Soto jeroan daging memang jadi primadona banyak pencinta kuliner Nusantara. Aroma kuahnya yang harum, rempah yang kuat, dan potongan jeroan yang empuk bikin siapa pun tergoda untuk menyeruputnya hingga tetes terakhir. Tapi di balik kelezatannya, soto jeroan punya sisi lain yang perlu kamu perhatikan, tingginya kandungan lemak dan kolesterol.

Menurut sumber dari Harvard.edu, konsumsi daging dan jeroan yang tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang berbahaya bagi jantung. Tapi bukan berarti kamu harus langsung memutuskan hubungan dengan makanan favorit ini. Dengan cara masak yang tepat, kamu tetap bisa menikmati soto jeroan tanpa harus takut kenaikan kolesterol.

Yuk, pelajari bagaimana cara memasak soto jeroan daging yang rendah lemak tapi tetap kaya rasa dan menggoda selera.

Kenapa Jeroan Daging Rentan Tinggi Lemak dan Kolesterol?

Jeroan seperti babat, paru, hati, dan usus memang jadi bahan favorit dalam masakan tradisional, termasuk soto. Tapi, bagian-bagian ini menyimpan kadar lemak dan kolesterol yang cukup tinggi karena fungsinya sebagai organ metabolisme. Lemak jenuh pada jeroan bisa memicu penumpukan plak di pembuluh darah yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Namun, bukan berarti semua jeroan harus dihindari. Kuncinya ada pada pemilihan jenis jeroan, teknik pengolahan, serta porsi konsumsi yang wajar.

Teknik Masak Sehat agar Jeroan Tetap Aman Dinikmati

Salah satu kunci utama memasak soto jeroan rendah kolesterol adalah teknik perebusan. Berikut beberapa trik sederhana tapi efektif:

1. Rebus jeroan dua kali. Buang air rebusan pertama agar lemak dan kotoran luruh.
2. Gunakan kuah bening. Hindari penggunaan santan karena dapat menambah kandungan lemak jenuh.
3. Gunakan sedikit atau tanpa minyak. Bila ingin menumis bumbu, pakai minyak sehat seperti minyak zaitun atau cukup tumis tanpa minyak di wajan antilengket.

Gunakan Bahan Alternatif yang Lebih Rendah Lemak

Kalau kamu ingin rasa soto tetap nikmat tapi lebih aman untuk tubuh, coba tambahkan atau ganti bahan-bahan seperti:

- Daging sapi has dalam atau ayam tanpa kulit, lebih rendah lemak dibanding jeroan.
- Sayuran segar seperti kol, tomat, dan tauge untuk menambah serat dan volume hidangan.
- Kaldu sayur sebagai pengganti santan atau kaldu lemak.

Racikan Rempah-Rempah Penambah Rasa Alami

Rempah adalah rahasia utama kelezatan soto. Untungnya, rempah juga bisa jadi solusi sehat karena mampu menambah rasa gurih alami tanpa lemak. Beberapa rempah penting yang bisa kamu pakai:

- Jahe dan kunyit: memberi rasa hangat dan segar.
- Lengkuas dan serai: menciptakan aroma khas soto yang menggoda.
- Ketumbar dan kemiri: memperkaya rasa tanpa perlu banyak minyak atau santan.
- Daun jeruk dan daun salam: memberi aroma sedap yang bikin kuah makin nikmat.

Cara Penyajian yang Lebih Sehat dan Tetap Lezat

- Tambahkan sayuran segar seperti tomat, kol, atau tauge saat penyajian.
- Gunakan perasan jeruk nipis untuk menambah kesegaran dan mengurangi rasa enek.
- Taburkan bawang goreng secukupnya, jangan berlebihan agar tidak menambah lemak trans.

Langkah-Langkah Praktis Membuat Soto Jeroan yang Sehat

Langkah 1: Persiapan Jeroan
- Cuci bersih jeroan, rebus selama 15 menit, buang airnya.
- Rebus ulang dengan air baru, tambahkan daun salam dan jahe untuk menghilangkan bau.

Langkah 2: Membuat Kuah
- Tumis bumbu halus (kunyit, ketumbar, bawang merah, bawang putih, kemiri) dengan sedikit minyak.
- Masukkan bumbu ke dalam air rebusan, tambahkan serai, daun jeruk, dan lengkuas.
- Biarkan mendidih dan meresap.

Langkah 3: Penyajian
- Sajikan jeroan dengan kuah bening, tambahkan sayuran segar, daun seledri, bawang goreng, dan jeruk nipis.

5 FAQ Seputar jeroan

1. Apakah merebus jeroan bisa benar-benar mengurangi kolesterolnya?
Merebus jeroan memang tidak bisa menghilangkan semua kolesterol, tetapi bisa membantu mengurangi kandungan lemak jenuh di permukaan dan sisa darah atau kotoran yang menempel. Air rebusan pertama sebaiknya dibuang untuk mengurangi risiko tersebut. Rebusan kedua bisa digunakan sebagai kuah setelah ditambahkan bumbu.

2. Berapa kali seminggu aman mengonsumsi soto jeroan bagi penderita kolesterol tinggi?
Idealnya, maksimal satu porsi kecil seminggu. Jumlahnya harus dibatasi dan disertai dengan pola makan seimbang, rendah lemak jenuh, serta diimbangi dengan olahraga teratur.

3. Apa jeroan terbaik yang lebih ‘ramah kolesterol’?
Hati dan paru-paru termasuk bagian jeroan yang relatif lebih rendah lemak dibanding babat dan usus. Namun tetap saja, konsumsi sebaiknya dibatasi. Kalau mau aman, kamu bisa pilih daging has dalam atau ayam kampung tanpa kulit sebagai pengganti.

4. Apa efek jangka panjang makan jeroan terlalu sering?
Konsumsi jeroan berlebih dalam jangka panjang bisa memicu penumpukan kolesterol di pembuluh darah, meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, hingga gagal ginjal karena beberapa jeroan tinggi purin juga bisa memicu asam urat.

5. Apa perbedaan antara kolesterol baik (HDL) dan jahat (LDL) yang sering disebut dalam artikel seperti ini?
Kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein) disebut kolesterol baik karena membantu membawa kolesterol jahat (LDL) dari pembuluh darah menuju hati untuk dibuang. Sebaliknya, kolesterol LDL dapat menumpuk di dinding arteri dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Makanan berlemak jenuh seperti jeroan cenderung menaikkan kolesterol LDL.