agak pahit. Jengkol muda ini lebih sering dijadikan sebagai lalapan, yang notabene tak perlu proses pengolahan apapun.

Nah, jika kamu ingin mengolah berbagai olahan jengkol, sebaiknya pilih jengkol yang berumur tua. Jengkol tua ini biasanya lebih empuk dan rasanya pun sedikit manis. Nggak heran kalau jengkol tua kerap diolah jadi aneka masakan seperti semur, balado, rendang, hingga sambal.

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk membedakan jengkol muda dan tua. Salah satu pengguna YouTube bernama Detektif Pasar pernah membagikan cara membedakan jengkol tersebut. Mulai dari bentuk, tekstur, hingga ukurannya.

 

Tips untuk jengkol yang masih ada kulit dan sudah dikupas

Dilansir BrilioFood dari YouTube Detektif Pasar, Rabu (18/1), bentuk kulit luar pada jengkol juga perlu diperhatikan. Jengkol tua pasti memiliki kulit yang berukuran besar dan bulat. Kondisi kulit jengkol tua ini pun sudah terpisah satu sama lain.

foto: YouTube/Detektif Pasar

Berbeda dengan jengkol muda yang cenderung gepeng. Selain itu, dalam satu kulit jengkol muda terdapat beberapa biji jengkol. Cara membedakan ini cocok dipraktikkan pada jengkol yang hendak dibeli jika kondisinya masih berkulit atau belum dikupas.

foto: YouTube/Detektif Pasar

Lalu bagaimana dengan jengkol yang sudah dikupas?

Nah, cara membedakannya pun cukup mudah. Kamu cukup meraba atau mengusap-usap tekstur luar jengkol. Jika teksturnya kasar, berarti jengkol masih muda. Sedangkan jika teksturnya mulus dan halus, itu menandakan bahwa jengkol sudah tua.

Jadi, kamu tak perlu menekan-nekan jengkol untuk membedakan kualitasnya saat hendak dibeli. Dalam video tersebut, pengguna YouTube Detektif Pasar sangat mengimbau untuk tidak melakukan hal tersebut. Bukan tanpa alasan, bagian jengkol yang ditekan biasanya mudah penyok dan rusak sehingga memengaruhi kualitasnya.

foto: YouTube/Detektif Pasar

"Kebanyakan orang kan dipencet-pencet, itu supaya tahu. Tapi itu nggak usah. Kalau dipencet-pencet gini, kasihan penjualnya ya, kadang udah dipencet, ditaruh lagi kan, ambil yang lain lagi, itu akan melukai kulit dari jengkol ini dan dia akan menghitam," kata YouTube Detektif Pasar.

Tapi nggak cuma itu, permukaan jengkol yang ditekan juga bisa kotor. Jika menekannya menggunakan kuku, yang notabene kotor, tentu jengkol juga bisa jadi kotor. Hal ini bisa berpotensi bikin jengkol tidak higienis untuk dikonsumsi.

"Jadi nggak perlu ditekan-tekan pakai kuku, kadang-kadang kan kuku kita hitam, ya, inikan buat dimakan. Nggak enak kan, ini buat dimakan nanti," terangnya lebih lanjut.

foto:YouTube/Detektif Pasar

Lebih lanjut, pengguna YouTube Detektif Pasar juga memberikan ciri-ciri lain untuk membedakan jengkol. Menurutnya, jengkol tua punya bentuk yang cenderung lebih bulat. Sedangkan jengkol muda tipis dan pipih.

 

Meskipun sederhana, namun informasi tentang cara membedakan jengkol ini rupanya belum diketahui banyak orang. Nggak heran kalau video tersebut telah ditonton lebih dari 25 ribu kali dan menuai perhatian warganet.

"Ini asli bermanfaat banget nih... saya masih belum faham cara membedakan jengkol tua dan muda soalnya. Makasih ya detektif pasar," kata YouTube Dapoer Hanina.

"Terima kasih bang tipsnya dan manfaatnya," papar YouTube JL Tim.

"Terimakasih sangat membantu sekali penjelasannya bang," tulis YouTube Deni Afrizal.