Cara menyimpan tepung agar tidak berjamur dan penuh kutu.
Dilansir BrilioFood dari Instagram @diidii_winfleur pada Selasa (12/3), rempah yang digunakan adalah cengkeh. Nah, cengkeh yang digunakan ini hanya perlu dimasukkan ke dalam plastik klip kecil yang sudah diberi lubang. Untuk hasil maksimal, gunakan cengkeh yang cukup banyak agar aromanya semakin menyengat membuat kutu enggan datang.
foto: Instagram/@diidii_winfleur
-
Tanpa tambahan bahan, ini cara simpel menyimpan tepung agar terhindar dari kutu Munculnya kutu pada tepung bisa disebabkan cara penyimpanan tepung yang kurang tepat.
-
Jangan langsung dibuang, begini trik menghilangkan kutu pada tepung yang masih layak pakai Bisa jadi kutu muncul karena salah cara penyimpanan.
-
Tak perlu ditambah gula, ini cara menyimpan rebung agar awet dan segar cuma andalkan 1 bahan dapur Salah mengolah rebung bisa membuat arom pesing muncul dan jadi tak awet.
Jika sudah siap, letakkan cengkeh ini ke dalam lemari berisi tepung. Tepung yang disimpan sebenarnya bisa diletakkan begitu saja setelah kemasan plastiknya dilipat. Atau kamu juga dapat memindahkan tepung ke dalam wadah kedap udara.
foto: Instagram/@diidii_winfleur
Selain diberi plastik berisi cengkeh, pengguna Instagram @diidii_winfleur juga meletakkan barang lain, yakni gel penyerap lembap. Hal ini akan membuat tempat penyimpanannya jadi selalu kering. Dengan begitu, tepung yang diletakkan di dalamnya juga tak mudah berjamur.
Bukan direbus dan direndam air, begini cara menyimpan tahu agar tak asam dan berlendir hingga 1 minggu
Namun jika tidak memiliki gel penyerap kelembapan, kamu bisa menggunakan metode lain. Salah satunya dengan memastikan lemari atau tempat penyimpanan selalu terkena sinar matahari. Selain itu, pastikan tempat tersebut memiliki ventilasi udara yang baik. Hal tersebut akan membuat tepung tidak mudah lembap, berjamur, atau bahkan dipenuhi kutu saat disimpan.
foto: Instagram/@diidii_winfleur
Video tentang cara menyimpan tepung ini telah ditonton lebih dari 19 ribu kali sejak diunggah pada 29 Februari lalu. Nggak heran jika kemudian ada banyak warganet Instagram yang tertarik dan mengaku hendak mempraktikkan trik tersebut. Hal ini diungkapkan secara langsung melalui kolom komentar.
"Wah butuh banget sih ini," ungkap Instagram @dayinta_yasmien.
"Wah, yg pake cengkeh belum coba nih mba," kata Instagram @irhouse.21.
"bermanfaat bgt, trimakasih tipsnya mba," papar Instagram @dirumah.khawla.
View this post on InstagramA post shared by Dian Saptiari | Daily Life & Home Tips (@diidii_winfleur)
Ciri-ciri tepung yang tidak layak dipakai lagi.
Menyimpan tepung dalam jumlah banyak memang membuatnya lebih mudah digunakan. Namun ada kalanya, tepung yang disimpan bisa menurun kualitasnya sebelum tanggal kedaluwarsa. Tepung yang tidak layak dipakai lagi biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Warna berubah.
Tepung yang sudah tidak layak konsumsi cenderung mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap atau keabu-abuan dari warna aslinya.
2. Bau tidak sedap.
Tepung yang sudah basi atau tidak layak konsumsi umumnya memiliki bau yang tidak sedap atau asam.
3. Tekstur berubah.
Tepung yang sudah tidak layak pakai bisa menggumpal atau menjadi keras karena penyerapan kelembapan atau paparan udara yang berlebihan.
4. Ada serangga atau binatang kecil.
Jika ada tanda-tanda adanya serangga atau binatang kecil di dalam tepung, hal ini menunjukkan bahwa tepung sudah tidak layak pakai.
5. Tanggal kedaluwarsa.
Jika tepung sudah melewati tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan, sebaiknya tidak digunakan lagi.
6. Penyimpanan yang tidak tepat.
Tepung yang disimpan di tempat yang lembab, terbuka, atau terkena paparan sinar matahari langsung cenderung lebih cepat tidak layak pakai.
7. Munculnya jamur.
Jika tepung sudah mulai tumbuh jamur, hal ini menunjukkan bahwa tepung sudah tidak layak dikonsumsi.
8. Rasa yang tidak lazim.
Jika tepung terasa pahit, asam, atau memiliki rasa yang tidak lazim, hal ini bisa menjadi tanda bahwa tepung sudah tidak layak pakai.
9. Kehilangan nutrisi.
Tepung yang sudah lama disimpan atau tidak disimpan dengan baik cenderung kehilangan nutrisinya, sehingga tidak lagi memberikan manfaat yang optimal.