Brilio.net - Nasi putih adalah makanan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Hampir setiap hari, nasi putih menjadi bagian utama dalam menu makan, baik untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam. Kepraktisan dalam penyajiannya dan rasa netral yang mudah dipadukan dengan berbagai jenis lauk pauk, membuat nasi putih sangat digemari banyak orang.

Karena dikonsumsi setiap hari, banyak orang kemudian memilih langsung memasaknya dalam jumlah banyak. Nasi yang sudah matang ini kemudian disimpan sebagai stok. Biasanya sejumlah orang akan menyimpan nasi di kulkas agar bisa tahan lama dan nggak mudah basi.

Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa kulkas selalu bisa diandalkan untuk mengawetkan bahan makanan, termasuk nasi matang. Padahal tahu nggak sih, menyimpan nasi di kulkas dalam jangka waktu tertentu bisa sangat berisiko, lho. Yup, pada dasarnya, menyimpan nasi lebih dari 24 jam di dalam kulkas membuat makanan satu ini jadi nggak layak konsumsi, lho.

Hal tersebut pernah disampaikan oleh pakar kesehatan usus dan Ayurveda bernama Dimple Jangda. Dalam salah satu unggahannya di Instagram, dia mengungkapkan bahwa nasi yang sudah ditanak dan hendak disimpan, sebaiknya tidak diletakkan dalam kulkas lebih dari 24 jam. Dia melansir dari situs nhs.uk yang menjelaskan bahwa nasi yang disimpan dalam waktu yang sangat lama bisa memungkinkan bakteri atau bahkan jamur, tumbuh pada makanan tersebut.

foto: Instagram/@dimplejangdaofficial

Dilansir BrilioFood dari food.ndtv.com pada Selasa (10/9), nasi mentah atau beras sering kali mengandung spora Bacillus cereus, bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Nah, bakteri ini dapat bertahan hidup, bahkan setelah nasi matang. Bakteri tersebut bisa tumbuh dengan cepat jika nasi dibiarkan dalam suhu ruang terlalu lama.

Pada dasarnya, beberapa jenis beras bisa mengandung spora bakteri Bacillus cereus. Jamur juga dapat tumbuh pada beras, muncul sebagai zat tepung berwarna hitam, hijau, atau putih. Jamur yang paling umum pada beras adalah Aspergillus oryzae, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan gastrointestinal atau gangguan pencernaan seperti muntah, diare, bahkan kerusakan hati.

foto: freepik.com

Tapi nggak cuma itu, nasi yang ditanak, didinginkan, dan disimpan di kulkas yang memiliki kelembapan tinggi dalam menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri tersebut. Padahal bakteri ini dapat menghasilkan racun yang bisa menyebabkan keracunan makanan bagi beberapa orang.

Oleh sebab itu, suhu nasi sebenarnya harus dijaga. Menurut USDA (United States Department of Agriculture) yang dilansir dar food.ndtv.com, nasi yang dimasak harus disimpan pada suhu 5 derajat Celcius. Jika hendak dipanaskan, pastikan masak atau panaskan nasi secara merata sebelum dikonsumsi. Selain itu, hindari memanaskan ulang nasi lebih dari 1 kali.

foto: freepik.com

Nah, untuk mencegah pertumbuhan bakteri tersebut, penting untuk memastikan nasi ditanak hingga matang dan disimpan dengan baik. Wadah tertutup dan steril bisa mengurangi potensi tumbuhnya bakteri pada nasi yang disimpan dalam kulkas. Namun tetap saja, cara paling aman adalah dengan memasak nasi dan langsung menghabiskannya. Atau jika hendak disimpan, segera habiskan nasi tersebut dalam waktu kurang dari 24 jam supaya tubuh tidak terkontaminasi bakteri penyebab gangguan pencernaan.