Brilio.net - Di Indonesia, kerupuk termasuk salah satu makanan pendamping yang wajib di setiap menu. Saat menyantap nasi pecel, nasi Padang, soto, atau rawon, rasanya memang kurang pas jika tidak dimakan dengan kerupuk sebagai pelengkapnya. Walau sekadar pelengkap, tapi bagi sebagian orang, kerupuk adalah makanan yang wajib ada.
Tak heran jika kemudian banyak orang memilih untuk menyetok kerupuk dalam jumlah banyak di rumah. Kerupuk yang dijadikan stok ini biasanya disimpan dalam kondisi mentah karena tahan lama. Saat disimpan dalam jumlah banyak, biasanya kerupuk mentah memang lebih efektif diletakkan dalam container.
-
Mudah ditiru, ini trik menyimpan kerupuk di toples agar tak bau tengik Saat menyimpan kerupuk di toples, jangan langsung ditutup dengan tutupnya.
-
Tak perlu digoreng lagi, ini trik mengubah kerupuk putih melempem agar enak dan renyah lagi Sayangnya, karena tutup toples tidak rapat, kerupuk yang disimpan terkadang malah melempem.
-
Tanpa rempah dan daun jeruk, ini trik agar beras dalam karung bebas kutu pakai 1 sampah dapur Jangan biarkan kualitas beras menurun, bau apek dan warnanya menguning.
Namun menyimpan kerupuk mentah ternyata tidak bisa sembarangan, lho. Apalagi jika kamu hendak menyimpannya dalam box container yang cukup besar. Meskipun tampak awet, namun cara menyimpan yang tidak tepat bisa membuat kerupuk jadi berkutu. Selain itu, menyimpannya di box container juga meningkatkan kemungkinan ada banyak serangga yang bersarang.
Kutu dan serangga yang bersarang di box container bisa membuat kerupuk mentah yang disimpan di dalamnya justru terkontaminasi. Bisa jadi plastiknya malah rusak karena digigit oleh serangga dan kutu. Alhasil, bagian plastik yang rusak dan bolong jadi penyebab kualitas kerupuk mentah menurun. Akibatnya, jika digoreng kerupuk jadi tidak renyah lagi.