Brilio.net - Pare merupakan sayuran hijau yang identik dengan rasa pahitnya yang khas. Karakteristik rasa yang tidak bersahabat ini menjadi ciri utama dari sayuran tersebut. Akibat rasa pahit yang dominan, banyak orang menjadi tidak tertarik untuk mengkonsumsi sayuran ini.
Teknik pengolahan yang tepat dapat mengurangi kadar kepahitan pada pare secara signifikan. Metode awal yang umum dilakukan adalah mencuci pare sambil diremas dengan tambahan garam atau gula. Alternatif lain untuk meminimalisir rasa pahit adalah dengan merebus pare menggunakan campuran cuka, gula, dan garam sebelum diolah lebih lanjut dengan berbagai bumbu.
Jangan salah pilih, ini cara memilih kentang yang cocok untuk kentang mustofa agar hasilnya renyah
Pemilihan kualitas pare menjadi faktor penting dalam menentukan tingkat kepahitan sayuran ini. Pare dengan kualitas premium cenderung memiliki rasa pahit yang lebih ringan. Olahan masakan akan terasa lebih nikmat ketika menggunakan pare berkualitas baik.
Cara memilih pare ini dijelaskan oleh salah satu pengguna Youtube bernama Yani. Melalui salah satu unggahannya di YouTube/Mbak Yani, dia membeberkan cara memilih pare yang rasanya tidak terlalu pahit. Untuk mengenal kualitas pare, Yani menekankan untuk memperhatikan bentuk kulit pare yang akan dibeli.
foto: YouTube/Mbak Yani
Punya bentuk mirip, ini trik membedakan gula merah dan gula aren tanpa perlu direndam air
Menurutnya, ada dua macam jenis pare dengan bentuk yang berbeda. Pertama, pare muda dengan ciri-ciri kulit yang berwarna hijau muda. Selain itu, permukaan kulitnya juga lebih mulus dan tidak banyak bagian yang runcing. Pare muda ini cocok diolah jadi berbagai makanan karena rasanya yang tidak terlalu pahit.
"Ini adalah pare yang tidak terlalu pahit, bentuknya mulus atasnya. Kemudian kalau pare yang pahit banget itu runcing-runcing," terang Yani dikutip BrilioFood pada Senin (11/11).
foto: YouTube/Mbak Yani
Nah, berbeda dengan pare tua yang cenderung memiliki rasa sangat pahit. Ciri-ciri pare tua ini memiliki warna hijau pekat. Jika dilihat dari bentuknya, pare tua memiliki kulit yang cenderung runcing. Teksturnya pun lebih lembek dan keriput jika dibandingkan pare muda.
foto: freepik.com
Jika dibelah, pare tua memiliki biji berwarna merah dan oranye. Biji ini kerap digunakan sebagai benih pare yang akan ditanam kembali. Kulitnya pun sebaiknya dibuang dan tidak dimasak karena rasanya yang sangat pahit.
Setelah memilih pare yang berkualitas dan tidak terlalu pahit, kamu bisa langsung mengolah. Saat hendak diolah, kamu hanya perlu membuang bagian biji tanpa perlu mengupas kulit pare. Hal ini lantaran kulit pare sendiri aman dikonsumsi.