Brilio.net - Ada banyak makanan khas Indonesia yang dibuat dengan proses fermentasi. Salah satunya adalah tape ketan. Jajanan lezat ini bisa langsung disantap atau diolah lagi jadi beragam hidangan.
Tape ketan sendiri merupakan olahan beras ketan yang difermentasi dengan ragi khusus tape. Ada dua jenis tape ketan yang biasa dikonsumsi, yakni tape ketan hijau dan tape ketan hitam. Tape hijau dibuat dari beras ketan putih yang dicampur dengan air daun suji. Sedangkan tape ketan hitam dibuat dari beras ketan hitam.
-
5 Trik membuat tape ketan yang mengandung banyak air dan tidak berbutir Penggunaan ragi sangat berpengaruh pada hasil akhir tape ketan, lho.
-
Cara mudah menyimpan tape singkong agar tak mengeras dan tetap lembut Tape singkong termasuk makanan yang mudah berubah rasa dan teksturnya.
-
Cara membuat dan menyimpan ragi tape agar tahan lama dan tak cepat rusak hingga 1 tahun Jika sulit menemukannya di pasaran, bisa coba bikin sendiri.
Trik menghangatkan nasi sisa yang sudah disimpan di kulkas, cepat tanpa kukusan dan microwave
Keduanya cocok dijadikan sebagai stok kudapan atau pencuci mulut karena rasanya manis dan sedikit asam. Namun jika hendak menyetok tape ketan, pastikan kamu menyimpannya dengan baik, ya. Pasalnya, menyimpan tape ketan sembarangan bisa memengaruhi rasanya, lho.
Seperti yang disebutkan, tape ketan dibuat dari proses fermentasi. Nah, proses fermentasi ini bisa terus berlanjut jika tape ketan tidak disimpan dengan baik. Dampaknya bisa menyebabkan aroma dan rasa asam tape jadi terlalu kuat.
Menanggapi hal tersebut, seorang warganet bernama Sasa Suratman membagikan cara menyimpan tape ketan melalui YouTube pribadinya. Di unggahan YouTube Short, Sasa Suratman menjelaskan tentang cara sederhana untuk menjaga tape ketan tetap enak dan tidak over fermentasi.