Brilio.net - Bagi penggemar makanan pedas, cabai menjadi salah satu bahan masakan yang wajib distok di rumah. Nggak cuma memberi rasa pedas, cabai juga bisa digunakan sebagai pewarna alami masakan.
Sayangnya, saat ini harga cabai melonjak tinggi. Usut punya usut hal ini disebabkan karena para petani mengalami gagal panen. Alhasil, di beberapa tempat, harga cabai mencapai Rp90.000-Rp110.000 per kilogramnya, lho.
-
Tanpa bawang atau garam, ini cara basmi hama kutu putih pada tanaman cabai cuma pakai 1 bahan dapur Kalau tanaman cabai bisa tumbuh subur, hasil panennya pun bisa memuaskan.
-
Tak perlu pakai bawang, ini trik membasmi hama di tanaman cabai mengandalkan 3 bahan dapur Tanaman cabai memang berisiko rusak atau mati, lantaran hama sangat tertarik dengan tanaman ini.
-
Tanpa minyak goreng, ini cara membasmi hama tanaman cabai pakai 2 bahan cuma modal Rp1.000 Mudah banget dipraktikkan sendiri di rumah.
Untuk menyiasatinya, sejumlah orang sengaja menanam tanaman cabai sendiri di rumah. Nggak perlu khawatir, tanaman cabai tetap bisa tumbuh dengan baik meski di lahan sempit seperti pot atau polybag.
Meski begitu, tanaman cabai tetap harus dirawat dengan baik agar tumbuh subur dan berbuah lebat. Karena kalau dibiarkan begitu saja, daun tanaman cabai berisiko terserang hama. Kejadian ini sempat dialami oleh pengguna YouTube belajar organik.
“Ini tanaman cabainya keserang kutu kebul, kelihatan bagian bawahnya seperti ini. Kalau pakai pestisida kita mau nggak mau harus ngeluarin uang, tapi di sini ngasih cara bagaimana cara membasmi hama kutu secara gratis hanya menggunakan satu bahan saja,” ungkapnya dikutip BrilioFood dari YouTube belajar organik pada Senin (1/1).
Tanpa micin, ini trik membasmi hama pacet dan siput pada tanaman kangkung cukup pakai 2 bahan dapur
foto: Youtube/belajar organik
Tanaman cabai pun akan subur dan berbuah lebat
Nah, bahan yang dimaksud adalah satu bumbu dapur yang biasanya digunakan untuk masakan, yakni jahe. Untuk mengambil sari-sarinya, jahe nggak perlu dikupas terlebih dahulu. Langsung haluskan jahe dengan ulekan.
“Kita ulek sampai hancur seperti ini, ya,” ungkap pemilik video.
foto: Youtube/belajar organik
Setelah halus, masukkan jahe ke dalam 1 liter air. Aduk-aduk sampai kedua bahan tercampur sempurna. Kalau sudah, saring larutan jahe.
“Kita saring sebelum dimasukkan ke botol spray kita, fungsinya biar nggak ngehambat saluran keluar, sih,” jelasnya.
foto: Youtube/belajar organik
Setelah itu, ampas jahe yang tersaring jangan langsung dibuang percuma, namun taruh di atas media tanam tanaman cabai. Ratakan pakai tangan agar mengenai seluruh bagian media tanam tanaman cabai.
“Ini juga ada efeknya yang tidak disukai oleh kutu atau hama di tanaman cabai,” jelasnya.
foto: Youtube/belajar organik
Jika sudah, tutup botol spray rapat-rapat, larutan jahe pun bisa langsung diaplikasikan ke tanaman cabai yang terserang hama. Semprotkan cairan yang sudah dibuat ke seluruh bagian daun tanaman cabai. Lakukan penyemprotan ini secara rutin, agar gangguan hama bisa hilang tanpa tersisa.
“Ini juga bisa buat perawatan seperti biasa, cukup seminggu sekali. Kalau sudah terserang hama, disemprot setiap hari sampai di daun menghilang, ya,” ucapnya.
foto: Youtube/belajar organik
Kalau sudah disemprot secara rutin, lama-kelamaan gangguan hama di daun tanaman cabai pun berkurang bahkan hilang tak tersisa. Menurutnya, jahe memang bisa diandalkan sebagai bahan dasar pembuatan pestisida alami. Hal ini juga dijelaskan di pustaka.setjen.pertanian.go.id, jika kandungan minyak atsiri dalam jahe ampuh memusnahkan berbagai jenis hama dan bakteri pada tanaman. Dengan begitu, tanaman cabai pun akan subur dan berbuah lebat karena pertumbuhannya tak terganggu.