Brilio.net - Rendang adalah salah satu masakan khas Indonesia yang terkenal dengan kelezatannya. Hidangan ini dimasak dalam waktu lama dengan santan dan aneka rempah, menghasilkan rasa gurih yang kaya. Tak hanya lezat, rendang juga dikenal sebagai makanan yang bisa bertahan lama. Bahkan, rendang pernah dinobatkan sebagai salah satu makanan terenak di dunia!

Namun, meskipun rendang punya daya tahan cukup lama, penyimpanan yang kurang tepat bisa membuatnya cepat basi. Rendang yang dibiarkan di suhu ruang terlalu lama, disimpan dalam wadah yang tidak bersih, atau tidak dipanaskan dengan benar bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur. Hal ini tentu sayang sekali, mengingat proses memasak rendang memerlukan waktu berjam-jam.

Jadi, bagaimana cara menyimpan rendang agar tetap enak, tahan lama, dan tidak mudah basi? Berikut ini beberapa trik yang bisa kamu terapkan sebagaimana dirangkum BrilioFood dari berbagai sumber.

1. Gunakan daging yang berkualitas baik

Sebelum membahas cara penyimpanan, penting untuk memastikan rendang dibuat dari bahan yang berkualitas. Daging sapi yang segar dan bebas dari kontaminasi akan membuat rendang lebih awet. Pilih bagian daging yang mengandung sedikit lemak, seperti paha belakang atau bagian sandung lamur, karena lemak berlebih bisa mempercepat proses pembusukan.

Selain itu, pastikan daging dicuci bersih dan ditiriskan sebelum dimasak. Jika masih ada sisa air, bisa mempercepat pertumbuhan bakteri dalam masakan.

2. Masak rendang hingga benar-benar kering

Tekstur rendang sangat mempengaruhi daya tahannya. Semakin kering rendang, semakin lama pula ketahanannya. Rendang yang masih basah atau bersantan banyak cenderung lebih cepat basi karena kadar airnya tinggi.

Jika ingin menyimpan dalam waktu lama, pastikan rendang benar-benar kering. Masak dengan api kecil hingga santan menyusut sempurna dan bumbu meresap. Rendang yang sudah mencapai warna cokelat tua dengan minyak keluar dari rempah-rempahnya adalah tanda rendang siap disimpan lebih lama.

3. Gunakan wadah yang bersih dan kedap udara

Cara penyimpanan yang salah bisa membuat rendang cepat berjamur. Oleh karena itu, selalu gunakan wadah yang bersih dan kering sebelum menyimpan rendang. Sebaiknya, pilih wadah kedap udara agar rendang tidak terpapar udara yang bisa mempercepat pembusukan.

Jika ingin menyimpan dalam jumlah banyak, bagi rendang ke dalam porsi kecil agar mudah diambil tanpa harus membuka seluruh wadah setiap kali ingin menghangatkannya.

4. Simpan di suhu yang tepat

Ada beberapa cara penyimpanan rendang sesuai dengan kebutuhan:

- Suhu Ruang (1-2 Hari)
Jika ingin dikonsumsi dalam waktu dekat, simpan rendang di suhu ruang dalam wadah tertutup. Namun, pastikan tidak terkena udara terbuka dan panaskan kembali minimal satu kali sehari agar tetap segar.

- Kulkas (5-7 Hari)
Untuk penyimpanan lebih lama, rendang bisa disimpan di dalam kulkas. Letakkan dalam wadah kedap udara dan simpan di rak utama, bukan di pintu kulkas, karena suhu di pintu sering berubah.

- Freezer (1-3 Bulan)
Jika ingin menyimpan lebih dari seminggu, simpan rendang di dalam freezer. Gunakan wadah atau plastik ziplock yang rapat agar rendang tidak terpapar udara dingin yang bisa merusak teksturnya. Saat ingin mengonsumsinya, cukup keluarkan dan diamkan di suhu ruang sebelum dipanaskan kembali.

5. Panaskan dengan cara yang tepat

foto: shutterstock.com

Sebelum menyantap rendang yang sudah disimpan, panaskan kembali dengan cara yang benar agar rasanya tetap nikmat:

- Gunakan api kecil agar bumbu tidak gosong.
- Jangan tambahkan air karena bisa mengubah tekstur dan rasa rendang.
- Aduk perlahan hingga rendang panas merata dan minyaknya keluar kembali.
- Jika rendang dari freezer, biarkan mencair di suhu ruang sebelum dipanaskan.

6. Hindari menggunakan sendok basah saat mengambil rendang

Kesalahan kecil yang sering dilakukan adalah mengambil rendang dengan sendok yang masih basah atau kotor. Air dan kontaminasi dari sendok bisa menyebabkan rendang cepat basi. Pastikan selalu menggunakan sendok kering dan bersih setiap kali mengambil rendang dari wadahnya.

7. Gunakan minyak kelapa agar lebih awet

Salah satu trik yang bisa dilakukan untuk memperpanjang umur rendang adalah menambahkan sedikit minyak kelapa saat memasaknya. Minyak kelapa memiliki sifat antimikroba yang bisa membantu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Selain itu, minyak kelapa juga bisa menjaga rendang tetap lembut dan tidak mudah kering saat disimpan.

Resep rendang sapi kering agar tahan lama

Jika ingin memasak rendang yang bisa disimpan lama, berikut resepnya:

Bahan:
- 1 kg daging sapi, potong sesuai selera
- 1 liter santan kental dari 2 butir kelapa
- 3 lembar daun salam
- 4 lembar daun jeruk
- 2 batang serai, memarkan
- 1 ruas lengkuas, memarkan
- 1 sdm garam
- 1 sdt gula merah

Bumbu Halus:
- 8 butir bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 5 butir kemiri, sangrai
- 3 cm jahe
- 3 cm kunyit
- 5 buah cabai merah besar

Cara Membuat:
1. Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak kelapa hingga harum.
2. Masukkan daun salam, daun jeruk, serai, dan lengkuas. Aduk rata.
3. Masukkan potongan daging sapi, aduk hingga berubah warna.
4. Tuang santan secara perlahan, aduk terus agar santan tidak pecah.
5. Masak dengan api kecil sambil sesekali diaduk hingga santan mengering dan bumbu meresap.
6. Jika ingin lebih tahan lama, masak terus hingga rendang benar-benar kering dan berminyak.
7. Dinginkan sebelum disimpan dalam wadah tertutup.

 

Menyimpan rendang agar tetap enak dan tidak cepat basi sebenarnya tidak sulit. Pastikan daging yang digunakan berkualitas, masak hingga benar-benar kering, gunakan wadah bersih, dan simpan di suhu yang tepat. Dengan trik ini, rendang bisa bertahan lebih lama tanpa kehilangan kelezatannya.

Jadi, jangan ragu untuk memasak rendang dalam jumlah banyak, karena dengan penyimpanan yang benar, rendang bisa dinikmati kapan saja tanpa khawatir cepat basi!