Brilio.net - Jika kamu suka membuat kue, tentu sudah tidak asing dengan ragi. Bahan kue satu ini memiliki fungsi mengembangkan adonan. Tidak hanya itu, ragi juga dapat membantu terbentuknya aroma dan rasa selama proses fermentasi kue dan roti.

Proses fermentasi pada ragi berasal dari mikroorganisme yang terdiri atas berbagai bakteri serta fungi (jamur) dari khamir dan kapang. Jenis fungi (jamur) inilah yang kemudian akan mendorong terjadinya proses fermentasi dan membantu proses pengembangan. Oleh karena itu, mikroorganisme tersebut harus tetap aktif saat digunakan agar adonan kue bisa mengambang dengan baik.

Ragi yang aktif biasanya dipengaruhi oleh suhu ruang. Jika ragi dibiarkan terlalu lama, ragi bisa mati dalam suhu ruang. Maka dari itu, penting untuk memerhatikan cara menyimpan ragi dengan benar untuk menjaganya tetap aktif dan tahan lama.

Apalagi, ragi biasanya hanya digunakan dalam jumlah sedikit. Sehingga perlu disimpan agar bisa digunakan sewaktu-waktu saat dibutuhkan. Nah, cara penyimpanan ini tidak boleh sembarangan, lho.

Demi menjaga mikroorganisme tetap hidup dan berfungsi dengan baik sebagai pengembang, kamu bisa menyimak cara telah dibagikan oleh salah akun TikTok/@donatdaifood.

"Jadi ragi asal disimpan aja, baru setelah sudah mati," jelas pengguna TikTok tersebut.

foto: TikTok/@donatdaifood

Dilansir BrilioFood dari akun TikTok/@donatdaifood pada Rabu (14/9), saat hendak menyimpan ragi, pastikan untuk tidak menuangnya langsung ke dalam toples. Ragi instan yang dijual di pasaran biasanya memang terbungkus wadah plastik sachet. Jika ragi sudah digunakan, tetap simpan sisanya dalam plastik aslinya.


Patut Dicoba Di Rumah.

Lipat bagian atasnya hingga rapat, lalu rekatkan dengan karet. Pastikan ragi tertutup rapat sehingga tidak ada udara yang masuk. Setelah itu, masukkan ke toples kedap udara.

foto: TikTok/@donatdaifood

Jika penggunaannya sering, ragi cukup disimpan atau diletakkan dalam suhu ruang. Namun jika jarang digunakan, sebaiknya simpan ragi di lemari es. Hal ini untuk menjaga ragi tetap aktif dan berfungsi sebagai pengembang.

foto: TikTok/@donatdaifood

Lebih lanjut, pengguna akun TikTok/@donatdaifood tersebut menjelaskan bahwa ragi yang disimpan di kulkas bisa tahan hingga berbulan-bulan. Karena cara penyimpanan tersebut bisa membuat mikroorganisme ragi tetap terjaga dengan baik. Namun perlu diingat saat hendak digunakan, ragi yang disimpan di kulkas perlu didiamkan dalam suhu ruang terlebih dahulu.

"Jadi dia awet, hidup beberapa bulan, ya," pungkasnya.

foto: TikTok/@donatdaifood

Video yang diunggah oleh TikTok/@donatdaifood rupanya telah ditonton lebih dari 20 ribu kali. Tak ayal mengundang perhatian warganet.

"makasih ya bund.. seneng banget gak pelit ilmu sehat selalu lancar rejekinya ya," ungkap TikTok/@ikaaaaaaasafitri.

"makasii kak ilmu nya," sahut akun TikTok/@kinong93_.

"terimakasih infonya ," ujar TikTok/@terimakasih infonya .

Di sisi lain, ada juga warganet yang memberi saran jika hendak menyimpan ragi dalam jumlah lebih banyak, caranya pun tidak jauh berbeda. Cukup masukkan ragi ke plastik bening, lalu letakkan di toples, dan simpan di kulkas.

 

"kalau saya,1kg saya taruh kulkas tahan sampai 1tahun.itu dia bisa ditaruh plastik bening terus taruh di toples, taruh di kulkas," papar akun TikTok/@latitta3.