Brilio.net - Sejumlah orang sering memakai api kompor besar saat memasak suatu hidangan. Tujuannya agar masakan bisa cepat matang sehingga bisa lebih menghemat waktu dan penggunaan gas.

Padahal memasak dengan api besar memiliki beberapa kekurangan atau menimbulkan berbagai masalah. Contoh bisa membuat makanan tidak matang merata, merusak peralatan memasak, menghasilkan banyak asap, hingga menghilangkan nutrisi pada bahan masakan.

Apalagi terdapat beberapa jenis hidangan yang tidak boleh dimasak pakai api besar. Dilansir dari www.qascf.com, akrilamida (zat pemicu kanker) akan terbentuk ketika makanan yang kaya karbohidrat dimasak dengan suhu tinggi. Belum lagi, makanan yang mengandung protein justru membentuk senyawa AGEs yang dikaitkan dengan peradangan kronis saat dimasak dengan api besar.

Oleh karena itu, pastikan kamu mengolah bahan-bahan masakan dengan cara yang tepat, ya. Kamu pun perlu mengetahui makanan apa saja yang sebaiknya tidak dimasak dengan api besar. Dilansir BrilioFood dari berbagai sumber, Selasa (23/7), berikut 9 makanan yang tidak boleh dimasak pakai api besar.

1. Telur.

foto: pexels.com

Padahal memasak telur dengan api kecil bisa mencegah risiko bagian luar menjadi terlalu keras atau gosong, sementara bagian dalam masih mentah. Api kecil memungkinkan memasak telu jadi matang lebih merata. Belum lagi, nutrisi di dalam telur jadi terjaga dengan sempurna.

2. Ikan.

Ikan adalah sumber protein yang lembut dan mudah hancur. Memasak dengan api kecil membantu menjaga kelembapan dan tekstur ikan, mencegah bagian luar menjadi terlalu kering atau gosong. Oleh karena itu, pastikan kamu tidak mengolah ikan dengan api besar, ya.

3. Daging ayam.

foto: pexels.com

Pastikan kamu tidak memasak ayam dengan api besar, apalagi saat potongannya berbentuk tebal. Hal ini untuk meminimalisir daging ayam hanya matang di bagian luarnya saja. Kalau diolah dengan tepat, ayam akan terasa juicy dan matang merata.

4. Nasi.

Saat menanak nasi pakai panci, pastikan kamu tidak memakai api kompor yang besar. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir bagian dasar nasi jadi gosong dan mengerak. Menanak nasi dengan api kecil setelah mendidih membantu menjaga kelembapannya, sehingga nasi tidak mengeras.

5. Sayuran hijau.

Sayuran berdaun hijau seperti sawi, bayam, kangkung, dan masih banyak lagi harus dimasak pakai api kompor kecil atau sedang. Hal ini bertujuan agar warna serta nutrisinya tetap terjaga. Nggak cuma itu, tekstur sayuran yang dihasilkan juga tidak lembek saat disajikan.

6. Saus.

Memasak saus dengan api kecil hingga sedang memungkinkan kontrol yang lebih baik saat proses memasak, membantu menjaga konsistensi, rasa, nutrisi, dan kualitas saus secara keseluruhan.

7. Susu.

foto: pexels.com

Memanaskan susu dengan api kecil hingga sedang membantu menjaga kualitas, nutrisi, dan rasanya. Mendidihkan atau memasak susu dengan api tidak besar dapat membantu memastikan matangnya susu tanpa risiko gosong atau meluap. Metode ini sangat penting terutama saat membuat makanan atau minuman yang memerlukan susu panas, seperti puding, saus bechamel, atau minuman susu panas.

8. Pancake.

Memasak pancake dengan api kecil atau sedang mungkin memerlukan waktu sedikit lebih lama, tapi hasilnya akan semakin konsisten dan memuaskan. Kamu bisa menyesuaikan suhu sesuai dengan wajan dan kompor yang digunakan untuk menghasilkan pancake matang sesuai selera. Nggak cuma itu, api kecil juga memberikan waktu untuk pancake mengembang lebih sempurna, lho.

9. Daging sapi.

foto: pexels.com

Memasak daging dengan suhu sangat tinggi atau api besar dapat membentuk senyawa seperti PAHs (Polycyclic Aromatic Hydrocarbons) dan HCAs (Heterocyclic Amines) yang berpotensi karsinogenik. Belum lagi, karena tidak matang merata, bagian luar yang gosong, sementara dalamnya masih mentah bisa meningkatkan risiko kontaminasi bakteri.