Brilio.net - Banyak orang menganggap bahwa sayuran mentah memberikan gizi terbaik. Bukan tanpa sebab, sayuran mentah cenderung memiliki nilai gizi yang masih utuh. Oleh sebab itu, tidak sedikit yang kemudian memilih mengonsumsi sayuran dalam kondisi mentah, tak terkecuali pada tomat. Tapi apakah benar begitu?

Tomat adalah salah satu bahan makanan populer untuk berbagai macam hidangan. Tak hanya enak dan segar, tomat juga kaya nutrisi penting seperti vitamin C, vitamin K, dan antioksidan. Namun, ada perdebatan di kalangan para ahli gizi tentang apakah tomat lebih sehat dimakan mentah atau dimasak. Pertanyaan ini sering kali membingungkan banyak ibu rumah tangga yang ingin menyajikan makanan terbaik bagi keluarga.

Tomat mentah memang menawarkan sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan. Kandungan serat dan vitamin yang tinggi pada tomat, membantu menjaga sistem pencernaan dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa memasak tomat dapat meningkatkan kadar likopen, antioksidan kuat yang dikenal mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Ini menjadi alasan mengapa banyak ahli merekomendasikan untuk mengolah tomat sebelum dikonsumsi.

foto: freepik.com

Dilansir BrilioFood dari denverhealthmedicalplan.org pada Rabu (23/10), Jurnal Kimia Pertanian dan Pangan menerbitkan sebuah studi tentang manfaat gizi dari tomat ketika dimasak. Beberapa percobaan yang dilakukan meliputi memasak tomat mentah hingga 190 derajat F selama 2, 15, dan 30 menit. Nilai vitamin C dan likopen diukur pada setiap interval.

Siapa sangka, hasil penelitian menunjukkan penurunan vitamin C yang signifikan, tetapi sebaliknya, terjadi peningkatan likopen yang substansial. Mengukus atau merebus tomat merupakan metode memasak yang lebih baik untuk mengeluarkan banyak likopen demi nutrisi yang optimal. Pada dasarnya, zat likopen ini bisa meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan respons neurologis.

foto: freepik.com

Tak hanya itu, likopen juga memiliki manfaat lain, yakni melindungi tubuh dari berbagai jenis kanker. Dilansir dari nutritionletter.tufts.edu, Studi yang dipublikasikan di British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi jus tomat dapat mengurangi penanda inflamasi pada wanita yang kelebihan berat badan dan obesitas, mengurangi risiko penyakit kronis yang terkait dengan obesitas, seperti penyakit kardiovaskular dan kanker. Diane L. McKay, asisten profesor di Tufts Friedman School, mengungkapkan bahwa likopen juga dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh.

foto: freepik.com

Menariknya, manfaat dari likopen pada tomat lebih optimal bila dikombinasikan dengan lemak sehat, seperti minyak zaitun. Pasalnya, likopen bisa mudah larut dalam lemak. Nah, menggabungkan tomat dengan sedikit minyak zaitun atau lemak sehat lainnya membuatnya lebih mudah diserap oleh tubuh. Ini menunjukkan bahwa cara memasak dan menghidangkan tomat juga berpengaruh pada seberapa baik tubuh dapat memanfaatkan nutrisi di dalamnya.

Maka dari itu, baik tomat mentah maupun dimasak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kuncinya adalah keseimbangan dan variasi dalam pola makan sehari-hari. Dengan memahami manfaat dari kedua jenis konsumsi ini, kamu bisa lebih bijak dalam memilih cara terbaik untuk menyajikan tomat di meja makan. Jadi, apakah kamu lebih suka tomat mentah segar dalam salad atau tomat dimasak dalam sup dan saus? Pastikan kamu bisa menikmati manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh bahan makanan serbaguna ini.